x

Menggambarkan media sosial yang digunakan sehari-hari

Iklan

Mitakhul Anfika W

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 5 Januari 2022

Kamis, 6 Januari 2022 15:18 WIB

Hubungan Pembelajaran Daring dengan Sosial Media

Sistem pendidikan berusaha memaksimalkan kegiatan pembelajaran daring dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia baik secara asynchronous learning maupun synchronous learning

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mewabahnya virus Covid-19 pada awal tahun 2019 sampai saat ini mengakibatkan dampak yang cukup signifikan terutama di sektor pendidikan. Dengan kondisi tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai sistem pendidikan, yakni pemberlakuan sistem kegiatan belajar daring. Sistem pendidikan berusaha memaksimalkan kegiatan pembelajaran daring dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia baik secara asynchronous learning maupun synchronous learning. Asynchronous learning/ pembelajaran asinkron adalah pembelajaran yang dilakukan secara tunda, maksudnya pembelajaran yang tidak harus sama-sama online akan tetapi dilakukan dengan LSM ( learning management system ) dimana materi dapat diakses secara fleksibel. Misalkan menggunakan forum diskusi seperti aplikasi whatsapp dan discord. Synchronous learning/ pembelajaran sinkron adalah pembelajaran yang dilakukan secara real time dimana mahasiswa dan dosen sama-sama online. Contohnya menggunakan teknologi video conference seperti aplikasi zoom.

Perkuliahan daring membuat mahasiswa mengikuti perkembangan teknologi terutama media sosial yang hampir berbagai kalangan usia memilikinya. Media sosial sendiri sering digunakan untuk mencari referensi, konten, dan mengunggah kegiatan. Contohnya penggunaan media sosial dalam pembelajaran yang diterapkan di Unisa Yogyakarta salah satunya penggunaan instagram sebagai tempat promosi dalam membantu UKM kecil yang terdampak pandemi covid-19. Contoh lain adalah pembuatan tugas video pembelajaran yang dibagikan melalui youtube, sehingga berbagai kalangan dapat menonton dan dapat diakses dimanapun dan kapanpun.

Perkuliahan daring ini membuat pemerintah menggandeng pihak swasta dalam menyiapkan platform pembelajaran seperti aplikasi rumah belajar, incando, indonesia x, dll. Hal itu mempermudah mahasiswa dalam mencari literatur pembelajaran. Mahasiswa juga menjadi aktif dan kreatif dalam mencari informasi secara luas. Disisi lain tidak dapat dipungkiri penggunaan media sosial sebagai media pembelajaran memiliki sisi negatif di kesehatan, yaitu penurunan penglihatan akibat dari mahasiswa yang harus berhadap dengan layar dalam waktu yang tak tentu. Keadaan keuangan juga menjadi permasalahan terhambatnya pembelajaran, hal ini terjadi akibat keharusan seorang mahasiswa memiliki kuota internet maupun wifi. Selain itu, permasalahan gaptek ( gagap teknologi ) dalam mengakses media sosial juga masih tinggi sehingga menghambat jalannya pembelajaran.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pemerintah yang mendengar berbagai keluhan tersebut  merancang suatu program, salah satunya adalah pembagian kuota belajar gratis kepada setiap mahasiswa dengan cukup memverifikasi nomor telepon yang terdaftar di universitas. Jadi bagaimana pendapatmu mengenai media sosial untuk pembelajaran daring?.

Ikuti tulisan menarik Mitakhul Anfika W lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler