x

Poster Film Penyalin Cahaya

Iklan

Rivaldi Anwar

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 30 Juni 2022

Kamis, 30 Juni 2022 20:15 WIB

Potret Kekerasan Seksual dalam Film Penyalin Cahaya

Plot film ini menceritakan tentang perjuangan Suryani dalam mencari dan mengumpulkan bukti untuk mendapatkan kembali beasiswanya yang hilang. Dalam kasus ini, Suryani hanya ditemani oleh Amin mengusut kasus tersebut, karena hampir semua orang yang mengenalnya tidak mempercayainya, bahkan orang tua Suryani. Setelah foto dirinya sedang mabuk dirilis, orang-orang berasumsi bahwa Suryani melakukannya secara tidak sadar dan di bawah pengaruh alkohol.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Penyalin Cahaya merupakan film yang menceritakan tentang Suryani "Shenina Cinnamon", seorang mahasiswi yang kehilangan beasiswa setelah foto mabuknya diunggah di media sosial. Suryani, tidak ingat foto yang dirilis, sehingga dia mencoba mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan bantuan teman lamanya Amin "Chicco Kurniawan", yang merupakan tukang fotokopi di kampusnya. Namun, Suryani justru menemukan fakta baru bahwa dirinya mengalami pelecehan seksual.
 
Plot film ini menceritakan tentang perjuangan Suryani dalam mencari dan mengumpulkan bukti untuk mendapatkan kembali beasiswanya yang hilang. Dalam kasus ini, Suryani hanya ditemani oleh Amin mengusut kasus tersebut, karena hampir semua orang yang mengenalnya tidak mempercayainya, bahkan orang tua Suryani. Setelah foto dirinya sedang mabuk dirilis, orang-orang berasumsi bahwa Suryani melakukannya secara tidak sadar dan di bawah pengaruh alkohol.
 
Tragisnya, ketika Suryani mengetahui bahwa dia telah mengalami pelecehan seksual, orang-orang terdekatnya masih tidak memihak Suryani. Bahkan ayahnya "Lukman Sardi" meyakini bahwa kejadian tersebut adalah kesalahan anaknya yang meminum minuman beralkohol, di sisi lain pihak kampus tempat Suryani belajar mencari aman untuk menjaga nama baik kampus. Dengan dukungan dan bukti yang cukup kuat, Suryani masih tak berdaya karena dibungkam oleh pelaku yang begitu kuat dan berpengaruh.
 
Bisa dibilang, pengalaman Suryani mirip dengan perjuangan para penyintas kekerasan seksual di Indonesia yang berjuang mencari keadilan. Para penyintas kekerasan seksual bahkan harus berjuang sendiri tanpa ada bantuan dari pihak-pihak yang berwenang dalam hal ini. Terkadang perjuangan para penyintas tampak sia-sia, karena para pelaku kekerasan lebih berkuasa atas segala hal.
 
Film ini meningkatkan kesadaran publik, mengapa tidak? Betapa sulitnya para penyintas kekerasan seksual menemukan “keadilan” di Indonesia karena kondisi di sana serupa. Bahkan, sangat realistis mengingat film ini berpotensi kembali menimbulkan trauma jika para penyintas kekerasan seksual menontonnya. Apalagi di adegan-adegan akhir film, penonton dibuat geleng-geleng kepala karena jijik sebab terlalu sulit mendeteksi kasus kekerasan seksual yang pelakunya adalah orang-orang "kuat" di belakangnya.
 
Kisah film Penyalin Cahaya berhasil membuat penonton makin terpukau dengan kepiawaian para pemeran dalam film tersebut, terutama pemeran utama Suryani yang diperankan oleh Shenina Cinnamon. Shenina dapat membawa penonton ke dalam cerita membuat mereka merasakan emosi Suryani. Pemeran pendukung lainnya juga tak kalah apik dalam aktingnya di film ini, antara lain Amin "Chico Kurniawan", Farah "Lutesha", Anggun "Dea Panendra", Tariq "Jarome Kurnia", Siti "Mian Tiara", dan Ayah Rama "Yayan Ruhian". Nama lain yang penampilannya begitu luar biasa dan paling menarik perhatian adalah tokoh Rama "Giulio Parengkuan".
 
Karakter Rama di awal film terlihat sangat tenang dan polos. Padahal, tokoh Rama adalah dalang kasus Suryani, dengan seorang penganut aliran sesat yang melakukan kekerasan seksual terhadap Suryani dan kawan-kawan di grup Teater Matahari. Penampilan terbaik di penghujung film oleh Giulio Parengkuan dengan penampilan panggung patut diapresiasi karena mampu membuat penonton tenggelam dalam dirinya, sehingga menimbulkan banyak emosi.
 
Arti simbol-simbol (semiotika) dalam film Penyalin Cahaya
Ada simbol-simbol dalam film Penyalin Cahaya. Salah satu yang paling terlihat dari awal film adalah kisah Medusa dan Perseus yang menjadi tontonan di teater Matahari. Kisah Medusa dalam mitologi Yunani cukup kelam. Medusa diperkosa oleh Poseidon, tetapi dia dihukum oleh Athena untuk menjadi monster berkepala ular. Karakter Suryani adalah perwakilan dari Medusa, mungkin menjadi simbol perlawanan terhadap patriarki.
 
3M (menguras, menutup, dan mengubur) tidak hanya muncul dalam satu sapuan, tetapi berulang-ulang. Jika kita kaitkan apa artinya menguras, menutup, dan mengubur, itu adalah perwakilan dari penyintas kekerasan seksual, yang sering dipaksa untuk menutup dan mengubur masalah ketika mereka mau bersuara. Hingga akhirnya dia terdiam hingga tak mampu lagi berbicara.
 
Aksi kabut asap juga ditampilkan berulang dalam adegan ini. Bisa kita lihat, asap yang mengepul bisa mengaburkan apa yang bisa kita lihat. Hal serupa dialami Suryani dalam film Penyalin Cahaya, di mana asap dari kabut mengaburkan pandangan. Dalam hal ini, penyintas kekerasan seksual seperti nyamuk yang pendapatnya mudah dipatahkan.
 
Mesin fotokopi sangat erat kaitannya dengan judul film. Tujuan dari mesin fotokopi pada dasarnya adalah untuk menyalin berkas. Namun, ada arti lain ketika kita melihat lebih dalam film ini. Mesin fotokopi mewakili meningkatnya jumlah korban.

Ikuti tulisan menarik Rivaldi Anwar lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler