x

edisi ramadhan

Iklan

Dini Dwi Pratiwi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 Juli 2022

Kamis, 14 Juli 2022 11:59 WIB

Analisis Makna Konotasi dan Denotasi Pada Iklan Sirup Marjan Edisi Ramadhan

Artikel ini membahas tentang konotasi dan denotasi terkait makna pada sebuah iklan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Semiotika atau ilmu ketandaan (juga disebut studi semiotik dan dalam tradisi saussurean  disebut semiologi) adalah studi tentang makna keputusan. Ini termasuk studi tentang tanda-tanda dan proses tanda (semiosis), indikasi, penunjukan, kemiripan, analogi, metafora, simbolisme, makna, dan komunikasi. Semiotika berkaitan erat dengan bidang linguistik, yang untuk sebagian, mempelajari struktur dan makna bahasa yang lebih spesifik. Namun, berbeda dari linguistik, semiotika juga mempelajari sistem-sistem tanda non-linguistik, makna denotasi bersifat langsung, dapat di sebut sebagai gambaran dari suatu pertanda. Makna konotatif dari beberapa tanda akan terjadi semacam mitos atau petujuk mitos, konotasi menjadi perwujudan mitos yang sangat berpengaruh. Dilansir dari situs Lexico, denotasi adalah arti literal atau primer dari sebuah kata, berbeda dengan perasaan atau ide yang disarankan oleh kata tersebut.

Dalam penulisan artikel ini akan membahas tentang konotasi dan denotasi terhadap pada iklan sirup marjan edisi Ramadhan,

pada sene adengan ini Pada scene ini terlihat kutukan Purbasari dan Lutung Kasarung menghilang, adapun berikut penjelasannya:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Signifier (Penanda) Audio : narator mengatakan “hanya ketulusan hati yang bisa kalahakan sihir jahat” Setting tempat: hutan belantara.

 Signified (Petanda): Karena ketulusan hati mereka berdua yang mau menerima kekurangan satu sama lain akhirnya sihir atau kutukan yanga ada pada diri mereka menghilang dan wajah mereka kembali pulih seperti sedia kala.

    Pada gambar di atas berdasarkan makna denotasinya memberikan makna sebagai berikut :Lutung Kasarung dan Purbasari melihat tangan dan meraba muka mereka memastikan bahwa kutukan yang mereka miliki sudah benar-benar hilang , purbasari dan lutung kasarung sedang berbuka puasa. . makna- makna seperti itu yang di sebut makna denotasi yaitu makna yang sebenarnya sesuai pada objek yang di lihatnya.

sedangkan Makna konotasinya Purbasari dan Lutung Kasarung mendengar suara bedug magrib pertanda bahwa waktu berbuka puasa sudah tiba dan mereka pun berbuka dengan menyantap aneka olahan dari sirup Marjan. Makna mitosnya suara bedug menandakan bahwa sudah memasuki waktu sholat dan bedug magrib saat bulan puasa mendakan bahwa waktu berbuka puasa sudah tiba.

Ikuti tulisan menarik Dini Dwi Pratiwi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler