Kuliah Hybrid Ala Universitas `Aisyiyah Yogyakarta dimasa pandemi
Di masa pandemi seiring berjalannya waktu ketika kasus pandemi ini mulai menurun, pemerintah menerapkan kebijakan baru yaitu pembelajaran hybrid/mixed learning, dimana sebagian dilakukan secara online (daring) dan beberapa offline (tatap muka). Kuliah tatap muka dapat menimbulkan klaster Covid-19 baru, sehingga kegiatan tatap muka masih terbatas, keterbatasan pembelajaran tatap muka membuat setiap perguruan tinggi perlu mencari solusi di tengah pandemi Covid-19 yang tidak pernah berakhir. Setiap universitas memiliki tips tersendiri, salah satunya Universitas `Aisyiyah Yogyakarta yang menerapkan sistem pembelajaran hybrid sebagai kombinasi pembelajaran jarak jauh dan tatap muka melalui kombinasi fisik dan teknologi serta untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran interaktif. Model antara dosen dan mahasiswa khususnya pada program studi keperawatan yang sudah mulai menerapkan metode pembelajaran tatap muka.
Pembelajaran hybrid membantu meningkatkan kemampuan mahasiswa baik dalam menerima pembelajaran maupun bersosialisasi di kampus sehingga kegiatan pembelajaran berjalan sebagaimana mestinya. Melalui pembelajaran hybrid, siswa diajarkan untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan teknologi, karena pembelajaran akan dilakukan dengan menggunakan teknologi digital sehingga sangat efektif dalam proses pembelajaran, dimana siswa merekam materi pembelajaran dalam bentuk digital agar dapat digunakan kembali. Kegiatan hybrid learning hanya dilakukan oleh sebagian mahasiswa sehingga diharapkan dapat mengurangi terciptanya klaster baru Covid-19. Oleh karena itu, pembelajaran hybrid dinilai menjadi solusi yang tepat di masa pandemi.
Dalam pembelajaran online Universitas `Aisyiyah Yogyakarta masih menggunakan media seperti zoom, Gmeet, Google classroom, WhatsApp group, youtube, dan website UNISA LENS. Untuk melakukan persiapan belajar, mahasiswa Universitas `Aisyiyah Yogyakarta melakukan rapid test. Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKes) Universitas `Aisyiyah Yogyakarta mengadakan rapid test bagi mahasiswanya yang akan memulai kegiatan belajar secara offline. Dalam mempersiapkan pembelajaran offline, Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta bekerjasama dengan badan amal usaha Muhammadiyah yang bergerak di bidang kesehatan untuk melaksanakan rapid test bagi mahasiswa seluruh program studi di FIKes Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta.
M Ali Imron, M.Fis Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas `Aisyiyah Yogyakarta menjelaskan, mahasiswa dari seluruh prodi FIKes Unisa Yogyakarrta yang melakukan rapid test adalah mahasiswa yang akan melakukan pembelajaran offline di kampus “Jadi ada beberapa pembelajaran di FIKes ini yang tidak bisa dijalankan secara online atau daring, sehingga harus dilakukan secara offline, terutama model pembelajaran praktikum,” ucap Imron. Imron menambahkan karena tidak bisa dilakukan secara online maka mahasiswa dituntun untuk perkuliahan tatap muka, maka dari itu Universitas `Aisyiyah Yogyakarta melakukan persiapan dari tata cara dan pedoman baru penggunaan laboratorium, dan yang lebih penting persiapan untuk memastikan mahasiswa tidak terpapar Covid-19. Dan bukan hanya mahasiswa yang mendapatkan rapid test, tetapi dosen juga diminta melakukan rapid test. Dekan FIKes Unisa Yogya berharap setelah berhasil melaksanakan kegiatan pembelajaran offline ini akan menemukan model adaptasi yang baik untuk pelaksanaan perkuliahan offline di masa pandemi sehingga nantinya memiliki pedoman yang baku, dan menjadi acuan kedepannya dalam melaksanakan out learning, baik kombinasi online maupun offline. Demikian tentang Pembelajaran Hybrid ala Universitas `Aisyiyah Yogyakarta.
Ikuti tulisan menarik Melan Fadilatul Ilmi lainnya di sini.
