x

Wanita mengalami susah tidur atau insomnia. Freepik.com/Jcomp

Iklan

Jesslyn Alvina

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 Agustus 2021

Kamis, 2 Desember 2021 15:41 WIB

Bahaya yang Mengintai Selepas Aborsi

Selain diatur dalam hukum, aborsi ternyata juga berpengaruh terhadap kesehatan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pasti pada tau dong apa itu aborsi, iya kan? Tapi mari kita anggap ada yang belum tau apa itu aborsi, hihihihi. Jadi, aborsi adalah kegiatan pengguguran janin yang masih berada di dalam kandungan. Metode yang bisa digunakan untuk melakukan aborsi itu ada dua : menggunakan obat dan melalui tindakan medis.

Banyak penyebab yang memungkinkan seorang wanita melakukan aborsi,. Kegiatan ini masih menjadi pro kontra di masyarakat dunia, loh. Hal ini karena banyak yang beranggapan bahwa “my body my choice”, artinya mereka bisa melakukan apapun terhadap tubuh mereka. Tetapi ada pula yang beranggapan bahwa aborsi adalah tindakan keji dan tidak bermoral, bahkan termasuk dalam kategori pembunuhan. Namun, bisa juga aborsi dilakukan karena terpaksa, seperti berkaitan dengan masalah kesehatan sang ibu maupun jabang bayi. Hm, kasian banget yaa.. Semangat buat kalian yang lagi di posisi ini. Lope lope deh dari aku xixixi. 

Menurut Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 75 ayat (1) menyatakan bahwa aborsi merupakan tindakan yang dilarang oleh hukum. Namun ayat (2) membahas tentang kondisi – kondisi yang dikecualikan, seperti kedaruratan medis dan kehamilan yang terjadi akibat tindakan pemerkosaan. Nah jadi, kalau ada yang melakukan aborsi diluar alasan yang ada di dalam Undang – Undang Negara kita tercinta ini, dianggap sebagai tindak pembunuhan. Hm, serem juga ya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di balik semua itu, baik dilakukan secara legal ataupun illegal, semua tindakan yang kita lakukan pasti memiliki konsekuensi kan. Sama dengan aborsi, yang walaupun dilakukan secara legal tetap memiliki efek samping yang cukup berbahaya. Bahkan katanya bisa lebih berbahaya dari melahirkan lho guys.

Jadi sekarang kita bahas beberapa bahaya yang mungkin timbul apabila seseorang melakukan aborsi :

  1. Pendarahan berat

Aborsi yang dilakukan dengan cara apapun, seperti mengonsumsi obat – obat an maupun secara legal dengan tenaga medis tetap dapat menyebabkan pendarahan. Penyebab pendarahan berat pasca aborsi bisa berbagai macam lho, seperti sisa jaringan yang masih tertinggal, infeksi rahim, efek samping obat, dan lain – lain.

Pendarahan ini bisa berlangsung selama 2 jam bahkan hingga 12 jam. Bahkan nih ya, pendarahan yang sangat hebat ini bisa membuat seorang wanita mengganti pembalut lebih dari 4 kali hanya dalam kurun waktu 2 jam loh. Kebayang ga sih sebanyak apa darah yang keluar? Nantinya kalau terlalu banyak darah yang keluar, maka bisa saja dilakukan transfusi darah.

Namun, jangan terlalu khawatir. Pendarahan pasca aborsi masih terbilang hal normal. Hal ini bisa berlangsung sampai dengan 14 hari kedepan. Ingat, apabila pendarahan masih berlangsung setelah 14 hari, lebih baik segera periksakan ke dokter kepercayaanmu ya, ladies.

  1. Kerusakan Rahim

Akibat dari aborsi yang satu ini memiliki kemungkinan menyerang satu dari empat wanita yang melakukan aborsi. Kerusakan rahim yang mungkin dialami akibat aborsi bisa berupa kerusakan leher Rahim, perlubangan rahim, juga luka robek yang terdapat di rahim. Sayangnya, Sebagian besar kerusakan rahim ini tidak akan terdeteksi kecuali dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter.

  1. Infeksi

Salah satu bahaya dari aborsi yang sering dijumpai adalah infeksi. Baik aborsi yang dilakukan di bawah pengawasan tenaga medis (dikarenakan masalah pada janin itu sendiri), ataupun aborsi yang dilakukan oleh pihak – pihak tidak bertanggung jawab (seperti mengonsumsi obat yang didapat dari pasar gelap, dll), keduanya tetap memiliki potensi infeksi.

Infeksi terjadi karena leher rahim akan terbuka, sehingga memudahkan bakteri untuk masuk, dan memicu infeksi di rahim, saluran tuba, dan panggul. Infeksi bisa ditandai dengan munculnya keputihan yang berbau, nyeri hebat di bagian panggul, hingga demam tinggi. Selain itu, untuk kasus infeksi yang sudah parah, bisa mengakibatkan sepsis

  1. Sepsis

Sepsis atau dikenal juga dengan keracunan darah terjadi Ketika infeksi tidak hanya berada di satu lokasi, dalam hal ini adalah Rahim, tetapi masuk ke aliran darah dan menjalar ke seluruh tubuh. Ketika infeksi sudah menjalar ke seluruh tubuh dan menyebabkan tekanan darah anda menjadi sangat rendah, hal ini disebut syok sepsis.

Beberapa gejala yang harus diwaspadai :

  • Suhu tubuh sangat tinggi / sangat rendah
  • Sesak napas
  • Linglung, kebingungan, dan gelisah
  • Jantung berdebar
  • Sulit buang air kecil
  1. Kanker

Faktanya, aborsi meningkatkan resiko wanita menderita kanker serviks. Selain itu, resiko kanker ovarium dan kanker hati juga bisa meningkat apabila seseorang menjalani aborsi. Peningkatan resiko kanker setelah aborsi bisa diakibatkan oleh masalah hormonal.

  1. Kematian

Berbagai bahaya yang telah disebutkan diatas, berpotensi kematian bagi penderitanya. Bahkan disebutkan bahwa perempuan yang menjalani aborsi berpotensi kematian di tahun berikutnya.

Sekarang kalian sudah tau apa saja resiko yang mungkin terjadi akibat aborsi. Tetapi jangan terlalu panik ya, girls. Lebih baik kalian konsultasikan ke dokter keoercayaan kalian secara langsung, dan jangan membuat asumsi sendiri! Ingat pula bahwa resiko yang mungkin dialami oleh satu dengan yang lain mungkin berbeda. Bahkan resiko yang kalian alami saat melakukan aborsi lebih dari satu kali juga pasti berbeda

Selain itu, rencanakan dengan baik ya kehamilan kalian. Jangan sampai terjadi hal – hal yang tidak diinginkan. Kalau kalian belum siap untuk memiliki momongan, lebih baik menggunakan alat kontrasepsi, ok guys?

Ikuti tulisan menarik Jesslyn Alvina lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler