Pemberlakuan perdagangan bebas ACFTA menjadikan Asia Tenggara sebagai potensi pasar yang sangat besar, selain itu juga sebagai potensi produksi yang juga cukup besar, sehingga banyak pengusaha ataupun investor untuk menanamkan modalnya di wilayah yang sedang tumbuh dan berkembang ini. Kunci sukses perusahaan di dalam memenangkan persaingan salah satunya adalah dengan cara melakukan kegiatan usahanya dekat dengan pasar dan mengembangkan/melakukan inovasi produk baru atau NPD.
Analisis konseptual ini khususnya memberikan penjelasan tentang sebuah produk bukan jasa, bagaimana produk baru tersebut berproses dan berkembang, dan bagaimana inovasi yang dilakukan oleh perusahaan manufaktur pada produk yang dikembangkannya dan alasan-alasan mengapa perlu dilakukannya pengembangan produk baru dan inovasi produk. Hasil dari kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan manufaktur menghasilkan sebuah produk yang berbeda dengan perusahaan jasa yang menghasilkan sebuah jasa (service).
Disamping menghasikan produk yang tidak bermanfaat yang dihasilkan perusahaan manufaktur yang berupa polutan/polusi, yang juga berbeda tentunya dengan perusahaan jasa yang jasanya bisa dikatakan bermanfaat ataupun tidak tergantung dari penguna jasa yang merasakan atau menggunakan jasa tersebut. Produk menurut Swastha (1983) dibedakan menjadi barang (produk nyata) dan jasa (produk tak nyata). Barang memiliki karakteristik yang berbeda bila dibandingkan dengan jasa.
Keberadaan produk baru mampu mempertahankan tingkat pertumbuhan dan keuntungan perusahaan serta untuk menggantikan produk-produk yang sudah usang. Tentunya produk baru tersebut memiliki persyaratan marketable, manufatucrable dan maintenanceable. Marketable artinya produk baru mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan serta terjangkau oleh daya beli calon konsumen.
Manufacturable artinya teknologi dan sumberdaya manusia mampu memproduksi produk baru, sehingga perusahaan tidak terlalu banyak menggantungan kepada pihak kedua untuk menghasilkan produk baru. Kemudahan memelihara produk baru dibedakan menjad i dua. Pertama, produk baru mudah dipelihara mulai dari gudang sebagai produk jadi sampai ke tangan distributor hingga ke pengguna barang (konsumen). Kedua, penggunan barang lebih mudah memelihara barang baik dari segi penyimpanan, dan penggunaannya, misalnya produk elektronik, makanan kaleng, minuman ringan, otomotif.
Alasan perusahaan mengembangkan pr oduk baru diantaranya disebabkan oleh kondisi pasar yang semakin komplek dimana terjadi keanekaragaman keinginan konsumen terhadap produk yang ditawarkan ( increasingly complex markets) dan juga kondisi persaingan antar perusahaan sejenis untuk merebut dan mempertahankan pasar serta ingin menciptakan kenaikan omzet penjualan. Disamping itu juga terjadi karena ada nya perubahan teknologi, semula perusahaan menggunakan alat-alat tradisional bera lih pada penggunaan teknologi cangih dengan alasan efisiensi.
Untuk Perusahaan skala besar, pertimbangan PLC (Product Life Cycle) merupakan pertimbangan manajemen pengembangan produk. Pada masa maturity perusahaan sudah seharusnya melakukan langkah awal untuk menciptakan produk baru untuk berjaga-jaga jika siklus produk lama mengalami tahap kejenuhan
Dalam era persaingan abad sekarang, produk baru memegang peranan penting. Pasar senantiasa ingin mengetahui produk terbaru dan tercangih masa kini guna mencari kemungkinan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. New Produk Develoment System (NPD System) membantu dengan cara menuntun menurut langkah- langkah dalam NPD Process terhadap pengembangan produk baru perusahaan, dengan harapan produk baru dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan sesuai dengan daya beli mereka. Keberhasilan produk baru bukan semata-mata karena penerapan NPD System yang handal saja tetapi harus didukung oleh strategi dan program pemasaran yang baik, juga faktor-faktor lainnya yang tidak bisa dipisahkan dalam satu rangkaia n kegiatan organisasi dan manajemen perusahaan.
Ikuti tulisan menarik tifany yesika lainnya di sini.