Kala sang matahari muncul di ufuk timur
Tidakkah semua yang akan terjadi hari itu akan kau terima
Cinta, semangat, senang, gembira, bermacam-macam rasa dengan segala bentuk ekspresinya hadir melebur jadi satu
Satu tempat, satu jiwa, satu pikiran
Lantas apa yang menjadikan kau sebagai perempuan menutup diri dan menuangkan air mata dalam diam setiap pagi nya
Tidakkah kau harus menebarkan semua rasa yang kau pendam kepada dunia
Agar pagi mu membawa kesan pada hari esok
"tidak!" jawab perempuan itu
Tidak semua rasa harus kau bagi, cukup bagikkan rasanya pada tuhan dengan mengadu dan bersembah diri pada Yang Maha Kuasa
Tidak semua rasa harus kau bagi pada dunia, sebab manusia yang menaruh eksistensi nya padamu akan selalu berubah
Lalu mengapa kau tetap menyimpannya? bukankah itu terlalu berat untukmu merangkai 1000 kata setiap harinya namun hanya terkunci oleh rasa takut dan cemas
"tidak apa" jawab perempuan itu
Saya yang memiliki rasa, saya jugalah yang bertanggungjawab
Selagi saya bisa menuangkan rasa sedih, saya senang
Saya senang bisa mengekspresikan apa yang dirasa oleh hati dan pikiran saya
Walau selalu menimbulkan ribuan udara yang begitu sesak memenuhi hatiku
"tidak apa"
Ikuti tulisan menarik Revi Wina Adelline lainnya di sini.
