x

illustr: Wellmark Blue Cross and Blue Shield

Iklan

Mauludia Hena

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 25 Oktober 2021

Rabu, 3 November 2021 08:18 WIB

Wabah Kecemasan Melanda Generasi Milenial

Lebih dari setengah generasi milenial yang disurvei tahun lalu, mengaku merasakan kecemasan luar biasa. Sumber kecemasan amat beragam, mulai dari pandemi, tapi juga gelisah harus memenuhi standar tertentu dalam hidup mereka. Tapi ada cara untuk menepis wabah kecemasan ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Generasi millennial dan generasi Z saat ini dilanda oleh berbagai kecemasan. Entah itu cemas perihal pekerjaan, pendidikan, percintaan, atau masalah lainnya. Lebih dari setengah generasi milenial yang disurvei tahun lalu merasakan kecemasan yang luar biasa. Generasi millennial menempati posisi pertama dan generasi Z menempati posisi ke 2 dalam urutan masalah kecemasan. Melihat pada data yang diluncurkan oleh America Psychological Association (APA), selama pandemic Covid-19, individu-individu yang tergolong millennial dan Z mengalami peningkatan gangguan kesehatan mental sekitar 53%.

Hal ini dapat dipahami karena dampak Covid-19 selama setahun terakhir yang banyak merubah aspek kehidupan manusia. Namun, secara umum hal ini juga disebabkan oleh transisi dari masa remaja ke dewasa yang dapat menyebabkan kecemasan. Sumber kecemasan tidak diketahui. Tapi juga bisa karena memikirkan masa depannya akan seperti apa, apa yang akan mereka lakukan, dan hal lainnya. Selain itu, ada juga yang datang dari orang tua atau dari diri sendiri yang berusaha memenuhi nilai-nilai atau suatu standar tertentu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ilustrasi Kecemasan

Dikutip dari (Katharina Star & Rachel Goldman, 2020), anxiety atau kecemasan adalah perasaan yang melibatkan rasa takut dan khawatir. Kecemasan ini biasanya dialami pada tingkat kognitif, emosional, dan fisik.

Lalu bagaimana cara mengatasi perasaan cemas ini? Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan.

  1. Berhenti sejenak dan bernapas

Saat mulai merasakan cemas, luangkan waktu dan pikirkan apa yang membuat diri kita gugup. Terkadang beberapa orang bereaksi terhadap situasi cemas dengan bernapas lebih cepat, hal ini tentunya dapat memberburuk stres dan kecemasan. Memperlambat pernapasan dapat mengendalikan kecemasan. Lakukan teknik bernapas seperti berikut: a) bernapas perlahan melalui hidung; b) menahan napas selama beberapa detik; c) hembuskan napas secara perlahan, dan ulangi teknik berikut selama beberakali sampai kecemasan berkurang dan detak jantung kembali normal.

  1. Cari tahu apa yang menganggu kita

Untuk mengetahui akar kecemasan yang kita rasakan, perlu untuk menyisihkan waktu untuk mengeksplorasi pikiran dan perasaan kita. Salah satu cara yang dibisa dilakukan adalah menulis di jurnal sebab cara ini dapat menjadi cara yang bagus untuk berhubungan dengan sumber kecemasan yang dirasakan. Atau juga bisa dengan berbicara dengan seorang teman untuk menemukan dan memahami perasaan cemas yang dirasakan.

  1. Fokuslah pada apa yang dapat diubah

Hidup tidak dapat diprediksi, tidak peduli seberapa keras kita mencoba, kita tidak dapat selalu mengendalikan apa yang terjadi. Namun, kita dapat memutuskan bagaimana akan berurusan dengan yang kita hadapi. Kita dapat mengubah kecemasan menjadi sumber kekuatan dengan melepaskan rasa takut dan berfokus pada rasa syukur. Dengan menjadi lebih proaktif, kita bisa merasa memiliki sedikit lebih banyak kendali atas situasi yang dialami atau dirasakan sehingga kecemasan kita bisa berkurang.

  1. Fokuslah pada sesuatu yang kurang memicu kecemasan

Terakhir, kita bisa fokus pada hal-hal yang membuat kita tidak merasa cemas. Hal-hal berikut dapat dilakukan untuk menghilangkan kecemasan, seperti melakukan beberapa tugas rumah, terlibat dalam aktivitas kreatif seperti melukis atau menulis, berjalan-jalan atau melakukan beberapa aktivitas fisik lainnya, mendengarkan musik, berdoa atau bermeditasi, membaca buku dan menonton film.

  1. Temui psikolog atau psikiater apabila dirasa kecemasan yang dirasakan menganggu kehidupan sehari-hari

Kecemasan mungkin akan selalu menjadi bagian dari hidup kita dan itu merupakan hal yang normal. Namun, terkadang beberapa orang mengalami periode kecemasan yang berkepanjangan yang dapat mempengaruhi kehidupan sosial, pekerjaan, atau pribadi mereka dan kecemasan kronis bisa menjadi tanda gangguan kecemasan yang dapat didiagnosis. Perlu diingat bahwa anxiety atau kecemasan tersebut tidak boleh merugikan kita. Oleh karena itu, segera temui psikolog/psikiater apabila gangguan kecemasan sudah mulai mengganggu kehidupan sehari-hari kita.

Semoga cara-cara di atas dapat membantu kita dalam mengatasi kecemasan yang kita alami, ya.

 

 

Referensi:

Coelho, S., & Alex Klein, P. (2020, Juni 2). Medical News Today. Retrieved from https://www.medicalnewstoday.com/articles/how-to-cope-with-anxiety

Katharina Star, P., & Rachel Goldman, P. F. (2020, Mei 18). verywell mind. Retrieved from https://www.verywellmind.com/manage-your-anxiety-2584184

Ikuti tulisan menarik Mauludia Hena lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler