Darma (2007, hlm.53), mengatakan bahwa sastra bandingan lahir dari kesadaran bahwa sastra tidak tunggal,namun sastra itu plural, serta semua sastra ada kesamaan-kesamaan dan perbedaan- perbedaannya. Di Eropa terdapat bahasa,negara, ras, agama, budaya yang berbeda- beda, tetapi dipersatukan oleh mitologi Yanani/Latin.
Sementara itu, Indonesia terdapat cerita/mitologi, suku, bahasa ibu, budaya, agama, kepercayaan, dan situasi daerah yang berbeda-beda, tetapi disatukan oleh NKRI dan Bahasa Indonesia. Hal tersebut menunjukkan bahwa kesamaan dapat terjadi karena masalah manusia, sebagaimana yang terekam dalam sastra, pada hakikatnya universal, dan perbedaan-perbedaan terjadi karena mau tidak mau sastra didominasi oleh situasi dan kondisi tempat anisalnya.
Berdasarkan pada hal tersebut, persoalan yang dibahas dalam tulisan ini adalah bagaimanakah persamaan dan perbedaan struktur cerita Malin Kundang dan cerita Dampu Awang Bagaimanakah pola unsurc erita Malin Kundang dan cerita Dampu Awang?
Tujuan penelitian ini mendeskripsikan persamaan dan perbedaan struktur cerita Malin Kundang dan cerita Dampu Awang. Selain itu, penelitian ini juga memiliki tujuanmen deskripsikan pola unsur cerita Malin Kundang dan cerita Dampu Awang Menurut pengamatan penulis, hingga saat 8ini telah banyak penelitian yang mengambil objek dalam sastra bandingan.
Namun, berdasarkan katalog-katalog penelitian dan pencarian yang penulis lakukan, dari penelitian-penelitian tersebut belum pernah ada yang menggunakan objek material cerita rakyat Malin Kundang dari Sumatra Barat dengan cerita rakyat Dampu Awang dari Sumatra Selatan. Secara singkat dapat dinyatakan bahwa penelitian yang membandingkan kedua cerita rakyat tersebut belum pernah dilakukan.
Setyaning Nur Asih (2011) yang berjudul “Perbandingan Pencitraan Tokoh Utama Wanita dalam Novel Tumtesing Luh Karya Any Asmara dengan Roman Mbok Randa Saka Jogja”. Dalam penelitian tersebut peneliti membandingkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi tokoh wanita utama dalam novel Tume tesing luh dan tokoh wanita utam adalam roman yang berjudul Mbok Randa Saking Jogja. Tulisan ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu.
Penelitian ini memfokuskan pada anasir instrinsik yang terdiri dari tokoh,alur, dan latar. Selain itu, penelitian ini juga memfokuskan pada persamaan pola kedua cerita rakyat yang berasal dari Sumatra tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Oktavia,lukiana wati yang berjudul Analisis Bandingan Unsur Intrinsik Legenda “Asal-Usul Danau Toba” dan Mukashi Banashi “Tsuru no Hanashi”. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Legenda “Asal-Usul Danau Toba” dan mukashi banashi “Tsuru no Hanashi” merupakan cerita prosa rakyat yang berasal dari dua negara berbeda, namun kedua cerita ini memiliki kemiripan.
Kemiripan tersebut muncul di unsur instrinsiknya, seperti tema, sudut pandang, dan alur. Sedangkan perbedaannya terdapat dalam unsur tokoh dan penokohan. Selain itu, perbedaan juga dapat dilihat di latar budaya kedua cerita tersebut. Kemudian Yoga Noldy Perdana melakukan penelitian terhadap struktur naratif Rakyat Momotarou dengan Timun Emas.Hasil penelitian menunjukkan bahwa muncul persamaan secara instrinsik dari kedua cerita rakyat tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini memiliki perbedaan dengan penelitian yang telah dilakukan. Perbedan tersebut terletak pada objek penelitian. Penelitian yang penulis lakukan ini menggunakan objek material dua cerita rakyat yang berasal dari pulau yang sama, yaitu Sumatra, tetapi memiliki latar belakang sosial, budaya, dan politik yang berbeda.
Untuk memecahkan masalah danmencapai tujuan tersebut di atas, penelitian inimenggunakan teori sastra bandingan. Sastra bandingan merupakan salah satu dari sekian banyak pendekatan yang ada dalam ilmu sastra. Pendekatan sastra bandingan pertama kali muncul di Eropa awal abad ke-19. Idetentang sastra bandingan dikemukan oleh Sante-Beuve dalam sebuah artikelnya yang terbit tahun 1868 (Damono, 2005, hlm. 14).Dalam artikel tersebut dijelaskanya bahwa pada awal abad ke-19 telah muncul studi sastra bandingan di Prancis. Sedangkan pengukuhan terhadap pendekatan perbandingan terjadi ketika jurnal Revue Litterature Comparee diterbitkan pertama kali pada tahun 1921.