x

Iklan

Regina Eka Meylani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 8 November 2021

Rabu, 17 November 2021 10:40 WIB

Pesan Terakhir

Baper? Hal wajar untuk umat.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pesan Terakhir

Banyak orang bilang rasa rindu ialah candu yang dirasa manis. Namun, itu akan berubah hambar jika dibumbui dengan sejumpit kebohongan.

"Mey bukannya aku mau nyakitin kamu, tapi aku bingung ngejelasin semua ini. Aku kenal dia sedari lama dan aku sudah kenal dengan kedua orang tuanya. Aku benar-benar minta maaf,"...

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pesan terakhir yang begitu menyayat hati.

"Mey keterima tidak?" tanya Inggih lewat pesan singkat, mengingat saat itu pengumuman masuk PTN.

"Alhamdulillah, keterima Gih. Bagaimana denganmu?" balasku.

"Sama dong, aku juga keterima," balas Inggih.

Singkat cerita aku dan Inggih diterima di Universitas yang sama dan sejak saat itu hubunganku dengannya di bilang jadi semkain dekat.

Suatu hari aku dan Inggih bertemu di taman dekat dengan rumahku.

"Mey aku mau nanya sama kamu," tanya Inggih, memotong pembicaraan sebelumnya.

"Iya Gih, mau tanya apa?" timpalku.

"Mey kalau nanti aku diterima di kampus lain gimana?" tanya Inggih.

"Maksudmu?" tanyaku bingung.

"Iya, sebenarnya aku juga daftar di kampus lain dan sudah sampai ke tahap wawancara, menurutmu gimana?" jawab Inggih.

"Bagus dong, semoga hasilnya memuaskan. Menurutku jika itu pilihan yang terbaik gak jadi masalah dong," kataku.

"Beneran Mey? Rencana buat bareng-bareng ke kampus pupus dong. hehehe," kata Inggih, dengan candanya.

"Apa si?" timpalku, sembari menepuk pundak Inggih.

Itu sedikit pembicaraanku dengan Inggih. Kedekatan kami berjalan lancar dari detik ke detik, menit ke menit, jam ke jam, hari ke hari, minggu ke minggu, bahkan bulan ke bulan. Namun, tak sesuai yang diharapkan laun-laun hari Inggih tiba-tiba berubah. Entah apa yang terjadi, aku hanya bisa berpikir positif dan tak mempermasalahkan semua ini. Mengingat Inggih juga memilih kampus kedua yang notabenenya begitu menyibukkan. Dan tentu saja ada kesepakatan yang terjalin di anatara kami untuk tetap fokus ke perkuliahan.

Gawaiku bergetar, satu pesan belum terbaca.

"Mey," terlampir Nining.

Nining? jawabku dlam hati. Tumben sekali?

"Iya Ning, ada apa ya?" balasku.

"Mey kamu kenal Inggih Pratama? Aku lihat kamu berkomentar di akun media sosial miliknya dan aku memutuskan cahat kamu," tanya Nining.

Kenapa Nining tanya seperti itu? Apa dia juga kenal dengan Inggih? Rasa penasaranku menggebu.

"Iya Ning aku kenal dia, ada apa ya Ning?" balasku.

"Gini Mey aku kan deket sama dia bisa jadi lebih dari teman, tetapi tiba-tiba dia sedikit cuek sama aku. Apa kamu tahu sesuatu Mey?" balas Nining.

Hal konyol macam apa ini? Perasaan buncah dan pikiranaku berubah menjadi menggeliat kemana-mana. Jariku terus mengotak-atik gawaiku untuk menghubungi Inggih dan dia sama sekali tidak meresponsnya.

"Jangan-jangan dia mendekatimu Mey?" tanya Nining, dengan emot tersenyum dan aku belum membalas pesan terakhinya.

Apa yang harus aku katakan? Ini sungguh menyakitkan untuk keduannya, tapi aku harus menceritakan semuanya mengingat Nining adalah temanku. Singkatnya dia memahami semua apa yang aku utarakan. Hari semakin larut dan Inggih belum ada kabar.

Ketika kokok ayam mulai bersahutan gawaiku bergetar, kumelirik sekilas dan itu pesan dari Inggih.

"Mey bukannya aku mau nyakitin kamu, tapi aku bingung ngejelasin semua ini. Aku kenal dia sedari lama dan aku sudah kenal dengan kedua orang tuanya. Aku benar-benar minta maaf," pesan yang tertulis.

Sungguh aku tak bisa berkata-kata lagi, layaknya layang-layang yang terbang tinggi ke awan, seketika menjadi seperti permen karet yang sepah lalu dibuang. Entah perasaan apa yang akan mekar, tapi aku berusaha melupakan dengan membuka lembaran baru.

Satu hal yang perlu kalian ketahui rayuan manis yang keluar dari mulut laki-laki belum tentu jadi obat penyembuh luka sebelumnya, bisa jadi itu adalah senjata baru yang lebih menyakitkan.

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Regina Eka Meylani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler