x

Gambar oleh Gaby Stein dari pixabay.com

Iklan

Rifa Khaerunnisa

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 April 2022

Sabtu, 16 April 2022 17:12 WIB

Apa itu Sastra?

Berbicara mengenai sastra, sepertinya sudah banyak orang yang sering mendengar dan tidak asing dengan kata tersebut. Tapi sebenarnya, apa itu sastra?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berbicara mengenai sastra, sepertinya sudah banyak orang yang sering mendengar dan tidak asing dengan kata tersebut. Nah, disini kita akan membahas tentang apa itu sastra, ciri-cirinya serta apa peran dan fungsi dari sastra itu sendiri.

Sastra merupakan kata serapan dari bahasa Sanskerta yaitu Shaastra yang berarti “teks yang mengandung intruksi” atau “pedoman”. Teks sastra juga tidak hanya teks yang berisikan intruksi ajaran, lebih dari itu karena dalam bahasa Indonesia kata sastra ini biasa digunakan untuk merujuk kepada kesusastraan atau sebuah jenis tulisan yang memiliki arti atau keindahan tertentu. Sastra tentunya bukan hanya sekedar karya. Akan tetapi, karya sastra pasti memiliki arti tersendiri atau makna tersembunyi yang membuat para pembaca karya tersebut menebak-nebak apa makna dari karya yang dibuat oleh sang penulis. Selain itu bahasa yang digunakan untuk karya sastra ini biasanya berbeda dengan bahasa yang dipakai untuk berkomunikasi pada kegiatan sehari-hari.

Menurut Sugiantomas, sastra adalah hasil dari kegiatan kreatif manusia yang dituangkan ke dalam media bahasa, baik lisan maupun tulisan. Sebuah karya seni dapat dikatakan sebagai karya yang bernilai sastra bukan hanya karena bahasa indah, beralun-alun, penuh dengan irama dan perumpamaan, melainkan harus dilihat secara keseluruhan; dari nilai estetika, nilai moral, dan nilai konsepsi yang terdapat dalam karya sastra tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Adapun menurut Sumardjo dan Saini (1991:3) mengungkapkan bahwa sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran perasaan, ide, semangat, keyakinan dalam suatu bentuk gambaran kongkrit yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa. Berdasarkan dua pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sastra merupakan karya seni yang berisi ungkapan ide kreatif manusia yang dituangkan dalam media bahasa baik lisan maupun tulisan.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, bahwa media bahasa untuk sastra berupa media lisan maupun tulisan. Mari kita bahas apa itu sastra yang dituangkan melalui media lisan dan tulisan. Yang pertama ialah sastra yang diperkenalkan lewat lisan atau bisa juga disebut dengan sastra rakyat. Mengapa demikian? Karena sastra lisan adalah karya sastra yang berbentuk ujaran dan masyarakat zaman dahulu kebanyakan belum mengenal huruf jadi mereka mempunyai tradisi lisan yang beragam. Berdasarkan bentuknya karya sastra lisan ini kebanyakan berbentuk prosa seperti dongeng, puisi, legenda, cerita rakyat, peribahasa, dan sebagainya yang disebarkan dari mulut ke mulut yang secara efektif membentuk sastra lisan.

Selanjutnya adalah sastra tulisan atau written literature adalah karya sastra yang sudah seringa tau biasa kita jumpai yaitu sastra yang penyebarannya menggunakan media tulis atau literal. Sastra tulis ini biasa disebut karya sastra popular karena karya sastra tulis mudah dijumpai dan sudah banyak orang yang mengetahui serta menikmati jenis dari sastra tulis tersebut. Contoh dari karya sastra tulis diantaranya ada puisi, prosa, novel, roman, cerita ppendek dan drama. Nah disini prosa juga termasuk karya sastra tulis, mengapa? Karena prosa pada umumya merupakan cangkokan dari monolog atau dialog (percakapan) yang kemudian disusun menjadi cerita atau narasi.

Kedua karya sastra ini meskipun dibedakan menjadi karya sastra lisan dan tulisan tetapi kedua karya sastra ini saling berkaitan karena sastra lisan membantu menyebarkan karya sastra tulis dan satra tulisan membantu mengabadikan karya-karya sastra itu sendiri.

Sastra tentunya memiliki kekhasan tersendiri. Luxemburg dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Sastra menyatakan tentang ciri sastra, diantaranya sastra adalah sebuah kreasi, bukan imitasi atau tiruan. Seorang sastrawan biasanya mempunyai imajinasi yang sangat luas dan karya-karyanya murni hasil dari pemikirannya, tidak menjiplak atau meniru karya orang lain. Karena karya sastra biasanya merupakan pengalaman, ungkapan yang tidak bisa terungkapkan oleh sang penulis.

Sastra itu bersifat otonom, yakni tidak mengacu pada sesuatu yang lain. Maksudnya sastra itu tidak komunikatif jadi hanya pemikiran si penulis saja yang berperan di dalamnya (si penulis menciptakan dunianya sendiri). Selanjutnya sastra berisi tentang sintesis atau unsur-unsur yang diangggap bertentangan, baik yang disadari maupun tidak. Contohnya seperti pembahasan pertentangan antara ruh dan benda, pria dan wanita, aku dan kamu yang tidak pernah mau bersatu, dan lain sebagainya. Untuk aku dan kamu ini sepertinya perlahan akan bersatu seiring berjalannya waktu.

 Nah, setelah membahas pengertian, ciri-ciri, contoh, jenis dari sastra apakah ada peran dan fungsi sastra? Tentunya setiap yang sudah ada pasti ada fungsi (manfaat) dan peran. Jadi apa fungsi dan peran dari sastra itu? Ternyata fungsi sastra bagi manusia banyak sekali, namun secara umum sastra memiliki dua manfaat atau fungsi utama sebagaimana dikemukakan oleh Horatius, yaitu dulce et utile yang berasal dari bahasa Latin. Dulce (sweet)  yang berarti menyenangkan atau kenikmatan sedangkan utile (useful) yang berarti isinya bersifat mendidik.

Berdasarkan pembahasan tentang ‘apa itu sastra?’ diatas bisa disimpulkan bahwa sstra adalah sebuah karya tulis atau teks yang mengandung intruksi atau pedoman. Sastra bukan hanya sekedar teks, melainkan sebuah karya yang mengandung nilai estetika, keindahan dan menyimpan makna tersembunyi yang ingin diungkapkan oleh sang penulis. Sastra juga bermanfaat karena sastra yang bersifat bebas namun mendidik ini mengikuti perkembangan zaman dan bisa menimbulkan rasa senang bagi penulis maupun penikmat karyanya.

           

DAFTAR PUSTAKA

Sugiantomas, Aan. (2020). Langkah Awal Menuju Apresiasi Sastra Indonesia. Cirebon: CV RinMedia

Sumardjo, Jakob, dan Saini KM. (1991). Apresiasi Kesusastraan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

Luxemburg, J. Et. All. (1984). Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta : Gramedia.

Ikuti tulisan menarik Rifa Khaerunnisa lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

2 hari lalu