Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum 2: Menjalankan Pendidikan Formal Sekaligus dan Tetap Mempertahankan Pendidikan Salaf
Rabu, 20 April 2022 07:39 WIBMahasiswa KKN "UMD" Kelompok 7 melakukan survey ke Pondok Pesantren Nahdlatul Ulum 2
Sukojember, Jember – Kegiatan KKN MBKM Unej Membangun Desa dilakukan secara offline di sebuah desa yang sudah ditentukan oleh Universitas Jember. Saat ini sudah memasukin tahapan observasi mitra sesuai dengan tematik yang sudah dipilih berdasarkan program yang ada.
Saya Laila Adhani Putri Malik, selaku penulis salah satunya merupakan mahasiswa KKN MBKM UMD dari kelompok 7 dengan dosen pembimbing lapangan (DPL) yaitu dr. Yudha Nurdian, M.Kes. yang melakukan KKN MBKM UMD di Desa Sukojember, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember. Pada minggu kedua kali ini saya melakukan observasi ke salah satu pondok pesantren yang berpotensi untuk dikembangkan di Desa Sukojember.
Pada pandemi covid-19 kegiatan di pondok pesantren Nahdlatul Ulum 2 masih berjalan dengan semestinya. Pondok pesantren Nahdlatul Ulum 2 ini terletak di Dusun Leces 1, Desa Sukojember, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember 68192, Indonesia. Pondok pesantren Nahdlatul Ulum 2 ini terdiri dari santri dan santriwati yang berjumlah sekitar 150 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka berkegiatan seperti hari-hari biasa sebelum pandemic tentu dengan protokol yang baik.
Pondok pesantren Nahdlatul Ulum 2 ini telah berdiri sejak tahun 1987 Masehi dengan pendiri yaitu KH. Abdul Hadi bin Masdar. Dimana beliau sebagai ulama yang kharismatik pejuang jamiyah dari Kecamatan Jelbuk. KH. Abdul Hadi kini telah tiada, namun saat ini pengasuh pondok pesantren Nahdlatul Ulum 2 yaitu KH. Muhammad Tsabit Abdul Hadi.
Pondok pesantren Nahdlatul Ulum 2 pernah melaksanakan kegiatan besar di bulan Oktober 2020 yaitu Upacara Hari Santri Nasional yang dihadiri oleh para santri dari berbagai daerah di Indonesia. Para santri di pondok pesantren Nahdlatul Ulum 2 ini melakukan aksi bersih-bersih di lingkungan pesantren demi berjalannya acara tersebut. Selain itu kegiatan rutin yang mereka lakukan di lingkungan ponpes yaitu pengajian. Pengajian yang dilaksanakan di dalam lingkungan pondok pesantren terbagi menjadi dua, yaitu Pengajian Umum yang dihadiri oleh seluruh santri serta pengurus baik di dalam pondok pesantren Nahdlatul Ulum 2 maupun luar dan Pengajian Khusus yang ditujukan oleh pengurus pondok pesantren.
Menurut hasil observasi bersama dengan M. Alil Zainal Abidin selaku salah satu pengurus pondok pesantren Nahdlatul Ulum 2, menyebutkan bahwa pondok pesantren ini berjalan dengan memasukkan pendidikan formal namun tetap mempertahankan pendidikan pesantren salaf. Kegiatan sehari-hari di dalam pondok pesantren sangatlah padat. Dimulai dengan bangun sebelum shubuh untuk melakukan shalat tahajjud dilanjutkan dengan shalat shubuh secara berjamaah. Setelah itu dilakukan pembelajaran al Quran dengan metode dirosati dan mengkaji kitab yang sifatnya umum hingga pukul 07.00 pagi. Dilanjutkan dengan shalat dhuha berjamaah diselingi pembacaan rotibul haddad. Pukul 08.00 pagi santri dan santriwati melakukan pendidikan formal selama kurang lebih 4 jam dan dilanjut dengan shalat dzuhur berjamaah.
Tidak hanya dipagi hari setelah shalat dhuha, setelah shalat dzuhur diakukan kajian umum kembali hingga waktu ashar tiba. Santri dan santriwati melakukan shalat ashar berjamaah lalu dilanjut pengkajian umum serta pembacaan rotibul haddad secara bersama-sama sambil menunggu adzan maghrib. Shalat maghrib dilakukan secara berjamaah kemudian para santri dan santriwati melakukan pembelajaran al quran dengan metode dirosati sampai adzan isya’. Setelah shalat isya’ para santri dan santriwati melakukan istighosah di pesantren atau dengan pengurus ponpes. Setelah selesai baru dilakukan Madrasah Diniah sekitar satu jam. Kemudian para santri dan santriwati boleh beristirahat dan diwajibkan tidur pukul 23.00.
Pondok pesantren Nahdlatul Ulum 2 ini selain terdapat pendidikan pesantren dan formal, juga terdapat ekstrakurikuler yang sampai saat ini masih berjalan seperti hadra, silat dan kewirausahaan. Meskipun berkehidupan di pesantren, santri dan santriwati hsebagian besar mampu mengoperasikan komputer dan paham tentang teknologi. Jadi mereka tidak hanya belajar tentang aqidah, fiqih dan pembacaan tajwid juga belajar menjadi entrepreneurship serta melek teknologi. Selain itu pondok pesantren Nahdlatul Ulum 2 ini berada di tempat yang strategis dimana dikelilingi oleh pondok pesantren lain dan juga berada di tengah pemukiman warga sehingga lingkungan disekitarnya pun sangat tentram dan damai. Maka dengan itu pondok pesantren Nahdlatul Ulum 2 memiliki potensi yang cukup besar di Desa Sukojember dan berdampak baik bagi masyarakat yang berada disekitarnya.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Gaspol Literasi, Mahasiswa KKN MBKM Unej Bikin Gim Edukasi Berbasis Digital untuk Bocil PAUD Sukojembe
Selasa, 28 Juni 2022 17:41 WIBGaspol Literasi, Mahasiswa KKN MBKM Unej Luncurkan Perpustakaan Digital di Desa Sukojember
Selasa, 28 Juni 2022 15:46 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler