x

Iklan

wawan kurniawan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 November 2021

Rabu, 24 November 2021 12:36 WIB

Tip dan Trik Mengajar Matematika ala Mr WAW

Guru matematika memiliki pekerjaan besar saat berhadapan dengan peserta didik. Ia wajib menstimulus peserta didik untuk membuka diri siap untuk belajar matematika, mencoba matematika, dan berlatih soal matematika. Ketika mendengar kata matematika, mayoritas peserta didik menutup diri dengan mental blok yang dimiliki. Mereka merasakan kesulitan yang terakumulasi, sehingga membuat minimnya rasa percaya diri ketika belajar matematika. Bersama kesulitan ada kemudahan. Itulah yang wajib dijadikan pedoman saat mengajar. Melihat serangkaian masalah yang dirasakan peserta didik saat belajar matematika, maka guru wajib mencari solusinya. Guru matematika mencari strategi yang tepat agar pembelajaran berjalan dengan baik, menyenangkan serta nyaman. Tentu saja dibutuhkan beberapa tips dan trik yang patut dicoba dalam mengajar matematika. Tips dan trik berupa: Math Is Beautiful; Pembelajaran kooperatif; Bahan ajar interaktif; Clue Pengerjaan; Tugas sama dengan satu; Level penilaian is three; Service after test; Remedial & Pengayaan. Bagaimana? Cukup mudahkan untuk mengajar matematika agar peserta didik merasa nyaman. Mari kita awali dengan mengadaptasi cara kita mengajar dengan strategi yang jitu. Persiapan mengajar yang sistematis, terapkan tips dan triknya, lalu lihat hasilnya saat pencapaian hasil belajar peserta didik. Mari bersama kita wujudkan generasi muda Indonesia yang gemar ber-matematika, karena matematika itu indah. Salam MIB (Math Is Beautiful).

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

NASKAH FINAL ARTIKEL POPULER

 

TIPS DAN TRIK MENGAJAR MATEMATIKA ALA MR. WAW

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

(WAWAN KURNIAWAN)

 

Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.

Sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.

Maka apabila engkau telah selesai (dari suatu urusan),

tetaplah bekerja keras (untuk urusan lain). [QS 94 : 5-7]

 

Guru matematika memiliki pekerjaan besar saat berhadapan dengan peserta didik. Ia wajib menstimulus peserta didik untuk membuka diri siap untuk belajar matematika, mencoba matematika, dan berlatih soal matematika. Ketika mendengar kata matematika, mayoritas peserta didik menutup diri dengan mental blok yang dimiliki. Mereka merasakan kesulitan yang terakumulasi, sehingga membuat minimnya rasa percaya diri ketika belajar matematika.

 

Bersama kesulitan ada kemudahan. Itulah yang wajib dijadikan pedoman saat mengajar. Melihat serangkaian masalah yang dirasakan peserta didik saat belajar matematika, maka guru wajib mencari solusinya. Guru matematika mencari strategi yang tepat agar pembelajaran berjalan dengan baik, menyenangkan serta nyaman. Tentu saja dibutuhkan beberapa tips dan trik yang patut dicoba dalam mengajar matematika.

 

Sebelum beranjak ke tips dan trik mengajar matematika ada baiknya mengingat kembali mengenai karakteristik dari belajar matematika itu sendiri. Diantaranya: memiliki objek kajian yang abstrak meliputi (fakta, konsep, operasi atau relasi serta prinsip); bertumpu pada kesepakatan meliputi (aksioma, lemma, teorema); berpola pikir yang deduktif; memperhatikan semesta pembicaraan; dan konsisten dalam sistemnya.

 

Berdasarkan karakteristik dari belajar matematika, maka sebagai guru matematika mari perlahan menguraikan solusi permasalahan peserta didik. Perlahan beradaptasi dengan mempraktekan strategi jitu cara mengajar dengan tips dan trik berikut :

 

X1 = MATH IS BEAUTIFUL

Hari pertama sekolah disaat pertemuan sesi mata pelajaran matematika bersamaan dengan kotrak belajar yang disepakati, cobalah dengan membuat sebuah survei sederhana. Berikan kesempatan peserta didik untuk mengungkapkan SATU KATA tentang Matematika yang ada di dalam benak mereka. Survei sederhana dari 30 peserta didik di setiap kelas, hanya maksimal 5 anak yang mengungkapkan kata positif (suka, asik, mudah, ngitung, angka) selebihnya adalah sekumpulan kata – kata negatif (sulit, pusing, puyeng, ribet, tugas, dll). Inilah saatnya kita mengubah MINDSET  mereka dengan sebuah kata positif yang nantinya akan terus digunakan selama pembelajaran. Contoh : Beautiful, Amazing, Cute, Wonderful, dan lain sebagainya.  Tidak mudah memang tetapi bukan berarti tidak bisa, perlahan kita tuangkan positifisme tentang matematika ke peserta didik.

 

 X2= PEMBELAJARAN KOOPERATIF

Setiap awal sesi kompetensi dasar, gunakanlah model pembelajaran kooperatif. Hal ini dapat mengubah cara pandang belajar matematika bahwa tidak hanya menghafal rumus dan menyelesaikan soal semata, namun dibutuhkan sebuah kerjasama bertukar pikiran dengan teman sebaya. Mengapa di awal sesi? Karena masih dapat dibahas mengenai makna dari materi, definisi dari  materi, peta konsep dari materi, serta beragam aplikasi di kehidupan sehari – hari dari materi tersebut. Mereka belajar melihat masalah, berdiskusi, menyiapkan presentasi, presentasi hasil, dan mengambil kesimpulan bersama.

 

 X3= BAHAN AJAR INTERAKTIF

Setiap sesi pertemuan, usahakan siapkan bahan ajar yang interaktif, komunikatif dan sensitif agar peserta didik merasa nyaman dengan matematika. Interaktif (bisa berupa Powerpoint, lesson pada Quizizz, pemanfaatan fitur Geogebra, dll). Komunikatif (penjelasan tatap muka maupun tatap maya yang dapat berupa rekam penjelasan langsung, menggunakan Jamboard, Onenote, tentunya dengan tambahan alat PEN TABLET ya). Sensitif (sentuh anak dengan perhatian berupa video pembelajaran atau bisa juga rekaman ulang saat mengajar sebagai fasilitas mereka bagi yang sulit mengikuti saat KBM berjalan sehingga mereka merasa diperhatikan kebutuhannya).     

 

 

X4 = CLUE PENGERJAAN

Berikan petunjuk sederhana sebagai dasar panduan. Terkadang peserta didik mengerti untuk materi pokoknya namun ketika akan mengerjakan soal mengalami kesulitan langkah awalnya. Contohnya pada materi Integral Fungsi Aljabar sederhana. Petunjuknya berupa: wajib bentuk pangkat, variabel harus di pembilang, dan tidak ada perkalian variabel. Ini adalah semacam petunjuk ketika ingin mengerjakan soal integral fungsi aljabar sederhana. Untuk setiap materi pasti ada petunjuk yang dapat dibuat silahkan dapat berkreasi.

 

 

X5 = TUGAS SAMA DENGAN SATU

Berikanlah tugas hanya satu saja yang wajib dikumpulkan setiap kompetensi dasar. Namun untuk contoh soal, latihan soal silakan boleh sebanyak – banyaknya tetapi tidak untuk dikumpulkan. Biarkan peserta didik merasa nyaman saat mengerjakan matematika atas dasar kemauan diri sendiri. Perlahan peserta didik akan merasakan minimnya tekanan dari mata pelajaran matematika.

 

 

 X6= LEVEL PENILAIAN HARIAN IS THREE

Terapkan penilaian harian dengan tiga level. Merujuk kepada capaian kompetensi dasar, peserta didik distimulus bahwa matematika itu mudah. Guru perlu memahami bahwa ada perbedaan karakteristik antara soal evaluasi dengan soal seleksi.

Penilaian harian merupakan kategori soal evaluasi, artinya melihat sejauh mana proses pembelajaran tercapai. Penilaian harian dilakukan satu pertemuan untuk satu level. Karena ini bersifat level, maka mereka dapat berlanjut ketika dapat menuntaskan di setiap levelnya. Ketika belum tuntas, maka mengulang di level yang sama.

Untuk level 1 (LOTs), soal evaluasi yang diberikan sama jenisnya dengan contoh soal yang diberikan, namun kreasikan angkanya saja. Bentuk soal disarankan berupa pilihan ganda. Ketika contoh soalnya adalah (5 + 6 = …), maka soal evaluasinya adalah [7 + 9 = …  a)12  b)14  c) 16]

Berikut contoh penskorannya:

NILAI PEROLEHAN

NILAI AKHIRNYA

0 – 75

Sesuai nilainya

76 – 80

76

81 – 85

77

86 – 90

78

91 – 100

79

 

Untuk level 2 (MOTs), soal evaluasi dikreasikan baik bentuk soal, pertanyaan, maupun angkanya dari contoh soal yang diberikan. Bentuk soal disarankan berupa isian singkat. Ketika contoh soalnya adalah (5 + 6 = …), maka soal evaluasinya adalah (5 + … = 11).

Berikut contoh penskorannya:

NILAI PEROLEHAN

NILAI AKHIRNYA

0

79,5

1 - 20

80

21 - 40

82

41 - 60

84

61 - 80

86

81 - 100

88

 

Untuk level 3 (HOTs), soal evaluasi merupakan kategori HOTS, dapat merujuk dengan soal problem solving  maupun soal yang belum biasa dikerjakan. Bentuk soal disarankan berupa uraian. Ketika contoh soalnya adalah (5 + 6 = …), maka soal evaluasinya adalah  (… + … = 11).

Berikut contoh penskorannya:

NILAI PEROLEHAN

NILAI AKHIRNYA

0

89

1 - 20

90

21 - 40

92

41 - 60

94

61 - 80

96

81 – 99

98

100

100

 

 

 

 

 

X7 = SERVICE AFTER TEST

Saat selesai penilaian harian di setiap levelnya, berikan penjelasan baik secara langsung saat penilaian harian selesai maupun menggunakan video pembahasan yang telah disiapkan. Peserta didik akan perlahan memahami apa yang telah dikerjakan dengan kesesuaian yang dibahas di setiap levelnya. Sehingga peserta didik akan terbiasa berpikir sistematis dan terarah untuk mempersiapkan dirinya berlanjut ke level soal berikutnya.

 

 X8= REMEDIAL DAN PENGAYAAN

Berikan remedial di luar sesi KBM bagi peserta didik yang belum tuntas level 1 berupa penjelasan ulang tentang materi, contoh soal, serta bahas detail soal level 1 yang telah dikerjakan. Targetnya adalah mereka mampu untuk menuntaskan sejauh mana mereka mencapainya. Karena setiap peserta didik itu unik dengan kemampuannya.

Berikan pengayaan diluar sesi KBM bagi peserta didik yang telah mencapai di level 3. Fasilitasi mereka dengan materi ektra, penjelasan soal - soal seleksi, berikan pelayanan prima untuk pengembangan kemampuan peserta didik.

 

 

Bagaimana? Cukup mudahkan untuk mengajar matematika agar peserta didik merasa nyaman. Mari kita awali dengan mengadaptasi cara kita mengajar dengan strategi yang jitu. Persiapan mengajar yang sistematis, terapkan tips dan triknya, lalu lihat hasilnya saat pencapaian hasil belajar peserta didik. Mari bersama kita wujudkan generasi muda Indonesia yang gemar ber-matematika, karena matematika itu indah. Salam MIB (Math Is Beautiful).

 

Ikuti tulisan menarik wawan kurniawan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu