x

Bpip.go.id

Iklan

Irna Nurcahyani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Mei 2022

Minggu, 29 Mei 2022 18:38 WIB

Ideologi Pancasila di Era Modern

Postkolonialisme, Sastra, dan Ideologi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Sebelum membahas lebih jauh, ada baiknya kita mengetahui apa itu ideologi. Istilah Ideologi pertama kali dikemukakan oleh Destutt de Tracy seorang Perancis pada tahun 1796. Menurut Tracy ideologi adalah science of ideas, yaitu suatu program yang diharapkan dapat membawa perubahan institusional dalam masyarakat Perancis.
 
Kata Ideologi berasal dari idea (bahasa Inggris) yang artinya gagasan atau pengertian. Kata kerja Yunani oida “ mengetahui”, melihat dengan budi, serta kata “logi” yang berasal dari bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi bisa disimpulkan Ideologi merupakan pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
 
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia tidak terbentuk secara mendadak dan bukan hanya diciptakan oleh seorang sebagai mana yang terjadi pada ideologi lain di dunia. Terbentuknya Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah Indonesia. Pancasila sebagai ideologi negara Indonesia sudah menempuh beberapa periode. Dimulai dari periode zaman Orde Lama, dan pada masa ini merupakan masa awal membangun negara Indonesia.
 
Pancasila menjadi pedoman dan ideologi negara. Namun pada kenyataannya masih banyak penyelewengan dari ideologi tersebut. Ideologi Pancasila berfungsi sebagai pedoman bangsa Indonesia serta masyarakat yang hidup didalamnya. Dengan tidak adanya Pancasila, banyak kehidupan masyarakat yang akan dirugikan.
 
Saat ini kekuatan Pancasila sebagai ideologi mulai melemah, terutama pada kelompok mahasiswa. Dalam waktu beberapa tahun terakhir menunjukkan minimnya minat mahasiswa terhadap pancasila. Kaum muda yang sangat diharapkan menjadi penerus kepemimpinan bangsa ternyata abai dengan Pancasila.
 
Menurunnya pengetahuan dan pemahaman terhadap pancasila di kalangan mahasiswa tersebut tidak hanya menjadi sebuah wacana yang biasa, tetapi perlu ditelusuri dan ditindaklanjuti apa penyebabnya. Banyak faktor yang menjadi penyebab menurunnya pengetahuan dan pemahaman terhadap Pancasila di kalangan mahasiswa harus digali dan dicari solusi terbaik untuk kembali menguatkan pengetahuan dan pemehaman ideologi Pancasila di kalangan mahasiswa.
 
Sebagai harapan bangsa Indonesia, mari kita bersama-sama membangkitkan kembali ideologi pancasila, kemudian contoh seperti apa yang bisa kita lakukan secara pribadi untuk memperkuat dan melestarikan ideologi Pancasila? kita bisa mulai dengan hal yang sederhana dulu seperti melestarikan dan memperkuat ideologi dengan cara menerapkan sila-sila Pancasila, rukun antar agama, saling gotong-royong, tidak memandang rendah suku,ras, golongan, atau agama lain.
 
Poskolonial merupakan teori kritis tentang dominasi, hegemoni, dan subordinasi Barat atas Timur. Poskolonialisme dapat didefinisikan sebagai pendekatan dalam analisis sastra yang memfokuskan pada karya sastra yang ditulis di dalam bahasa Inggris yang dulunya menjadi jajahan bangsa Inggris. Tujuan dari pengembangan teori ini adalah untuk melawan sisa-sisa dampak dari terjadinya kolonialisme dalam pengetahuan termasuk pada sisi kultur. Sebuah karya sastra diciptakan untuk dinikmati, dihayati, dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
 
Ideologi yang tertuang di dalam karya sastra seringkali implisit dan dikemas dalam suatu seni sastra, sehingga karya tersebut harus dipelajari dalam kaitannya yang ganda, yaitu antara ideologi yang terkandung dalam karya sastra tersebut sekaligus keunikannya sebagai seni sastra.
 
Nilai ideologi yang terkandung dalam karya sastra merupakan sebuah keniscayaan karena karya sastra yang sering masyarakat baca adalah karya yang tidak otonom. Keabstrakan ideologi dalam karya sastra akan lebih mudah dipahami dengan melihat konvensi genre sastra itu sendiri. Puisi, prosa, dan drama sebagai bagian dari genre sastra yang di dalamnya menyimpan tendensi ideologi tertentu. Keterkaitan keduanya perlu mendapatkan perhatian khusus. Hal ini disebabkan karena ideologi dalam karya sastra dapat mewakili pemahaman kita terhadap pola pikir masyarakat pada zaman, waktu, dan tempat dilahirkannya karya sastra itu.

Ikuti tulisan menarik Irna Nurcahyani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler