Bernalar Kritis

Rabu, 29 Juni 2022 09:45 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bernalar kritis merupakan salah satu dimensi dari profil pelajar Pancasila, yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Bernalar kritis, tidak hadir begitu saja dalam diri peserta didik, namun dibutuhkan pelatihan dan strategi dari guru agar dapat memantik daya nalar peserta didik. Daya nalar yang berkembang dan telah diberikan stimulus tentunya akan mengarahkan peserta didik untuk terus berpikir secara kritis. Strategi, model, dan metode harus dipertimbangkan sebelum guru melaksanakan pembelajaran di kelas.

Salah satu strategi yang dilakukan agar kemampuan bernalar kritis peserta didik dapat terakomodir dengan baik yakni, membuat projek bagi peserta didik.  Adanya projek tersebut maka peserta didik diharapkan mampu berkolaborasi dan mandiri dalam menyelesaikan tugas tersebut. Selain itu, peserta didik dilatih untuk terus bertanya dan mampu menuangkan ide atau gagasannya pada setiap aktivitas pembelajaran melalui diskusi dan refleksi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kemampuan bertanya bagi peserta didik tentunya harus diasa secara intens, dan peran guru memastikan bahwa setiap pembelajaran dimulai langkah pertama dan utama yang dilakukan adalah bertanya dalam hal-hal kecil kepada peserta didik dan menanyakan bagaimana kondisi dan kesiapan peserta didik dalam mengikuti pembelajaran tersebut. Menanayakan materi dan lainnya sehingga dengan pertanyaan tersebut dapat memantik peserta didik untuk berlomba dalam menjawab pertanyaan yang sederhana tersebut.

adanya kemampuan peserta didik dalam menganalisa gagasan dan mengevaluasi penalaran yang ada dalam dirinya akan membuat peserta didik tersebut mampu merefleksikan diri dan orang lain secara bijak. Penalaran atau proses berpikir tersebut tentunya akan memengaruhi cara dan bagaimana peserta didik tersebut dalam pengambilan keputusan.

Dalam kondisi tertentu, terkadang peseta didik membuat pertanyaan yang luar biasa pada saat proses pembelajaran berlangsung pada sesi tanya jawab, yang sebenarnya jawaban dari pertanyaan tersebut sangatlah sederhana. Namun, sebagian peserta didik di dalam kelas tersebut tidak berani dalam mengungkapkan ide atau gagasannya dari pertanyaan temannya tersebut. Sehingga sebagai guru, tentunya diperlukan strategi persuasif agar peserta didik tersebut dapat terbiasa dalam mengungkapkan ide atau gagasannya. Selain itu, perlunya memahami dan menyadari  karakter dan minat peserta didik kita.

Apa yang membuat peserta didik terkadang tidak mampu berkata atau mengungkapkan gagasannya ketika ditanya oleh guru atau pada saat di dalam kelas dilakukan aktifitas diskusi? strategi apa yang harus dilakukan sebagai guru?

Sebagian peserta didik masih terasa kaku dan malu dalam mengungkapkan pendapatnya, karena adanya rasa takut dan khawatir salah dalam merangkai kata, ataukah takut jika jawabannya yang kurang tepat sehingga akan ditertawai oleh temannya. Padahal itu hanyalah prasangkanya saja. Sebagai guru tugas kita adalah meyakinkan peserta didik bahwa mereka mampu dan bisa berbicara. Melindungi dan menjaga mereka dari perundungan sesaat yang bersumber dari peserta didik lainnya.

Selain itu, berusaha meyakinkan dan memberikan semangat kepada peserta didik bahwa apa yang diusahakannya sudah luar biasa karena telah keluar dari zona nyamannya. dan jika perlu, diberikan apresiasi berupa tepuk tangan atau lainnya, yang dapat membuat sipenanya merasa dihargai dan dapat memantik semangatnya. Sebagai guru tentunya strategi tersebut  harus dilatih dan diasa dengan penuh kesabaran. Karena, bertanya adalah awal untuk bernalar kritis. maka hargailah setiap pertanyaan yang tercipta dari peserta didik tersebut. Agar peran kita sebagai fasilitator dapat terlaksana dengan maksimal.

,  

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler











Terpopuler di Peristiwa

img-content
img-content
img-content
Lihat semua