x

Iklan

Kanaya Najwa Nabilah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 Juni 2022

Selasa, 14 Juni 2022 17:25 WIB

Karakteristik Karya Sastra Indonesia Angkatan Lama (Sebelum Tahun 1920) dan Angkatan Balai Pustaka

Artikel ini menjelaskan tentang Karakteristik Karya Sastra Indonesia Angkatan Lama (Sebelum Tahun 1920) dan Angkatan Balai Pustaka

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perkembangan sastra Indonesia sejak kelahiran sampai saat ini memperlihatkan kesinambungan sejarah. Hal ini tercermin dari berbagai pembabakan atau periode sastra yang dikemukakan oleh berbagai pakar. Angkatan dalam karya sastra Indonesia  dapat dikatakan sebagai penggolongan karya sastra ke dalam suatu periode.

Karya sastra yang muncul di suatu periode, tentunya akan berbeda dengan karya sastra yang muncul di periode yang lain. Karakteristik karya sastra tiap angkatan merupakan gambaran dari masyarakat pada waktu itu.

Tanpa berlama-lama lagi yuk kita bahas Karakteristik Karya Sastra Indonesia Angkatan Lama (Sebelum Tahun 1920) dan Angkatan Balai Pustaka

  1. Angkatan Sastra Indonesia Lama (Sebelum Tahun 1920)
Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Angkatan Sastra Indonesia Lama ini lahir sekitar tahun 1500 setelah agama Islam masuk ke Indonesia. Salah satu pujangga yang terkenal ialah Hamzah Fansuri dan Raja Ali Haji yang terkenal dengan “Gurindam Dua Belas”.

Ada pun ciri-ciri karya atau karakteristik karya sastra Indonesia lama ini yaitu:

  • bahasa baku yang kaku
  • bercerita tentang dewa-dewa atau raksasa
  • cerita tentang kerajaan
  • mengandung unsur keagamaan yang kuat.
  1. Angkatan Balai Pustaka

Angkatan Balai Pustaka ini berdiri tahun 1917 dengan ditandai berdirinya Balai Pustaka. Para penulis atau pengarang dan para ahli bahasa Melayu, didaulat menjadi redaktur dari Balai Pustaka. Novel “Siti Nurbaya” karya Marah Roesli, novel “Azab dan Sengsara” karya Merari Siregar, dan novel Salah Asuhan karya Abdul Muis merupakan salah satu contoh karya sastra Angkatan Balai Pustaka.

Ada pun ciri-ciri karya atau karakteristik karya angkatan Balai Pustaka ini yaitu:

  • tidak mengandung unsur menentang pemerintah
  • tidak menyinggung golongan tertentu dalam masyarakat
  • tidak memihak salah satu agama yang ada.

Kesimpulannya adalah pada Angkatan Lama (Sebelum Tahun 1920) dan Angkatan Balai Pustaka terdapat banyak ciri-ciri atau karakteristik karya yang berbeda namun di antara ciri-ciri dan karakteristik karya yang berbeda itu ada satu kesamaan yaitu kedua angkatan tersebut sama-sama berkaitan dangan kepercayaan atau agama, pada Angkatan Sastra Indonesia Lama terdapat ciri-ciri karya atau karakteristik yang mengandung unsur keagaaman yang kuat, sedangkan pada angkatan Balai Pustaka terdapat ciri-ciri karya atau karakteristik yang tidak memihak salah satu agama yang ada.

Ikuti tulisan menarik Kanaya Najwa Nabilah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu