x

Iklan

Dzakwan Ariqah

Siswa Kelas Beasiswa PT Timah Tbk di SMAN 1 Pemali
Bergabung Sejak: 3 Februari 2022

Rabu, 6 Juli 2022 10:25 WIB

Bersatu Mencegah Penyalahgunaan Narkoba

Oleh: DZAKWAN ARIQAH (Siswa Kelas Beasiswa PT. Timah Tbk di SMAN 1 Pemali, Bangka)

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saat ini bangsa Indonesia sedang dikhawatirkan dengan berbagai macam persoalan-persoalan sosial yang urgent dan kompleks. Salah satunya adalah permasalahan narkoba. Dalam kurun waktu satu dekade terakhir permasalahan ini semakin marak terbukti dengan bertambah jumlahnya penyalahgunaan narkoba setiap tahunnya. 

Berdasarkan Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba Tahun 2021, angka prevalensi setahun terakhir penyalahgunaan narkoba meningkat dari 1,80% pada tahun 2019 menjadi 1,95% pada tahun 2021. Peningkatan tersebut menjadi bukti bahwa masih banyak oknum-oknum yang melakukan penyalahgunaan narkoba. Tentunya hal tersebut tidak boleh dibiarkan begitu saja. Apalagi penyalagunaan yang terjadi tidak hanya dilakukan oleh orang dewasa saja. Bahkan sebagian besar penyalahgunaan narkoba dilakukan oleh para pelajar yang merupakan generasi penerus bangsa. Jika fenomena merebaknya penyalahgunaan narkoba diindonesia dibiarkan. Tentunya ini akan menjadi mimpi buruk bagi bangsa Indonesia. Penyalahgunaan narkoba akan sangat berpengaruh terhadap kehidupan bangsa dan negara pada masa yang akan datang. 

Penyalahgunaan narkoba biasanya diawali dengan pemakaian pertama pada usia sekolah dasar atau sekolah menengah pertama. Menurut Libertus Jehani dan Antoro (2006) penyalahgunaan narkoba bisa disebabkan oleh berbagai faktor baik itu faktor internal maupun faktor eksternal. Contoh dari faktor internal adalah kepribadian yang kurang baik, labil, dan mudah terpengaruh orang lain, hubungan keluarga yang kurang harmonis dan faktor sulitnya ekonomi. Selain itu, penyalahgunaan narkoba juga disebabkan oleh faktor eksternal contohnya adalah pergaulan yang tidak sehat dan lingkungan masyarakat yang kurang baik dan tidak terkontrol. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Fenomena tersebut tentunya menjadi pr besar bagi bangsa Indonesia dalam menanggulangi penyalahgunaan narkoba yang berkelanjutan. Pencegahan narkoba perlu dilakukan sedini mungkin oleh seluruh aspek kehidupan sosial masyarakat.

Peran dalam mencegah penyalahgunaan narkoba yang pertama dan paling utama adalah keluarga. Keluarga menjadi pemegang kunci keberhasilan pengendalian seorang anak dalam menghindari penyalahgunaan narkoba. Tentunya, dalam hal ini keluarga yang dimaksud mengarah pada keluarga inti. Orang tua berperan sebagai guru bagi anak dalam mendukung pendidikan anti narkoba. Pendidikan anti narkoba sudah selayaknya dilakukan terlebih dahulu dalam lingkungan keluarga, karena keluarga adalah lingkungan pertama seorang anak berinteraksi sebelum berinteraksi dengan dunia luar. Pendidikan yang dapat diberikan oleh orang tua kepada anaknya harus disesuaikan dengan usia dan perkembangan seorang anak. Saat seorang anak masih berada pada usia pra sekolah sampai sekolah dasar, orang tua dapat memberikan pendidikan sederhana seperti mengajak sang anak untuk selalu mengonsumsi makanan dan minuman sehat, berhati-hati dalam mengonsumsi obat dan mengajarkan anak untuk tidak mudah menerima makanan dan minuman dari orang yang tidak dikenal.

Saat sang anak sudah memasuki usia remaja, orang tua dapat memberikan bimbingan kepada sang anak tentang informasi seputar narkoba, meliputi jenis-jenis,dampak,penyebab dan menanamkan sifat pada anak untuk berani menolak narkoba. Demikianlah orang tua hendaknya mampu menanamkan nilai-nilai positif kepada keluarga khususnya pada anak.

Selain itu, sekolah adalah lembaga yang sangat vital dalam upaya pencegahan ini mengingat bahwa pengguna narkoba sebagian besar adalah anak dan remaja usia sekolah dan mahasiswa perguruan tinggi. Selain itu, sekolah merupakan tempat dimana seorang anak banyak berinteraksi. Sekolah harus mampu menjalankan fungsi edukasinya dengan baik dan berperan aktif dalam mencegah penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar.

Kita sering mendengar istilah lebih baik mencegah daripada mengobati. Akan tetapi pencegahan tersebut sering dimaknai dalam arti yang sempit yaitu hanya sekedar memberikan informasi(penyuluhan). Mengingat penyalahgunaan narkoba adalah masalah sosial maka tidak mungkin mencegah penyalahgunaan narkoba yang kompleks terebut hanya dengan memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba. Memberikan keterampilan psikososial kepada anak untuk bersikap dan berperilaku positif, terampil untuk menolak tawaran/ajakan adalah langkah-langkah kecil yang dapat mendukung pencegahan penyalahgunaan narkoba.

Kita memang sudah jauh ketinggalan di bidang pencegahan penyalahgunaan narkoba dibandingkan negara-negara lain sehingga tidak heran jika masalahnya semakin marak. Penegakan hukum yang lemah, kemudahan memperoleh narkoba dan budaya masyarakat yang cenderung terbuka menjadikan remaja lebih mudah mengatakannya “ya” daripada “tidak” pada narkoba.

Pada akhirnya, penulis ingin menegaskan bahwa sekecil apapun bentuk penyalahgunaan narkoba akan berdampak besar pada kehidupan masa sepan bangsa Indonesia. Keluarga dan sekolah dituntut untuk terus berperan aktif mengambil langkah inisiatif dan mengembangkan langkah-langkah deduktif untuk membangun karakter generasi penerus bangsa dan terhindar dari penyalahgunaan narkoba. Upaya-upaya untuk mendukung pencegahan penyalahgunaan narkoba tersebut akan berhasil jika dilaksanakan secara berkesinambungan dengan menggunakan metode yang tepat. Oleh anak itu, hendaknya kita memulainya dari sekarang untuk mencegah dampak jangka panjang yang mecemaskan kita.

 

Ikuti tulisan menarik Dzakwan Ariqah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler