x

Iklan

Meliana Aryuni

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 19 November 2021

Selasa, 30 November 2021 22:27 WIB

Melalui Permainan, Guru Terapkan Merdeka Belajar Bagi Siswa

Tidak ada salahnya menggunakan metode permainan dalam mengajar dan belajar. Selain mengasyikkan, permainan membawa dampak positif bagi siswa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Semasa kecil dulu, aku pernah merasakan bagaimana bosannya belajar di kelas. Sejak Senin sampai Sabtu, aku belajar di tempat yang sama dan menurutku monoton sekali. Dengan metode dan cara mengajar yang sama setiap harinya membuat belajar menjadi tidak mengasyikkan.

Oleh karena itulah, sejak aku menjadi guru, aku tidak mau rasa bosanku itu dirasakan juga oleh siswa-siswaku nanti. Coba kalian bayangkan betapa bosannya hari-hariku di sekolah dulu. Datang ke sekolah, menunggu bel masuk berbunyi, lalu belajar memperhatikan guru yang sedang menerangkan di papan tulis tanpa bergeming sedikit pun. Untuk ke kamar mandi pun ditahan karena takut guru marah kepadaku. Begitulah yang terjadi di zamanku dulu, tahun 1991 begitu menakutkan. Kadang, untuk mengatasi kebosananku itu, aku menggambar kartun atau benda-benda kecil yang lucu.

Dengan cara seperti itu, rasa bosanku sedikit hilang. Bagi seorang guru, administrasi itu penting, tetapi tidak serta merta kita tidak bisa mengubahnya sesuai situasi 'kan? Yang penting adalah tujuan dalam suatu pertemuan bisa terealisasi. Bentuknya adalah merdeka dalam belajar, sebuah program kebijakan baru dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut KBBI, merdeka berarti bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya), tidak terkena atau lepas dari tuntutan, dan tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu.

Nadiem Makarim memgatakan bahwa dalam merdeka belajar adalah sekolah, guru-guru dan muridnya punya kebebasan dalam berinovasi dan bertindak dalam proses belajar. Dalam hal ini, guru harus mengasah kemampuan dan keterampilannya agar siswa berpikir kritis, mandiri, lebih berani dalam mengutarakan pendapat, inovatif, dan kreatif.

Dengan merdeka belajar, guru bertindak sebagai pengamat dan mengontrol kelas agar proses pembelajaran berjalan dengan baik. Metode belajar yang dulunya teacher center kini beralih ke student center. Dengan demikian, diharapkan siswa bisa belajar berinovasi sesuai dengan bakat dan minatnya.

Adanya program terbaru ini diharapkan agar penerus bangsa ini akan lebih berkembang dalam menunjukkan bakat yang mereka miliki. Hal ini disebabkan karena setiap siswa memiliki bakat yang berbeda dan merdeka belajar akan memberikan kebebasan untuk mengembangkan bakat tersebut.

Jauh sebelum program merdeka belajar ini dicanangkan, aku sudah menerapkannya mulai awal 2016. Aku ingat saat menerapkan berbagai metode permainan di luar kelas. Salah satunya ketika aku ingin para siswa belajar mengenal denah dengan mudah dan menyenangkan. Aku melakukan pembelajaran dalam bentuk permainan di luar kelas, yaitu mencari harta karun. Tentu saja kegiatan belajar di luar kelas ini membutuhkan tenaga lebih untuk mempersiapkan, melaksanakan, dan mengakhiri kegiatan.

Dengan permainan mencari harta karun ini, aku dapat melihat bahwa mereka bisa memecahkan persoalan tentang denah dengan mudah. Aku tertantang sekali untuk membuat anak-anak menjadi paham pada materi yang sulit. Aku mengambil inisiatif itu agar yang belum mengerti petunjuk dan arah suatu tempat akan mudah mempelajarinya.

Berbagai metode permainan aku terapkan dalam pembelajaran, yaitu membuat TTS, puzzle, tebak kata, bernyanyi, mendongeng, sambung kata, sambung kalimat, membuat cerita dari peribahasa, dan lain sebagainya. Dari metode yang ada itu, aku melihat bahwa keaktifan siswa sangat berperan dalam menangkap materi pembelajaran. Siswa yang aktif juga memberikan energi positif bagiku.

Bagiku, seorang guru itu harus peka dan mau terbuka pemikirannya. Apalagi zaman sekarang dengan kemajuannya, guru tidak hanya dituntut untuk sekadar menyampaikan materi saja. Guru sekarang harus bisa menjawab tantangan zaman yang ada di hadapannya.

Andaikan cara mengajar guru masih konvensional dan monoton, aku yakin akan banyak kendala yang dihadapi oleh siswa, sekolah, dan guru itu sendiri. Artinya, guru harus membuka pikiran dan wawasan agar tidak tertinggal. Apalagi tidak ada batasan dan kekangan lagi bagi para guru untuk mengeksplor kemampuannya. Oleh karena itu, kemerdekaan dalam belajar dan mengajar bagi seorang guru adalah keharusan.

"Guru yang terkekang dengan cara dan metode belajar yang lama akan tergerus oleh kemajuan zaman."

Referensi: Meilina, Agnes. 12 Juni 2020. Apa Arti Merdeka Belajar Kemdikbud untuk Siswa dan Orang Tua? Blog.kejarcita.com

Ikuti tulisan menarik Meliana Aryuni lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu