x

Ilustrasi minyak goreng dari Dedak Padi. Foto Pustaka Litbang Kementrian Pertanian

Iklan

djohan chan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 November 2019

Kamis, 24 Maret 2022 06:56 WIB

Minyak Goreng, Revolusi Dengan Dedak Padi

Dalam menghadapi keluh kesah masyarakat papan bawah, terkait akan kebutuhan minyak goreng, yang harganya kian melonjak tinggi, semestinya pemerintah bisa menggunakan perang padi, atau dedak padi, untuk diproses menjadi minyak goreng.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam menghadapi keluh kesah masyarakat papan bawah, terkait akan kebutuhan minyak goreng, yang harganya kian melonjak tinggi, semestinya pemerintah bisa menggunakan perang padi, atau dedak padi, untuk diproses menjadi minyak goreng. 

Minyak dedak padi biasa digunakan sebagai pengganti minyak goreng untuk memasak, tapi juga sering diolah ke dalam margarin atau mentega. Minyak dedak kaya akan antioksidan dan lemak, baik bagi kesehatan manusia, karena tidak mengandung zat pemicu reaksi alergi, sehingga aman untuk digunakan semua kalangan.   

Minyak dedak, alias rice bran oil adalah minyak nabati yang dihasilkan dari proses ekstraksi kulit padi. Hasil dari ekstraksi ini dipisahkan dengan pelarut melalui penguapan. Selanjutnya, minyak dedak yang sudah diekstrak akan dimurnikan untuk menghilangkan senyawa lilin, pewarna, dan bau agar minyak siap dipakai.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Rice bran oil mengandung antioksidan alami yakni tokoferol, tokotrienol, dan oryzanol yang bekerja melawan radikal bebas dalam tubuh. Radikal bebas adalah penyebab berbagai penyakit kronis, seperti stroke, penyakit jantung kroner, bahkan kanker. Manfaat lainnya Meningkatkan sistem imun tubuh, karena mengandung Oryzanol dan fitokimia.

Dilansir dari Pustaka Litbang Kementrian Pertanian, rice bran oil, merupakan minyak goreng yang lebih baik dibandingkan minyak kelapa, minyak sawit, dan minyak jagung. Karena rice bran oil memiliki titik asap (smoke point) tinggi, sehingga membuatnya tetap stabil dan tidak mudah rusak, saat dimasak dengan suhu tinggi.

Minyak kelapa sawit mendidih pada suhu 176ºC, sedangkan minyak dedak, baru akan panas dan mendidih, pada suhu 254º Celsius. Dedak padi dapat dikembangkan sebagai bahan baku dalam pembuatan minyak pangan. Dari hasil penelitian, pada waktu ekstraksi 7 jam dengan jumlah pelarut yang digunakan 250ml. Untuk % yield minyak yang diperoleh 13,5%, kadar asam lemak bebas  2,875% dan densitas minyak dedaknya 0,901 gr/ml.

Sejak zaman nenek moyang kita dahulu, dedak hanya dikenal sebagai limbah yang dihasilkan dari proses penggilingan padi, dan sering dimanfaatkan untuk pakan ternak, seperti Kuda dan Itik. Ternyata dari hasil penelitian Kementrian Pertanian. Dedak atau rice bran oil, bisa dijadikan sebagai pengganti minyak goreng.  

Terkait dengan kelangkaan dan mahalnya harga minyak goreng di indonesia saat ini, maka tidak salahnya kalau Pemerintah, melalui Kementrian Pertanian memproduksi minyak goreng dari bahan baku dedak. Kemungkinan, hasilnya menjadi Rice bran oil bisa dijual dengan harga lebih murah, dari harga minyak goreng curah.   

Setidaknya, hasil Prodiksi Rice bran oil ini bisa membantu kebutuhan masyarakat papan bawah, khususnya para kaum ibu dan pengusaha kecil yang bergerak dibidang gorengan. Masalah market penjualannya, cukup menggunakan kantong plastik, seperti minyak goreng curah. Dengan ukuran berat dua Kilogram, dalam satu kantong plastiknya.   

Hal ini dianggap penting dilakukan oleh pemerintah, dalam rangka untuk menanggulangi darurat minyak goreng didalam negri. Dengan demikian diharapkan, tingginyak harga minyak goreng dalam kemasan dan minyak goreng curah yang dijual saat ini oleh para pedagang, akhirnya akan menurunkan harga jualnya, karena sepinya pembeli, semoga (Djohan Chaniago).

Ikuti tulisan menarik djohan chan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler