x

Iklan

Sitti Aminah

Guru SMAN 1 Muara Batu
Bergabung Sejak: 12 November 2021

Kamis, 2 Desember 2021 17:23 WIB

Mewujudkan Merdeka Belajar Melalui Budaya Literasi Sekolah Produktif

Merdeka belajar adalah peserta didik akan menjadi pusat perhatian belajar penuh, Sehingga guru wajib untuk memanfaatkan berbagai sumber belajar yang akan diakses oleh peserta didik sehingga guru dapat mendampinginya belajar, mengonfirmasi, menelaah dan melakukan interpretasi terhadap informasi yang diakses untuk menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi. Untuk menunjang budaya literasi sekolah, maka guru harus mampu menjadikan literasi ini adalah sesuatu yang menarik. Literasi bisa menjadi kebutuhan bukan pemaksaan. Oleh karena itu penulis memiliki program yang namanya SAKESAKU (Satu Kelas Satu Buku). Program ini bias dikatakan sebagai suatu gerakana, dimana siswa diajak untuk menumpahkan segala ide dan perasaannya dalam suatu tulisan. Saling berkolaborasi dan sikap kritis siswa bisa terlihat dari setiap goresan pena mereka. Harapannya, tidak hanya melatih siswa untuk menulis tetapi juga membiasakan mereka menulis sesuatu yang positif dalam sebuah tulisan. Siswa diajak untuk bisa memilih mana yang pantas untuk dipublikasikan. Inilah yang dikatakan sebagai merdeka belajar.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Proses Pembiasaan Menulis Bagi Siswa

Keberanian Menteri Pendidikan Nadiem Makarim dalam melakukan gebrakan besar terhadap dunia pendidikan saat ini patut diapresiasi . Salah satu  gebrakan Nadiem yang biasa disapa Mas menteri ini adalah dengan menghapus Ujian Nasional (UN) dan menggantikannya dengan ide Merdeka Belajar. Sebagai guru, penulis tidak merespon pro dan kotra yang terjadi di dalam masyarakat terhadap perubahan besar yang dilakukan Mas Menteri. Namun penulis mencoba mengulik berbagai referensi dan mencari tahu terlebih dahulu, apa tujuan dari gagasan tersebut dan sejauh mana penulis mampu menerapkan terhadap siswa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Beberapa alasan yang masuk akal dapat penulis  temukan dari pernyataan Nadiem antara lain, penghapusan UN dilakukan untuk merubah stigma berpikir masyarakat Indonesia yang selama ini menilai bahwa keberhasilan siswa diukur hanya dari angka saja. Keluhan orang tua yang kebanyakan anak-anaknya mengalami stress saat akan menghadapi UN. Sehingga terjadi kekakuan dalam proses pengembangan diri siswa. Siswa tidak  dinilai menurut kelebihannya masing-masing, karena ukurannya adalah nilai akademik.

Alasan itulah yang memunculkan program merdeka belajar yang digagas Nadiem. Tujuannya untuk mencairkan kebekuan yang terjadi dalam dunia pendidikan kita saat ini. Program ini akan terus diperlukan dan dalam pelaksanaannya akan ada penyempurnaan-penyempurnaan sesuai dengan kondisi masyarakat  Indonesia dari kota hingga daerah. Intinya Nadiem ingin melakukan terobosan ini agar pendidikan Indonesia sejajar dengan negara-negara maju yang ada di dunia. Dan ini bukan sesuatu yang perlu diperdebatkan, namun semua pihak bertanggungjawab untuk mencoba menerapkan dan tentunya harus memiliki keyakinan dan antusias yang tinggi untuk mencoba dan berhasil. Tentunya semua pihak memiliki keinginan yang sama dengan Mas menteri bagaiman mensejajarkan kualitas  pendidikan kita dengan pendidikan yang ada di berbagai negara maju.

Duta Literasi SMAN 1 Muara Batu

Merdeka belajar adalah peserta didik akan menjadi pusat perhatian belajar penuh, Sehingga guru wajib untuk memanfaatkan berbagai  sumber belajar yang akan diakses oleh peserta didik sehingga guru dapat mendampinginya belajar, mengonfirmasi, menelaah dan melakukan interpretasi terhadap informasi yang diakses untuk menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi.

Proses pendekatan memahami merdeka belajar tidak terlepas dari kemampuan guru dan siswa  dalam menganalisis. Agar memiliki kemampuan tersebut, berarti guru dan siswa harus memiliki keinginan dan kemampuan dalam literasi. Untuk memudahkan guru dan siswa mengakses literasi, setiap sekolah perlu menyediakan sarana yang memadai untuk  mendukung proses literasi dimaksud.

Selain perpustakaan sekolah, sekolah juga harus  menyediakan sarana laboratorium multimedia lengkap dengan sarana internet yang dapat digunakan oleh siswa sehari-hari.  Sekolah bersama guru bersinergi untuk menciptakan lingkungan dengan budaya literasi. Menyediakan sudut baca di setiap kelas, menciptakan taman bacaan di sudut-sudut strategis sekolah agar siswa terbiasa dengan budaya baca dan menggali informasi setiap saat.

Even-even literasi yang membangkitkan rasa ingin tahu siswa perlu dijadikan sebagai program jangka panjang dan jangka pendek sekolah, seperti pemilihan duta baca, lomba menyampaikan intisari buku, lomba bercerita, debat, lomba menulis cerpen, menulis quotes, artikel,opini dan lain-lain. Sekolah dapat bekerjasama dengan stakeholder, pengambil kebijakan, komite sekolah dan orang tua dalam menyukseskan budaya literasi ini. Orang tua penting bersinergi dengan pihak sekolah. Apa yang menjadi keinginan orangtua untuk  perubahan putera puterinya akan menjadi tanggungjawab  sekolah untuk melaksanakannya. Apa yang menjadi keinginan sekolah juga perlu mendapat dukungan dari orangtua. Sehingga proses untuk menuju pada sebuah pencapaian akan berjalan sinergi sebagaimna harapan semua pihak.

Setelah dikaji, penerapan kebijakan menteri pendidikan mengenai merdeka belajar ini berpeluang besar bagi sekolah untuk melakukan perubahan-perubahan yang inovatif dalam memberikan layanan pendidikan berkualitas kepada peserta didik, sehingga mampu meningkatkan nalar kritis peserta didik dalam menyelesaikan persoalan hidup yang sedang atau akan dihadapi ke depannya. Merdeka belajar akan mengeratkan hubungan antar siswa dalam bentuk kolaborasi. Mengakrabkan hubungan siswa dan guru. Guru hanya berperan sebagai fasilitator, mendampingi proses belajar siswa dan memastikan siswa dapat menggali potensi yang dimilikinya.

Dalam pelaksanaan program merdeka belajar ini, Nadiem juga menonjolkan literasi baca. Laporan PISA menjadi tolok ukur tingkat literasi siswa Indonesia yang masih rendah. Sehingga menjadi acuan utama mengapa literasi baca itu dirasakan urgen untuk segera disosialisasikan.

Literasi baca adalah kegiatan yang melibatkan keterampilan kognitif dan linguistic untuk tujuan tertentu. Saat berhadapan dengan sebuah teks, seseorang akan mengalami rangkain proses membaca mulai dari memahami, merespon, mengonfirmasi, mengevaluasi dan merefleksikannya.

Nilai manfaat dari proses membaca adalah, siswa menjadi tahu banyak hal, kemampuan analisis akan meningkat. Siswa menjadi kritis terhadap persoalan-persoalan yang sedang terjadi, sehingga secara otomatis mereka akan mampu memprediksi dan mengaitkan apa yang sedang terjadi saat ini dan masa depan serta sebab akibatnya. Dengan demikian akan memunculkan sikap mandiri, berani mengambil keputusan dan cerdas dalam menyikapi setiap persoalan hidup.

Di sisi lain, pembelajaran dengan pengembangan nalar berpikir kritis bukanlah suatu hal yang mudah. Namun butuh kesiapan guru dalam menerapkan strategi pembelajaran yang dapat menghubungkan banyak hal . Guru wajib meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi sehingga dapat membantu peserta didik dalam proses merdeka belajar seperti yang diharapkan.

Strategi yang diterapkan juga harus memperhatikan kesiapan, latar belakang, kondisi fisik dan phisikis siswa agar memudahkan siwa dalam menghubungkan setiap pengalaman barunya dengan pengalaman sebelumnya.

Semua yang terlibat dalam menyukseskan merdeka belajar  harus memiliki tujuan yang sama untuk meningkatkan kemajuan yang berkualitas. Pertama, Guru harus merubah mindsetnya. Guru harus menyiapkan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Guru harus siap dengan kemampuan menilai kritis dan analitis. Dengan demikian akan terbangun karakter positif yang akan terimplementasi dalam pembelajaran. Guru secara terus menerus guru mengupgrade diri sesuai dengan perkembangan teknologi. Guru juga diharapkan  mampu   memperkaya literasi terutama dalam hal merancang strategi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, kondisi sekolah dan lingkungan masyarakat.

Kedua, Pemanfaatan sumber literasi yang beragam, sehingga dapat memperkaya wawasan dan pengetahuan guru. Guru yang memiliki wawasan literasi yang mumpuni akan menjadi motivator hebat untuk siswa. Siswa akan terdorong untuk lebih semangat dalam belajar dan menggali setiap informasi tidak hanya yang didapat dari guru, namun  mereka akan teransang untuk mencari sendiri sehingga lambat laun akan menumbuhkan semangat belajar yang tinggi.

Ketiga, Semua warga sekolah wajib bergerak serempak dalam memberikan pelayanan berkualitas kepada siswa. Kepala sekolah, guru dan tenaga administrasi harus memiliki keinginan yang tinggi untuk menyukseskan keberhasilan siswa dalam segala bidang pendidikan.

Hasil Karya Siswa

Bagaimana menerapkannya di sekolah ?

Untuk menunjang budaya literasi sekolah, maka guru harus mampu menjadikan literasi ini adalah sesuatu yang menarik. Literasi  bisa menjadi kebutuhan bukan pemaksaan. Oleh karena itu penulis memiliki program yang namanya SAKESAKU (Satu Kelas Satu Buku). Program ini bias dikatakan sebagai suatu gerakana, dimana siswa diajak untuk menumpahkan segala ide dan perasaannya dalam suatu tulisan. Saling berkolaborasi dan sikap kritis siswa bisa terlihat dari setiap goresan pena mereka. Harapannya, tidak hanya melatih siswa untuk menulis tetapi juga membiasakan mereka menulis sesuatu yang positif dalam sebuah tulisan. Siswa diajak untuk bisa memilih mana yang pantas untuk dipublikasikan. Inilah yang dikatakan sebagai merdeka belajar.

Gerakan SAKESAKU ini benar-benar akan menjadikan siswa ketagihan dalam menulis.  Kegiatan yang menjadikan  mereka benar-benar  plong dalam  mencurahkan isi hati, berlomba mencari pengalaman-pengalaman unik dan menarik untuk ditulis.  Menurut salah seorang siswa, setelah menulis, serasa segala beban menjadi ringan seperti ada yang menampung. Perasaan bangga setelah bukunya dipublikasikan, dibaca oleh orang menjadi. Ini menjadi motivasi untuk terus bergerak menulis dan berkarya demi masa depan mereka kelak. Semoga !

Ikuti tulisan menarik Sitti Aminah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler