x

Tanah kering dari lumpur lapindo terlihat mengandung logam semikonduktor. Foto- Ist.

Iklan

djohan chan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 November 2019

Rabu, 2 Februari 2022 07:55 WIB

Menteri ESDM Minta Diteliti Kemungkinan Ada Logam Semikonduktor di Lahan eks Lapindo

Universitas Airlangga (Unair), masih melakukan kajian lebih mendalam, tentang Endapan lumpur Lapindo, di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Kemungkinan besar, cairan tanah dari lumpur itu mengandung Logam semikonduktor yang bisa diperoses menjadi lempengan plat, untuk pembuatan pesawat antariksa.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Universitas Airlangga (Unair), masih melakukan kajian lebih mendalam, tentang Endapan lumpur Lapindo, di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur. Kemungkinan besar, cairan tanah dari lumpur itu mengandung Logam semikonduktor yang bisa diperoses menjadi lempengan plat, untuk pembuatan pesawat antariksa.    

Hasil analisis kajian sementara, menurut Ganden Supriyanto, Pakar kimia dan lingkungan dari Universitas Airlangga (Unair), sebagaimana dikutip Unair News, Jumat, 28 Januari 2022 mengatakan. Dugaan adanya kandungan logam semikonduktor itu diketahui, dari satu kilogram tanah lumpur Lapindo tersebut, ditemukan 100 gram logam semikonduktor.

Ganden juga mengakui dan menjelaskan, logam yang berada dilumpur tanah itu tidak terbentuk secara tiba-tiba. Tetapi logam itu memang sudah ada di lahan tanah tersebut. Untuk itu, dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Unair ini berjanji, akan menyampaikan ke publik, apabila proses penelitiannya sudah selesai. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dosen Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Unair Ganden Supriyanto, melakukan penelitian dan pengkajian atas Lumpur Lapindo di Sidoarjo tersebut, merupakan tindak lanjut dari kunjungan bersama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pada hari Jumat, 21 Januari 2022. Unair akan melakukan kajian secara terinci dan sistematis, mengenai potensi kandungan logam yang ada di lumpur tanah Lapindo, Sidoarjo tersebut.

Diharapkan, dengan temuan kadar logam scandium yang ada didalam tanah, bekas semburan lumpur Lapindo, di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur itu, dapat membayar uang ganti rugi dari 234 berkas lahan tanah dan rumah penduduk Desa Kedung Bendo Kecamatan Tanggulangin, sejak hari Sabtu, 29 Mei 2021 belum dibayar, dengan nilai sebesar Rp100 miliar.

Menurut Ganden, munculnya logam tanah di lumpur Lapindo Sidoarjo itu bisa disebabkan dari kandungan scandium dan litium lebih tinggi dibandingkan daerah lain, sehingga naiknya logam di bawah permukaan bumi tersebut, melalui pusat semburan lumpur. Untunglah, kemunculan logam tanah di lumpur lapindo itu bisa ditampung di dalam tanggul perkebunan dan sawah milik penduduk.  

Semburan lumpur panas di lokasi pengeboran milik PT Lapindo Brantas, terjadi sejak 29 Mei 2006, membuat sejumlah desa di Sidoarjo, Jawa Timur, tertimbun lumpur, sehingga Puluhan ribu hektar sawah dan ladang, serta tempat tinggal warga tertimbun lupur. Hingga saat ini 2022, 14 tahun lamanya, uang ganti rugi sekitar Rp 100 miliar belum kunjung selesai (Djohan Chaniago).

Ikuti tulisan menarik djohan chan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu