x

image: The Retirement Manifesto

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Rabu, 13 Juli 2022 13:47 WIB

Dua Cara Menjalani Kehidupan

Sudahkah Anda melihat kejaiban setiap hari? Kalau belum sila baca terus.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bambang Udoyono, penulis buku

There are only two ways to live your life. One is as though nothing is a miracle. The other is as though everything is a miracle.”  (Albert Einstein) Terjemahan bebasnya.  “Hanya ada dua cara menjalani hidup Anda.  Satunya memandang seolah tidak ada keajaiban sama sekali. Yang lainnya seolah segalanya adalah keajaiban.”    Begitu kata bijaksana Albert Einstein yang sarat makna.  Saya meyakini kalau Einstein sendiri menemukan kejaiban pada segala sesuatu.  Kedalaman ilmunya membuat dia merasa takjub dengan ciptaan Allah swt.   Memang orang yang memikirkan ciptaan Allah akan menemukan kecanggihan ciptaannya.

Keajaiban di setiap saat setiap tempat

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ambillah contoh tangan Anda.  Cobalah balikkan.  Karena Anda melakukannya dengan mudah, maka Anda berkesimpulan itu sebuah peristiwa biasa, bukan keajaiban.  Sedangkan sejatinya proses membalikkan tangan bukan proses sederhana.  Tanyakan pada pakar robot yang berupaya menirukan gerakan manusia.  Dia akan memberikan jawaban betapa rumitnya jaringan kabel robot yang meniru jaringan otot di tubuh manusia yang ada di sebuah tangan saja.  Apalagi keseluruhan jaringan yang ada tubuh manusia.  Tidak berlebihan kalau orang Jawa mengatakan bahwa manusia adalah ‘jagad alit’  alias dunia kecil.  Hanya ukurannya saja yang lebih kecil, tapi kerumitannya tidak kalah dengan ‘jagad ageng’  alias jagad raya.

 

Sesungguhnya terjadi banyak sekali kejaiban dalam peristiwa harian yang dialami manusia.  Baik dalam dirinya sendiri dan di jagad raya.  Namun semua keajaiban itu tidak disadari oleh orang yang tidak berilmu.   Hanya mereka yang berilmu, yang memikirkan ciptaan Allah swt akan menemukan banyak sekali keajaiban.  Maulana Jalaludin Rumi, sang sufi kondang, pernah mengatakan bahwa di setiap saat ada seratus pesan dari Allah swt.  Namun saya yakin kebanyakan manusia tidak melihatnya.  Hanya orang berilmu yang melihatnya.

 

Ilmu ini bukan hanya ilmu akal saja tapi harus disertai oleh kelembutan, kebersihan dan kesehatan hati.  Kalau unsur hati ini dalam kondisi sebaliknya, setinggi apapun ilmunya maka dia tidak akan pernah melihat keajaiban itu.  semuanya dikira kejadian biasa saja. Karena mata hatinya tidak tajam.

Manusia bermata tiga

 

Manusia itu sejatinya memiliki tiga mata.  Pertama adalah mata raga. Kedua adalah mata nalar. Ketiga adalah mata hati.  Manusia trinetra (bermata tiga) inilah yang akan mampu melihat keajaiban dalam ciptaan Allah swt.    Bagaimana cara mengembangkan ketiga mata ini?  Jawabnya panjang.

Percaya dulu

 

Seorang pakar Amerika bernama Wayne Dyer dalam bukunya “You will see it when you believe it”  menulis bahwa Anda harus percaya dulu baru Anda akan melihat keajaiban itu.  Ini senada dengan proverb yang mengatakan “People only see what they want to see”.  Orang hanya melihat atau menemui apa yang dia ingin lihat atau temui.  Dengan kata lain orang akan menemukan apa yang diniatkannya. Kalau dia datang ke sebuah kota di mana ada perguruan tinggi berkualitas untuk berguru kepada para pakar maka dia akan menemukannya.  Sebaliknya kalau dia berniat bertemu dengan orang yang tidak baik, maka di sana juga banyak.

 

Kalau ketiga mata tersebut sudah aktif, dan keajaiban terlihat di setiap saat, maka kita akan bersyukur di setiap saat.   Kita akan melihat betapa banyak pemberianNya dan kasih sayangNya, yang dalam keadaan apapun akan tetap ada.  Dalam keadaan semuanya surut lantaran pandemi kejaiban itu tetap ada.  Semuanya ada hikmahnya.  Ketiga mata itu akan membantu manusia melihat dan menemukan hikmahnya. 

Pilihannya terserah Anda

 

Pilihannya sudah jelas.  Melihat semuanya sebagai kejaiban atau tidak melihat adanya keajaiban.  Memilihnya terserah Anda.  Semua orang bebas memilih selama hidup di dunia ini.  Tapi semua orang tidak bebas dari konsekwensinya.  Kelak ada pertanggung jawaban atas pilihan Anda. Monggo. Semoga bermanfaat.

 

Ringkasan

 

Kejaiban sejatinya terjadi setiap saat di mana mana. Tapi kebanykan manusia tidak melihatnya. Hanya mereka yang ketiga matanya sudah awas yang mampu melihatnya. Cara melihatnya pertama dengan percaya saja dulu. Percaya bahwa keajaiban itu ada. Lalu niatkan untuk melihatnya.  Tentu sembari mendekatkan diri kepada Allah swt.  Kemudian perhatikan apa yang terjadi.

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler