x

Jendela di malam hari

Iklan

Rana Salsabila Nu'ma

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 24 Desember 2021

Senin, 27 Desember 2021 06:27 WIB

Memaknai Puisi Pada Suatu Hari Nanti Karya Sapardi Djoko Damono


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Halo, Perkenalkan Saya Rana Salsabila Nu'ma merupakan Mahasiswi Pendikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Taukah kamu apa itu puisi ? lalu, apa saja makna yang terkandung dalam puisi ?

Jika kita memperhatikan sebuah text puisi bisa dipastikan kata-kata yang terdapat pada puisi tersebut pasti padat, singkat, dan diberi irama yang biasanya terdapat di akhir-akhir tiap kalimat yang bernama Rima, kalau dibacakan akan menimbulkan bunyi-bunyi yang padu loh nah itu yang dinamakan karakteristik puisi. Nah, puisi itu sendiri adalah sebuah karya sastra yang dipadatkan, dipersingkat diberi irama dengan bunyi yang padu, dan terdapat kata-kata kias didalamnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Oiya, puisi juga merupakan hasil karya sastra yang disusun dengan menggunakan kata-kata sederhana yang imajinatif sesuai dengan struktur fisik dan batin.

Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas mengenai sebuah makna yang terkandung dalam sebuah puisi yang berjudul “Pada Suatu Hari Nanti” karya milik Sapardi Djoko Damono.

Siapa yang tak kenal dengan Sosok Sapardi Djoko Damono ?

Sapardi Djoko Damono merupakan seorang sastrawan besar, seorang legenda, dan penyair yang memiliki karya-karya luar biasa dan sangat indah. Melalui karya-karyanya, Sapardi Djoko Damono juga banyak mendapat penghargaan-penghargaan besar baik dari dalam maupun luar negeri. Sapardi lahir di Surakarta, 20 Maret 1940. Masa mudanya dihabiskan di Surakarta hingga lulus SMA pada tahun 1958. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke Yogyakarta. Tepatnya kuliah di bidang Bahasa Inggris Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Rajin menulis sejak duduk di bangku sekolah, membuat SDD -sapaan akrab sang penyair- telah menulis sejumlah karya yang ia kirimkan ke beberapa majalah. Kebiasaan menulisnya menghantarkannya menjadi direktur pelaksanaan Yayasan Indonesia yang menerbitkan majalah sastra Horison. Sejak tahun 1974, ia juga mengajar di Fakultas Sastra (yang sekarang menjadi Fakultas Budaya) Universitas Indonesia.

Sapardi Djoko Damono tutup usia pada 19 Juli 2020 dalam usia 80 tahun akibat penurunan fungsi organ tubuh. Meskipun kini sosoknya sudah tak ada lagi, tetapi karyanya akan tetap abadi di hati para penikmatnya.

Isi Puisi Pada Suatu Saat Nanti

"PADA SUATU HARI NANTI”

Pada suatu hari nanti

Jasadku tak akan ada lagi

tapi dalam bait-bait sajak ini

kau takkan kurelakah sendiri

 

Pada suatu hari nanti

Suaraku tak terdengar lagi

Tapi di antara larik-larik sajak ini

Kau akan tetap kusiasati

 

Pada suatu hari nanti

Impianku pun tak dikenal lagi

Namun disela-sela huruf sajak ini

Kau takkan letih-letihnya kucari

(1991)

Makna Apa Saja Sih Yang Terkandung Dalam Puisi Pada Suatu Saat Nanti, Ini ? Ini Dia Pembahasannya

Makna yang ada pada  puisi ini memiliki sebuah makna klasik yang dalam, dari judul “Pada Suatu Hari Nanti” dapat diartikan sebagai “sesuatu yang akan terjadi di masa depan” atau “kematian”. " yang menimpa sosok saya dalam puisi itu. Dikatakan oleh objek penulis bahwa "aku" tidak akan membiarkan sosok "Kamu" seorang pembaca kesepian tanpa kehadirannya ketika hari itu tiba. Sehingga sosok “Aku” mencurahkan syair-syair dalam puisi yang selalu mengiringi sosok “Kamu”.

Ikuti tulisan menarik Rana Salsabila Nu'ma lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler