x

Iklan

Hafnidar

Guru SMAN 1 Tanah Luas
Bergabung Sejak: 28 November 2021

Senin, 29 November 2021 10:18 WIB

Media Lagacer untuk Belajar Menulis Cerita Pendek Sesuai Kodrat Anak

Sebelum menulis cerpen seseorang juga harus mampu menganalisis sebuah cerpen. Hal ini dimaksudkan agar dia mempunyai bekal yang cukup sebelum dia melakukan kegiatan menulis cerpen, sehingga nantinya tulisan yang dihasilkan dapat memiliki nilai rasa yang mendalam. Kegiatan menulis cerpen bisa dimulai dari pembelajaran disekolah. Kegiatan pembelajaran sastra di sekolah juga mencakup aspek kegiatan menulis cerpen. Dalam hal ini peran seorang guru sangatlah penting. Guru harus dapat memainkan perannya sebagai fasilitator pendidikan secara maksimal. Guru hendaknya mampu mengajarkan pengetahuan tentang sastra terutama cerpen secara mendetail kepada siswa sebagai salah satu dasar mereka dalam kegiatan menulis cerpen.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Guru Menjelaskan Cara Bermain Ular Tangga

Keterampilan menulis yang tidak diimbangi dengan praktik menjadi salah satu faktor kurang terampilnya siswa dalam menulis. Siswa pada sekolah menengah atas seharusnya sudah lebih dapat untuk mengekspresikan gagasan, pikiran, dan perasaannya secara tertulis. Namun pada kenyataannya, kegiatan menulis belum sepenuhnya terlaksana. Menyusun suatu gagasan, pendapat, dan pengalaman menjadi suatu rangkaian berbahasa tulis yang teratur, sistematis, dan logis bukan merupakan pekerjaan mudah, melainkan pekerjaan yang memerlukan latihan  terus-menerus.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi yang ditemui di SMA Negeri 1 Tanah Luas di masa PTM terbatas ini, siswa tidak mempunyai motivasi dalam belajar keterampilan menulis cerpen. Siswa malas setiap mengikuti pelajaran menulis cerpen, dan menganggap menulis itu sesuatu yang tidak penting. Selama ini siswa hanya mendengarkan materi cerpen melaui metode ceramah, siswa mendengarkan guru menyampaikan materi setelah itu guru menyuruh siswa untuk membuat cerpen. Hal-hal yang telah disampaikan di atas membuat siswa menjadi malas untuk mengikuti pelajaran menulis cerpen. Untuk mengatasi hal itu, guru dapat menggunakan media yang mampu menyajikan gambar gerak yang hidup diiringi oleh sebuah informasi yang dapat mereka peroleh dari apa yang mereka lihat sebagai jalan cerita dalam menulis cerpen sehingga dapat dikemas menjadi hasil karya yang menarik.

Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition-CIRC (Kooperatif Terpadu Membaca dan Menulis). Metode CIRC yang merupakan salah satu teknik dalam pembelajaran cooperative learning, diharapkan siswa akan memperoleh pengalaman belajar membaca yang baru.

Media pembelajaran merupakan salah satu hal yang penting dalam kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi untuk membantu guru menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Sebuah media pembelajaran yang menarik akan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan dengan materi pelajaran (Sari, 2016).

Untuk mendukung model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition-CIRC digunakan Ular Tangga Cerpen. Melalui media Ular Tangga Cerpen ini, guru dapat menciptakan pembelajaran yang lebih menarik, kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Diharapkan melalui media ini siswa juga bisa lebih bersemangat dan memahami materi pembelajaran yang akan disampaikan dengan baik sehingga dapat meningkatkan hasil belajarnya.

Siswa Menulis Cerpen Melalui Permainan Ular Tangga

Penggunaan media yang tepat merupakan salah satu indikator keberhasilan guru dalam mengajar agar tercipta pembelajaran yang menarik, menyenangkan, efektif, serta efisien. Media juga dapat memberikan pengalaman langsung yang bermanfaat bagi siswa. Media merupakan perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Arsyad (2006: 3) mengatakan bahwa media adalah suatu alat yang dipakai sebagai saluran (channel) untuk menyampaikan suatu pesan (message) atau informasi dari satu sumber (resource) kepada penerimanya (receiver). Media merupakan alat bantu pembelajaran yang digunakan untuk memudahkan guru dalam menyampaikan materi pelajaran.

Lagacer adalah sebuah media ular tangga yang didalamnya terdapat kotak-kotak yang berisi pertanyaan tentang unsur-unsur pembangun sebuah cerpen. Menurut Melsi (2015:10) ular tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di beberapa kotak digambar sejumlah “tangga” atau “ular” yang menghubungkan dengan kotak lainnya. Ratnaningsih (2014:5) ular tangga adalah permainan yang menggunakan dadu untuk menentukan berapa langkah yang harus dijalani bidak. Permainan ini masuk dalam kategori “board game” atau permainan papan sejenis dengan permainan monopoli, halma, ludo, dan sebagainya.

Langkah – Langkah Media Permainan Ular Tangga

Menurut Ratnaningsih (2014: 66) langkah – langkah media permainan ular tangga dibagi dalam beberapa bagian yaitu :

  1. Semua  pemain memulai  permainan  dari  petak  nomor  1  dan  berakhir  pada petak nomor 42.
  2. Terdapat  beberapa  jumlah  ular  dan  tangga  pada  papan  permainan,  terletak pada petak tertentu.
  3.  Terdapat 1 buah dadu.
  4. Bidak  yang  digunakan  dapat  bermacam-macam.  Biasanya  menggunakan warna  yang  berbeda  untuk  setiap  pemain,  tidak  ada  aturan  tertentu  untuk bidak yang harus digunakan.
  5. Panjang  ular  dan  tangga  bermacam-macam,  ular  dapat memindahkan  bidak pemain mundur beberapa petak, sedangkan tangga dapat memindahkan bidak pemain maju beberapa petak.
  6. Sebagian dari ular dan  tangga adalah pendek, dan hanya sedikit  tangga yang panjang.
  7. Pada beberapa papan bermain  terdapat ular pada petak nomor 49 yang akan memindahkan bidak pemain jauh ke bawah.
  8. Untuk menentukan siapa yang mendapat giliran pertama, biasanya dilakukan pelemparan dadu oleh setiap pemain, yang mendapat nilai tertinggi ialah yang mendapat giliran pertama.
  9. Semua pemain memulai dari petak nomor 1.
  10. Pada saat gilirannya, pemain melempar dadu dan dapat memajukan dadunya beberapa petak sesuai dengan angka hasil lemparan dadu.
  11.  Boleh terdapat lebih dari 1 bidak pada suatu petak.
  12. Jika bidak pemain berakhir pada petak yang mengandung kaki  tangga, maka bidak tersebut berhak maju sampai pada petak yang ditunjuk oleh puncak dari tangga tersebut.
  13. Jika  bidak  pemain  berakhir  pada  petak  yang mengandung  ekor  ular, maka bidak  tersebut harus  turun sampai pada petak yang ditunjuk oleh kepala dari ular tersebut.
  14. Pemenang  dari  permainan  ini  adalah  pemain  yang  pertama  kali  berhasil mencapai petak 50.

 

Referensi

Arifin, Zainal. 2013. Evaluasi pembelajaran. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya.

Suwardi. 2013. Membaca, Menulis, Mengajarkan Sastra, Sastra Berbasis Kompetensi. Yogyakarta: Kota Kembang.

Arofah, A.A. dkk. 2015. “Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Learning Together (LT) Menggunakan Media Ular Tangga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi”Jurnal “Tata Arta” UNS. Volume 1 No. 1 Hal 125-134.

Daryanto. Dkk. 2012. Konsep pembelajaran kreatif. Yogyakarta : Gava Media.

Jihad dan Haris. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Persindo.

Melsi, A . 2015. “Efektivitas Penggunaan Media Permainan Ular Tangga Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa pada Materi Virus di Kelas X Sekolah Menengah Atas Nusantara Indah Sintang Tahun Pelajaran 2015/2016”. Skripsi STKIP Persada Khatulistiwa Sintang.

Mulyani. 2014. “ Penggunaan Media Ular Tangga untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Tema Hiburan”. Jurnal PGSD Volume 02, No. 01 Hal 1 – 10

Ratnaningsih. N. N. 2014. “Penggunaan Permainan Ular Tangga untuk Meningkatkan Motivasi Belajar IPS Kelas III A SDN Nogoporo”. Skripsi. Sleman :  Universitas Negeri Yogyakarta.

Said, A. dkk. 2015. Strategi MengajarMultiple Intelligences. Jakarta : Prenadamedia group.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.

Sutikno, S. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Upaya Kreatif dalam Mewujudkan Pembekajaran yang Berhasil. Bandung: Prospect.

Yanto, M. 2013. Jadi Guru yang Jago. Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: ANDI.

 

Ikuti tulisan menarik Hafnidar lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu