x

Iklan

Irna Nurcahyani

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Mei 2022

Sabtu, 16 Juli 2022 14:57 WIB

Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Kampanye Politik

Pada kampanye politik, pemanfaatan ragam bahasa kerap bertujuan ingin memberikan kesan unik dan berbeda dari politisi lain. Tujuannya untuk memperoleh dukungan serta simpati. Namun, tak jarang mereka malah terpeleset dalam cara ungkap sehingga gagal meraih simpati.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bahasa adalah wujud isyarat yang sangat penting bagi manusia. Bahasa adalah sebuah kekuasaan (language is power) yang memiliki peran penting dalam mewujudkan tujuan nasional dan internasional suatu negara (Nasution, 2007). Di Indonesia, bahasa yang digunakan adalah bahasa Indonesia yang telah memberikan kontribusi dalam perkembangan budaya, sosial, bahkan politik di Indonesia.

Dalam bidang politik, bahasa Indonesia terus berkembang pemanfaatannya, misalnya untuk komunikasi politik seperti kampanye politik. Penggunaan bahasa dalam komunikasi politik dimaksudkan untuk menarik simpati dan perhatian rakyat agar rakyat memiliki pandangan yang baik terhadap para politisi. Berdasarkan uraian terebut, penulis tertarik untuk melakukan kajian yang akan membahas mengenai penggunaan bahasa Indonesia dalam kampanye politik.

Pada kampanye politik, pemanfaatan ragam bahasa yang ada merupakan bagian terpenting untuk memberikan kesan unik dan berbeda dari politisi lain sehingga politisi tersebut dapat memperoleh dukungan serta simpati dari masyarakat (Rabiah, 2016). Namun, pada kenyatannya para politisi sering mengalami kesalahan dalam memberikan pesan politik ketika melakukan kampanye. Hal ini seringkali terjadi karena mereka kurang mempersiapkan teks kampanye dengan bahasa yang tepat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sebagai contoh, pada kampanye yang sering dikumandangkan, adalah “Saya ingin menawarkan suatu gebrakan perubahan bekerja bersama-sama kalian”. Pada kalimat tersebut mengandung ambiguitas yang dapat menimbulkan perbedaan persepsi didalamnya, dimana kalimat tersebut dapat diartikan bekerja bersama akan menghasilkan perubahan dan tawaran perubahan ketika ia terpilih nantinya. Akan lebih baik jika seorang politisi mempelajari lebih dalam mengenai tata bahasa yang tepat. Untuk menghilangkan ambiguitas, kalimat kampanye tersebut dapat diubah dengan “Mari kita bekerja bersama-sama demi mewujudkan suatu perubahan”.

Dari salah satu contoh tersebut, telah memberikan gambaran bahwa penggunaan bahasa yang tepat sangat penting untuk menggugah hati masyarakat untuk memilih calon pemimpin yang tepat. Penggunaan baahasa yang tepat tentu saja dapat meningkatkan kewibawaan dan citra positif dari calon pemimpin yang berkampanye. Selain itu, meminimalkan kesalahan berbahasa dilakukan agar pesan saat kampanye dapat tersampaikan secara efektif.

Ikuti tulisan menarik Irna Nurcahyani lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler