Oleh: Bambang Udoyono
Banyak orang yang merasa pesimis sebelum mulai suatu usaha. Pesimisme itu karena melihat banyaknya kendala dan ketidakpastian. Orang mau berbisnis tapi sebelum mulai sudah takut dengan persaingan dsb. Anak muda lulus SMA mau kuliah juga demikian, ketakutan masuk PTN karena beratnya persaingan. Mari kita renungkan sebuah quote dari Maulana Jalaludin Rumi, sang sufi kondang dari Konya, Turki.
As you start to walk on the way, the way appears. Ketika kamu mulai berjaln maka jalan itu akan muncul. Demikian kira kira terjemahan quote tersebut.
Dulu di dasawarsa akhir dasawarsa 70 ‘an dan awal 80’an pernah berkembang teori ketergantungan (Dependency theory). Teori ini berpendapat bahwa situasi ekonomi dan politik negara dunia ketiga alias negara negara berkembang akan selalu bergantung kepada negara negara maju. Susah sekali mereka bangkit melepaskan diri dari ketergantungan secara ekonomi dan politik.
Banyak pakar yang menyanggah teori itu. Tapi bantahan terkuat adalah kenyataan berupa bangkitnya negara negara Asia. Bahkan ada prediksi negara Afrika juga akan bangkit. Demikian juga negara negara Muslim yang dulu dipandang tidak bisa maju terbukti mengalami kemajuan pesat di banyak bidang.
Di tingkat individu saya sering melihat fenomena serupa. Orang yang dulu pas pasan kini sudah ‘jadi orang’. Tidak hanya individu, banyak juga satu golongan tertentu yang mengalami kemajuan pesat. Golongan yang dulu dipandang sebelah mata kini berdiri gagah. Dalam bahasa Inggris ada frasa standing tall dan walking tall untuk melukiskan keadaan itu.
Keadaan yang berbalik total itu menunjukkan kebenaran quote Rumi bahwa ketika kita berjalan maka jalan yang mungkin awalnya tidak nampak itu akan nampak. Terbukti ilmuwan yang sangat rasionalpun kadang tidak mampu melihat jalan. Seolah tidak ada jalan buat negara berkembang untuk maju. Ternyata setelah mereka membangun jalan itu terbuka juga.
Kegagalan teori itu menunjukkan keterbatasan pikiran manusia. Pakarpun terbukti bisa salah. Data dan fakta yang ada tentang negara berkembang dasawarsa 80’an itu memang benar. Tapi kesimpulan yang ditarik bahwa tidak ada jalan untuk maju, ternyata salah besar.
Kenyataan itu juga membuktikan bahwa manusia harus berbaik sangka pada Allah swt. Manusia harus yakin bahwa Allah swt akan memberi jalan atau menunjukkan jalan ketika seolah tidak ada jalan. Allah swt adalah sang pencipta. Ketika tidak ada jalan, mudah saja bagi Allah untuk membuat jalan baru. Ketika pandangan manusia seolah tertutup kabut mudah saja bagi Allah untuk memberi petunjuk dan tuntunan.
Tepis saja keraguan akan masa depan. Jika anda berbisnis hindari keraguan apakah dagangan anda akan laku. Ketika sekolah tidak perlu bertanya apakah nanti akan lulus. Ketika mencari kerja tidak perlu ragu apakah akan mendapat pekerjaan. Apapun ihtiar anda, tidak perlu meragukan prospeknya.
Banyak bukti bahwa sikap optimisik akan membawa kemajuan. Sikap optimistik sejatinya adalah berbaik sangka kepada Allah swt. Jadi berjalan sajalah, apapun usaha anda. Nanti jalan itu akan terlihat jelas.
Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.