x

Presiden Joko Widodo di Ende, 1 Juni 2022. Setpres/Laily Ratchev

Iklan

Slamet Samsoerizal

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Maret 2022

Kamis, 2 Juni 2022 19:26 WIB

Tentang Pakaian Adat Ragi Rambu Luka Lesu

Ragi Rambu Luka Lesu, pakaian adat Ende menjadi viral saat dikenakan oleh Presiden Jokowi pada peringatan Hari Lahir Pancasila 2022. Berikut maknanya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ragi Rambu Luka Lesu,  pakaian adat Ende menjadi viral saat dikenakan oleh Presiden Jokowi pada peringatan  Hari Lahir Pancasila 2022. Berikut maknanya.

 

 ***

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ada yang menarik saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2022. Apa? Busana yang dikenakannya adalah pakaian adat Ende: Ragi Rambu Luka Lesu.

Dalam tayangan secara virtual dan berbagai foto yang kita temukan di media sosial daring, Presiden mengenakan busana kemeja putih, lalu tampak kain tenun yang diselempangkan di bahunya. Kain tenun berwarna merah itu memiliki corak khas Ende, dilengkapi dengan pinggiran berwarna hitam.

Untuk bawahannya, Presiden memakai kain berwarna hitam dengan corak garis kuning. Sebagai pelengkap pakaian adat terdapat ikat kepala berbentuk runcing dengan warna oranye. Ada pula kalung berbentuk lingkaran besar sebagai hiasan pelengkap.

Busana adat Ende:  Ragi Lambu Luka Lesu mencakup empat bagian.  Pertama, Ragi. Ragi lambu merupakan pakaian adat untuk pria di Lio, Ende. Secara harfiah, “Ragi” berarti sarung dan “Lambu” berarti busana.  Ragi atau sarung, merupakan hasil tenun ikat masyarakat Lio, Ende, yang bercorak serta didominasi warna hitam dengan garis-garis vertikal.

Ada dua jenis Ragi yaitu: Ragi Sura.  Ragi Sura merupakan  sarung dengan motif garis-garis vertikal. Lalu ada Ragi Sura Rembe atau Mbao yaitu sarung dengan motif garis-garis horizontal.

Kedua, Lambu. Lambu atau busana yangdikenakan oleh kaum pria, biasanya berwarnah putih polos. Dalam upacara dan tarian adat, para pria biasanya tidak mengenakan baju.  Ada pula yang hanya mengenakan singlet atau baju kaos putih oblong.

Ketiga, Luka.  Luka dan Lesu merupakan pelengkap dari ragi. Secara harfiah, Luka berarti selendang. Luka merupakan hasil tenun orang Lio, Ende. Luka dikenakan menyilang di bahu kiri, kemudian diberi peniti di pinggang bagian kanan. 

Keempat, Lesu.  Lesu dikenakan dengan cara diikatkan pada kepala. Namun, Lesu bukanlah hasil tenun daerah Lio, Ende. Pelengkap baju adat ini biasanya dapat dibeli di pasar atau toko. Lesu yang diikat pada kepala berbentuk seperti kerucut.

Ikuti tulisan menarik Slamet Samsoerizal lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler