x

Sumber: https://lpmpjatim.kemdikbud.go.id/

Iklan

Nisrina Alfy Subardi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 16 Januari 2022

Rabu, 19 Januari 2022 06:13 WIB

WhatsApp sebagai Media Pembelajaran Interaktif Mahasiswa Unisa Jogja di Era Pandemi

Di era digital dan pandemi saat ini, menyebabkan aktivitas sosial terganggu terutama pada sektor pendidikan, sehingga menjadikan adanya pemberlakuan sistem pembelajaran jarak jauh atau biasa disebut dengan pembelajaran daring (dalam jaringan). Dengan hal itu, menjadikan aktivitas pembelajaran di kampus berjalan secara online, khususnya pada mahasiswa Unisa Jogja yang memanfaatkan sosial media seperti aplikasi WhatsApp sebagai media alternatif dalam berinteraksi dan berkomunikasi dengan pihak akademisi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Seperti kita ketahui bersama, wabah Covid-19 menyebar dengan skala global di wilayah Indonesia. Di tengah maraknya wabah ini, membuat banyak sekali aktivitas sosial masyarakat menjadi terganggu. Dengan hal ini, pemerintah membuat keputusan  untuk melakukan pembatasan sosial. Pembatasan sosial ini sangat berdampak, salah satunya pada aktivitas pendidikan. Akibat dari pandemi ini khususnya bidang pendidikan antara lain, adanya penutupan sekolah mulai dari pendidikan usia dini hingga jenjang perguruan tinggi. Sehingga dengan adanya pembatasan sosial ini, menuntut kita untuk berinovasi dalam metode pembelajaran. Sebagai gantinya, adanya pemberlakuan sistem pembelajaran jarak jauh yang dapat digunakan sekolah dan guru untuk menjangkau peserta didik dari jarak jauh dan membatasi hambatan di dalam menjalankan pendidikan.

 

Di era digital dan pandemi saat ini, yang dimana semua hal menjadi virtual karena keterbatasan bertatap muka secara langsung. Oleh karena itu, pembelajaran saat ini menjadikan mahasiswa atau pelajar  tidak lepas dengan perangkat elektronik seperti smartphone. Selain menjadi alat komunikasi dan sumber informasi, smartphone juga dilengkapi berbagai fitur untuk mengakses  berbagai aplikasi sosial media. Media sosial saat ini juga sangat beragam, seperti WhatsApp, Youtube, Instagram, Tiktok, dan lain sebagainya. Platform media sosial yang digunakan banyak kalangan saat ini adalah WhatsApp. Aplikasi ini menyediakan layanan pesan dan panggilan hanya dengan internet. Aplikasi paling populer ini juga banyak digunakan, khususnya pada mahasiswa Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Media sosial sudah menjadi bagian keseharian mahasiswa. Mahasiswa menjadikan media sosial sebagai media komunikasi, sarana pencarian informasi dan interaksi sosial. Dengan begitu, pembelajaran daring antara mahasiswa dan dosen tetap dapat dilakukan meskipun terbatas oleh jarak. Untuk saat ini, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta khususnya bagi mahasiswa baru  telah memulai sistem perkuliahan secara daring (dalam jaringan), atau disebut kuliah online. Kuliah online ini hanyalah metode perkuliahan, yang mana mata kuliah dan proses belajarnya saja yang berbeda dari yang biasanya. Kuliah online seperti ini memanfaatkan akses internet sebagai media pembelajaran yang dirancang dalam bentuk audio, rekaman video, dan tulisan dari pihak universitas. Sehingga penggunaan WhatsApp sebagai media pembelajaran interaktif dianggap dapat memberi kemudahan dalam berkomunikasi dan berinteraksi tanpa batas waktu.

 

WhatsApp juga menjadi pilihan dosen dalam melaksanakan pembelajaran secara online. Dalam pembelajaran melalui aplikasi ini, dosen tidak hanya menggunakan fitur obrolan grup. Melainkan juga dapat menyampaikan materi pelajaran dalam berbagai format seperti video, gambar, pesan suara dan lain sebagainya. Dengan memanfaatkan berbagai fitur tersebut, menjadikan mahasiswa juga aktif dalam berinteraksi selama proses belajar. Media pembelajaran interaktif melibatkan mahasiswa untuk terlibat aktif. Aktif dalam hal memberikan tanggapan terhadap materi yang dosen berikan, forum ringan bersama teman kelas, dan mencari  sumber referensi lain sebagai acuan belajar.

 

Metode pembelajaran interaktif ini juga merupakan metode alternatif yang berjalan cukup baik dalam perkuliahan secara online. Tetapi metode belajar secara online tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Diantaranya, kelebihan metode ini membuat para mahasiswa berpikir kreatif, memiliki kemampuan berpikir kritis, serta mampu menyelesaikan masalah. Dengan adanya kuliah online juga menjadikan mahasiswa hemat biaya, transportasi, waktu, dan tenaga. Selain itu dengan penerapan kuliah daring mahasiswa lebih santai dan tenang dalam mengakses internet yang bisa dilakukan dirumah, dikamar, dicafe, dan dimanapun. Di sisi lain, adapun kelemahannya antara lain terhambatnya akses internet, proses belajar mengajar juga tidak selamanya mudah dimengerti mahasiswa, kurangnya fokus mahasiswa dalam menerima materi, serta terbatasnya kemampuan dalam hal tanya jawab.

 

Dapat disimpulkan bahwa WhatsApp merupakan media alternatif pembelajaran kuliah secara online yang efektif dan memiliki berbagai fitur yang bisa digunakan. Namun, dalam penggunaan WhatsApp, hendaknya mahasiswa maupun dosen menggunakan secara optimal agar  lebih interaktif dan edukatif. Dalam hal ini, dosen juga berperan untuk meningkatkan minat belajar mahasiswanya, sehingga mahasiswa merasa lebih senang dan tidak cepat bosan. Serta dalam metode kuliah online maupun metode kuliah tatap muka pasti mempunyai keunggulan dan kelemahan masing-masing dilihat dari kemaslahatan yang ada.

Ikuti tulisan menarik Nisrina Alfy Subardi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler