Jangan Menyuruh Ikan Memanjat

Jumat, 1 April 2022 07:35 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Setiap orang punya kecerdasannya sendiri yang belum tentu sama dengan orang lain. Kenali segenap potensi anak Anda. Mereka memiliki paling tidak satu, atau malah mungkin beberapa jenis kecerdasan tersebut.  Kembangkan kemampuan mereka berdasarkan kecerdasannya itu dan jJangan paksakan kehendak Anda.  Seperti kata Einstein,  jangan paksakan ikan belajar memanjat pohon.   

Oleh Bambang Udoyono, penulis buku

If you judge a fish by his ability to climb a tree, then he will spend his whole life think that he is stupid.  (Albert Einstein)  Arti quote itu kira  kira, jika Anda menilai seekor ikan dengan kemampuannya memanjat pohon maka dia seumur hidup akan mengira dirinya bodoh.  Itulah sebuah quote sangat terkenal dari Einstein, pakar fisika pemenang hadiah Nobel.  Tentu saja dia tidak sedang berbicara tentang hewan.  Di sinilah keunggulannya.  Dia mampu menggambarkan sebuah konsep maju hanya dengan kalimat pendek dan indah.

Bayangkan Di tahun 40’an dan 50’an dia sudah melihat (dengan mata nalarnya) bahwa setiap orang memiliki potensinya yang khas, yang berbeda dengan orang lain.   Setiap orang memiliki kemampuan yang berbeda.  Sehingga kalau sistem pendidikan hanya mengembangkan satu atau dua macam ketrampilan saja, maka murid yang tidak memiliki potensi di bidang yang dikembangkan itu akan dianggap bodoh. Lebih parah lagi dia akan kehilangan kepercayaan diri dan menganggap dirinya bodoh. 

Baru di tahun 1983 seorang pakar dari Harvard University bernama Howard Gardner mengembangkan teori kecerdasan majemuk.  Dalam penelitiannya dia menemukan bahwa manusia memiliki beberapa jenis kecerdasan.   Ada delapan jenis kecerdasan menurut Gardner.  Pertama kecerdasan visual-spatial, kedua kecerdasan linguistik – verbal, ketiga kecerdasan intra personal, keempat kecerdasan inter personal kelima kecerdasan logical – mathematical, keenam kecerdasan musical, ketujuh kecerdasan bodily-kinesthetic, kedelapan kecerdasan naturalistic.

Orang dengan kecerdasan visual – spatial (penglihatan – ruang)   lihai dalam visualisasi. Dia pintar menggambar, membuat foto, video dll.

Kecerdasan linguisik – verbal adalah kelebihan dalam bahasa. Dia mudah menguasai bahasa, bahkan mampu menguasai beberapa bahasa asing yang sulit untuk orang kebanyakan.

Kecerdasan intra personal adalah keunggulan dalam mengelola dirinya sendiri, emosinya, mudah mawas diri, menilai kelemahan dan kekuatannya.

Kecerdasan inter personal adalah kemampuan dalam bergaul. Dia mudah membina hubungan baik dengan orang lain.

Kecerdasan logical – mathematical adalah kemampuan dalam menghitung matematika.

Kecerdasan musical adalah keunggulan dalam bermain musik, menyanyi dan main alat musik.

Kecerdasan naturalistic adalah kemampuan berhubungan dengan alam, pecinta alam, nyambung dengan alam.

Kecerdasan bodily-kinestetic adalah keunggulan dalam mengolah raganya.

Kenali segenap potensi anak Anda.  Mereka memiliki paling tidak satu, atau malah mungkin beberapa jenis kecerdasan tersebut.  Kembangkan kemampuan mereka berdasarkan kecerdasannya.  Jangan paksakan kehendak Anda yang tidak sesuai dengan potensi mereka.  Seperti kata Einstein,  jangan paksakan ikan belajar memanjat pohon.  Akibatnya dia kepercayaan dirinya akan runtuh. Dia akan merasa bodoh. Namun jika anak difasilitasi, dimotivasi belajar sesuai dengan potensinya maka mereka akan melakukannya dengan antusias. Mereka akan percaya diri dan semangkin berkembang kompetensinya. 

Maka orang tua perlu terus menerus memutakhirkan ilmu pengetahuannya tentang parenting.  Pelajari terus kiat mengasuh anak kecil, anak remaja, dan kiat menjadi kakek nenek ketika anak anak kita sudah menikah.  

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler