x

Timnas

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 15 Desember 2021 06:25 WIB

Ada Celah bagi Timnas Indonesia Mengalahkan Vietnam Malam Nanti

Kualitas timnas Indonesia yang sebenarnya akan segera kita ketahui saat mereka bentrok lawan Vietnam, tim sepak bola terbaik di kawasan Asia Tenggara saat ini. Dari berbagai indikator timnas Vietnam unggul segalanya atas timnas Indonesia. Tetapi tetap ada celah bagi pasukan Garuda untuk meraih kemenangan atau minimal menahan imbang Vietnam. Apa celah-celah itu?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dari berbagai indikator statistik apa pun, timnas Vietnam terkini unggul segalanya atas timnas Indonesia. Tetapi tetap ada celah bagi pasukan Garuda untuk meraih kemenangan atau minimal menahan imbang Vietnam, pada Rabu, 15/12/2021, pukul 19.30 nanti. Apa celah-celah itu?

Secara matematis hasil laga sepak bola dapat diprediksi, tetapi fakta di lapangan sering kali tak peduli pada statistik dan catatan matematis. Bagaimana dengan Indonesia versus Vietnam? Tolok ukur kualitas timnas Indonesia yang sebenarnya akan segera kita ketahui saat pasukan Shin Tae-yong (STy) bentrok dengan Vietnam yang diasuh rekan sejawat STy di Korea Selatan, Park Hang-seo (PHs).

Head to head bukan tolok ukur

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Laga nanti malam adalah perjumpaan ke-25 ini antar kedua tim. Pendekatan head to head yang telah terjadi, tak bisa dijadikan tolok ukur. Pasalnya, di tangan PHs, Vietnam kini berkembang pesat dan menjadi tim terbaik di Asia Tenggara. Memang secara head to head, Indonesia masih unggul dari Vietnam. Dalam 24 kali bertemu pasukan Merah Putih mengemas 8 kali kemenangan, 9 kali imbang, dan 7 kali kekalahan.

Namun, perkembangan Vietnam terbaru, mereka mampu membantai Malaysia dengan 3 gol tanpa balas dalam laga di Grup B Piala AFF 2020. Padahal Malaysia dalam dua pertemuan terakhir mampu mengalahkan Indonesia. Itu terjadi dalam kualifikasi Piala Dunia 2022 saat home dan away. Tetapi meladeni Vietnam, Malaysia tak berkutik.

Dari tujuh kemenangan Vietnam atas Indonesia, dua diantaranya tercipta pada duel di ajang kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Asia. Pada Oktober 2019 Indonesia kalah 1-3, dan Juni 2021, Evan Dimas dan kawan-kawan takluk 0-4 .

Kini rangking Vietnam di FIFA adalah ke-99 alias tertinggi di Asia Tenggara. Mereka juga juara bertahan Piala AFF 2018. Dari catatan tersebut Vietnam akan sulit dihentikan pasukan STy, bila cara STy dan cara bermain pasukannya, masih sekelas saat meladeni Kamboja dan Laos.

Lupakan head to head, hadapi kenyataan bahwa Vietnam terkini sudah sangat jauh berbeda. Perbedaan yang mencolok adalah begitu mumpuninya teknik, intelegensi, personaliti, dan speed (TIPS) seluruh pemain. Ini yang membuat Malaysia kebingungan meladeni gempuran Vietnam yang sangat cerdas. Di sisi personaliti, pemain Vietnam mampu mengendalikan diri, sekaligus mendikte emosi pemain Malaysia.

Dengan kecerdasan intelegensi yang tinggi, dampaknya personaliti pun tinggi. Lalu di tambah modal teknik (skill) dan fisik (speed), jadilah tim Vietnam yang komplit. Pemain Vietnam juga disiplin dalam latihan dan tertib berkompetisi.

Anti naturalisasi, pemain cerdas TIPS, Federasi dukung penuh

PHs pun harus bersyukur karena Vietnam sangat percaya diri pada kekuatan pasukan anak bangsa. Mereka sangat anti naturalisasi.

Anti naturalisasi juga wajib dipahami bukan berarti sombong, tetapi pemaknaannya adalah percaya diri. Bersyukurlah PHs karena bebas memilih talenta pesepak bola terbaik di Vietnam. Dia didukung penuh Federasi Sepak Bola Vietnam, Lin on bng Vit Nam (VFF), dari kompetisi internal yang berkualitas.

Berbeda yang dialami STy.  Pemain yang dipilih banyak terkendala dalam soal TIPS, tak mumpuni, dan jauh dari standar. Ditambah PSSI, PT LIB, dan klub berjamaah menggembosi timnas dengan membatasi jumlah pemain yang dipanggil. Mereka melakukannya demi kepentingan kelompok sendiri, bukan membela dan mendukung kepentingan bangsa dan negara.

Sikap tak militan dan tak mendukung kepentingan bangsa dan negara ini, ganjarannya, pantasnya, mereka tak ada di Indonesia, lho?

Kembali ke timnas Vietnam, pasukan PHs yang didukung penuh VFF dan pemerintah, ini juga lolos ke babak 3 Kualifikasi Piala Dunia zona Asia. Maka garansi dapat mempertahankan tropi tidak akan sulit.

Celah mengalahkan Vietnam

Dengan seabreg data tentang keunggulan Vietnam terkini, pasukan Garuda bukan tak memiliki celah untuk membalikkan prediksi yang berpikir bahwa Indonesia pun akan kembali ditekuk Vietnam. Sikap pesimis publik pun, setali tiga uang dengan fakta bahwa, Malaysia yang ranking FIFA-nya ada di atas Indonesia, tampil kebingungan mengahadapi pasukan PHs yang menguasai seluruh lapangan.

Bila melihat performa Indonesia yang kebobolan saat meladeni dua tim lemah, Kamboja dan Laos, bukan mustahil gawang Indonesia juga akan menjadi bulan-bulanan Vietnam.

Boleh saja STy punya optimisme tinggi, seperti dilansir oleh beberapa media nasional. STy mengatakan, "Kami tidak takut melawan Vietnam. Selama percaya diri, kami bisa melakukan yang terbaik."  Namun, STy juga wajib realistis dengan kondisi TIPS pasukannya. Fakta bahwa dalam dua laga terakhir Indonesia ditekuk Vietnam, jika Indonesia mampu menahan imbang Vietnam saja, itu sudah sangat baik.

Untuk itu celah menahan Vietnam adalah dengan memperkuat kecerdasan pemain. Dengan pemain cerdas, personalitinya pun dapat dikontrol. Karena dari segi skill/teknik dan speed/fisik, Vietnam jelas lebih unggul.

Dengan dasar kecerdasan, mampu mengontrol emosi, maka pancing pemain Vietnam agar terganggu emosinya, tetap dengan cara yang cerdas dan sportif. Juga pancing pasukan Vietnam agar bikin kesalahan sendiri. Bikin mereka frustasi.

Itu kalau pasukan Indonesia mampu melakukannya. Ingat, pemain Indonesia budayanya masih lemah dalam melakukan  passing-control. Mereka juga sok meliuk-liuk berlari menguasai bola agar dibilang hebat, ketimbang bermain simpel, tiki-taka, umpan pendek 1-2, main segi tiga, segi empat, umpan diagonal, egois, dan lainnya.

Kalau sudah berbuat salah baru angkat tangan meminta maaf ke arah pelatih di bench pemain dan tersorot kamera televisi. Itu terjadi berulang-ulang. Tetapi sesudah itu tak memperbaiki diri dan bikin kesalahan lagi.

Herannya, STy juga tetap membiarkan pemain tak cerdas ada di permainan. Mungkin stok di bench tak ada yang lebih baik lagi? Meladeni Vietnam, konsentrasilah barisan bertahan sejak menit awal hingga menit akhir.

Berpikirlah terus melakukan strategi serangan balik. Pancing dan biarkan Vietnam masuk daerah pertahanan Indonesia. Ladeni dengan cerdas, tidak bikin kesalahan, jangan biarkan mereka melepaskan tembakan ke arah gawang. Selain itu jangan bikin pelanggaran dan tindakan menyimpang (fouls and misconduct), yaitu tingkah laku pemain yang dianggap tidak etis dalam pertandingan yang dapat dikenai hukuman terutama di daerah pertahanan di luar kotak pinalti dan di dalam area pinalti.

Sebab, pemain yang tidak cerdas, pemain yang kelelahan, tidak pernah berpikir lagi apa akibatnya saat melakukan tindakan pelanggaran dan menyimpang yang pasti merugikan tim.

Harus dicatat, hal itu justru sering dilakukan oleh tim Vietnam yang memiliki skema/strategi memanfaatkan ketakcerdasan pemain Indonesia di area luar kotak maupun dalam kotak pinalti untuk membuat pelanggaran tidak perlu. Mereka sangat tahu pemain Indonesia mudah terpancing emosinya. Jadi selama ini, Vietnam sangat menekan Indonesia bukan saja dengan skill dan speed mumpuni, tapi juga menyerang area vital psikologis pemain Garuda dengan serangan Intelegensi dan personaliti. Itulah senjata lengkap Vietnam.

Dengan memanfaatkan celah yang ada, paskan STy minimal bisa mengimbangi Vietnam. Maksimal mereka mampu memperpanjang rekor kemenangan menjadi 9 kali atas Vietnam.

 

 

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler