x

Kegiatan pembelajaran bersama siswa Autis di SLBN Sambirejo

Iklan

Ahmad Syaiku Aziz

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 2 Desember 2021

Kamis, 2 Desember 2021 17:49 WIB

Merdeka Belajar: Sekolah Penggerak bagi Pendidikan Khusus

Sekolah Luar Biasa yang menjadi Sekolah Penggerak adalah tantangan baru bagi stake holder dalam menerapkan Kurikulum Operasional Sekolah secara adaptif dan kreatif.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sekolah penggerak sebagai episode ke 7 dari 11 episode merdeka belajar yang telah diluncurkan membawa banyak perubahan pada sekolah kami setelah kurang lebih 3 bulan yang lalu diputuskan bahwa sekolah kami menjadi salah satu sekolah penggerak yang mengusung Kurikulum Operasional Sekolah.

Capaian pembelajaran yang dirumuskan dalem fase – fase  kami ibaratkan sebagai alat penyaringan bagi siswa agar siswa bisa memperoleh pembelajaran yang sesuai dengan tingkat capainya, dengan kata lain, ada pergeseran model klasifikasi siswa dari tahapan kelas ke tahapan berdasarkan fase. Tujuannya jelas, agar siswa memiliki banyak waktu untuk menjalani proses belajar sehingga dapat mengupas konsep – konsep dan mempelajari ketrampilan kunci, sehingga pembelajaran bukan hanya sebagai ajang transfer pengetahuan namun lebih pada upaya eksploratif dan pendalaman.

Pada awal penyusunan Kurikulum Operasional Sekolah, jujur banyak kendala yang kami alami. Terutama dalam hal penentuan capaian pembelajaran yang tepat bagi siswa kami, mengingat siswa kami adalah siswa berkebutuhan khusus yang memiliki tingkat kecerdasan mental dan kognitif yang beragam serta kompetensi CP dari pusat yang bagi kami masih tinggi karena mengacu pada standar sekolah regular, akhirnya banyak siswa kami yang menempati fase pondasi atau sesuai jenjang PAUD.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Setelah satu bulan berjalan, kami mendengar kabar bahwa perumusan CP bagi pendidikan khusus berpedoman pada perkembangan mental siswa yang di kategorikan berdasarkan umur anak regular, adapun pembagiannya sebagai berikut:

Fase A: Pada Umumnya usia mental (≤ 7 tahun)

Fase B: Pada Umumnya usia mental (±8 tahun)

Fase C: Pada Umumnya usia mental ( ≥8 tahun)

Fase D: Pada Umumnya usia mental (±9 tahun)

Fase E: Pada Umumnya usia mental (±10 tahun)

Fase F: Pada Umumnya usia mental (≥10 tahun)

Kategori di atas sangat membantu kami dalam menentukan fase yang tepat bagi siswa, walaupun dalam satu kelas siswanya memiliki fase yang berbeda –beda. Baik muatan pembelajaran maupun mata pelajaran setiap sekolah diberi kesempatan dalam menentukan secara otonom dari pengejawentahan profil pelajar pancasila.

Kewenangan dalam menentukan bobot materi pelajaran bagi sekolah menjadi angin segar sekaligus tantangan bagi kami, mengapa kami sebut angin segar, karena dengan kewenangan tersebut, bukan hanya siswa yang akan merasa  enjoy dalam mengikuti pembelajaran, namun beban guru sebagai pendidik juga lebih ringan, karena sesungguhnya gurulah yang memahami dari titik mana siswanya memulai pembelajaran dan di titik mana target pembelajaran tersebut. Kami sebut tantangan jika kewenangan ini tidak di imbangi dengan SDM guru yang memadai, baik dalam hal pendagogis maupun dalam kemampuan informasi teknologi. Guru dituntut bisa dan segera mengikuti perubahan paradigma pendidikan baru ini. Terlebih bagi guru pendidikan khusus yang serba adaptif. Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus terus melaukan pelatihan dan seminar guna menyiapkan guru menyongsong paradigma pendidikan baru ini, baik dari sosialisasi Kurikulum Operasional Sekolah bagi pendidikan khusus namun juga tentang pemanfaatan Informasi dan teknologi terapan sebagai media pembelajaran yang  sesuai dengan perkembangan zaman. Pelatihan pelatihan tersebut diharapkan dapat diterapkan secara optimal di sekolah dan di kebangkan secara adaptif serta bisa ditularkan ke guru guru lainnya baik dalam satu instansi maupun dalam ajang silahturahmi Kelompok Kerja Guru sehingga apa yang pemerintah harapkan tentang peningkatan kompetensi guru bisa merata di seluruh daerah Indonesia.

Ikuti tulisan menarik Ahmad Syaiku Aziz lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler