x

Buku Awal dan Mira

Iklan

Izza Zahraniah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 April 2022

Senin, 11 April 2022 06:27 WIB

Bukti Banyaknya Orang yang Terpikat oleh Kecantikan Mira dalam Drama Awal dan Mira

Drama mungkin kalian sering mendengar kata tersebut. Drama ialah bagian dari bentuk karya sastra yang berisi cerita tentang kehidupan yang ditunjukkan dalam bentuk tindakan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Drama Awal dan Mira merupakan karya Utuy Tatang Sontani. Beliau dikenal sebagai penulis drama, cerpenis, dan novelis. Beliau lahir pada tanggal 31 Mei 1920 di Cianjur, Jawa Barat dan meninggal pada tanggal 17 September 1979 di Moskow.

Karya-karya Utuy, antara lain, adalah drama yang berjudul Saat yang Genting (1958) sebuah drama yang meraih hadiah sastra Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional (BMKN) untuk tahun 1957/1958, ada lagi drama Segumpal Daging Bernyawa (1961), Di Muka Kaca (1957), Manusia Iseng (1953), Sangkuriang Dayang Sumbi (1953), selanjutnya adalah drama yang meraih hadiah BMKN tahun 1953 yaitu drama Awal dan Mira (1952) yang akan kita bahas dalam artikel ini.

Drama Awal dan Mira ini menceritakan tentang dua sejoli yang bernama Awal dan gadis yang dicintainya, Mira. Awal merupakan pemuda bangsawan yang sangat mencintai Mira, gadis cantik penunggu kedai dari kalangan rakyat jelata. Cinta Awal kepada Mira begitu besar, karena menurutnya Mira adalah satu-satunya orang yang sempurna, tidak seperti orang-orang lain yang dianggapnya badut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Awal berkali-kali meminta kepada Mira untuk bertemu di luar kedai tetapi, Mira selalu menolaknya dengan berbagai alasan. Karena hal itu terus-menerus terjadi Awal merasa dipermainkan. Lalu datanglah dua pemuda (si Baju Putih dan si Baju Biru) membuat Awal cemburu hingga terjadi sebuah perkelahian, tetapi Mira tetap berada pada tempatnya (duduk dalam kedai kopi) dan tidak berusaha untuk melerai. Karena kejadian itu Awal merasa kecewa pada sikap Mira yang acuh tak acuh itu.

Singkat cerita, terungkap alasan mengapa Mira selalu menolak menemui Awal di luar kedai yaitu, karena Mira ternyata memiliki kaki yang buntung akibat peperangan dan mengharuskan Mira untuk senatiasa berpergian dengan tongkat.

Itu dia sedikit cerita drama Awal dan Mira, menurut saya sebagai pembaca, drama ini cukup mengejutkan terutama di bagian akhir saat Mira akhirnya mengungkapkan mengenai kaki buntungnya.

 

Selanjutnya kita akan membahas mengenai bukti banyaknya orang yang terpikat oleh kecantikan Mira dalam drama Awal dan Mira

  1. Laki-Laki Muda

Di awal drama, dimunculkan Mira yang cantik, Ibu Mira, dan seorang pengunjung kedai kopi yang dinamai Laki-Laki Muda. Ia duduk di atas bangku di depan kedai, menghadapi gelas kopi diatas meja.

Setelah Laki-Laki Muda itu menghabiskan kopinya  ia membayar kopinya dan meminta kembalian setalen, tetapi Mira tidak memberikan kembalian dan tetap asyik menyulam.

Dialog singkat yang menjelaskan situasi

“Mana kembalinya?” tanya laki-laki

“Bah!” jawab Mira

“Lho, Setalen ya setalen”

“Betul, setalen itu setalen,” kata Mira lagi, “tetapi tidakkah Tuan merasa bahwa Tuan terlalu lama duduk di sini, terlalu lama melihat wajahku?”

“Melihat wajahmu mesti bayar?”

“Mengapa tidak?” balas Mira pula, “Memangnya istrimu di rumah cantik seperti aku?” Laki-laki itu kebingungan. Tetapi akhirnya ia bangkit berdiri seraya katanya : “Kalau memang mesti… yah, apa boleh buat.” (Awal dan Mira : 3)

Dari dialog tersebut dapat disimpulkan bahwa akhirnya Laki-Laki Muda itu mengikhlaskan kembaliannya karena Mira cantik

  1. Si Baju Putih dan Si Baju Biru

Bukti-bukti dialog

“Ah,” kata Si Baju Putih, “kalau tidak ada Mira, kurang senang kita minum di sini.” (Awal dan Mira : 9)

Ini bukti bahwa Si Baju Putih mau minum dan merasa senang jika ada Mira

Si Baju Biru yang sudah ringan berkata jadi ringan tertawa :

“Dengar bagaimana gagahnya kekasih kita ini berkata! Dan inilah yang menyenangkan kita duduk di sini, bukan? Sampai larut malam, senang kita nongkrong di sini.” (Awal dan Mira : 11)

Ini membuktikan bahwa sampai larut malam pun ia akan tetap senang karena ditemani oleh Mira

  1. Suami Seseorang

Di pertengahan drama, bertambah dua tokoh yang sedang lewat depan kedai yang dinamai si Laki-Laki dan si Perempuan, tetapi si Laki-Laki tiba-tiba melambatkan langkahnya dan memandang kepada Mira, menimbulkan kecemburuan si Perempuan. Si Perempuan bahkan sampai meludah ke Mira saking kesalnya.

  1. Awal

“Kau senang membikin aku menjadi kurban kecantikanmu?” (Awal dan Mira : 27)

Dengan adanya dialog tersebut sudah dapat menjadi bukti bahwa Awal jatuh ke dalam pesona Mira

  1. Juru Potret

Mira di drama kedatangan dua tokoh bernama Juru Potret dan Wartawan yang membawakan potret dirinya. Tiba-tiba wartawan itu berkata bahwa potret Mira akan dimuat ke dalam majalah sebagai ‘potret rakyat jelata’ dan Mira pun merasa heran.

Bukti dialog

“Tetapi apa kepentingan potret saya dimuat?” tanya Mira.

“O.k.!” jawab Si Celana Pendek. “Belum kau sadar, Mira, bahwa kau cantik?’

Ini membuktikan bahwa alasan potret Mira dimuat karena Mira cantik.

 

Itulah bukti yang saya dapatkan mengenai banyaknya orang yang terpikat oleh kecantikan Mira dalam drama Awal dan Mira. Saya sebagai pembaca tentunya sangat penasaran dengan tokoh Mira karena kecantikan tokoh Mira bahkan sampai memakan korban, potretnya sampai ingin dimuat majalah, dan dengan kecantikan tersebut dapat menimbulkan.   

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Izza Zahraniah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB