x

Iklan

Neneng Nurhasanah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 Juli 2022

Sabtu, 16 Juli 2022 05:53 WIB

Nilai Moral dalam Cerpen Aqila si Pemarah Karya Vinayak Varma

Nilai cerpen pada sangat bermanfaat karena untuk membangun nilai budi perekrut pada anak

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya


Pada kali ini kita akan membedah nilai-nilai konflik dan moral pada cerpen Aqila si pemarah:
Konflik
Konflik dalam cerita adalah masalah yang diciptakan oleh suatu keadaan yang bersifat negative,
yang ada pada penolakan atau ketidak sukaan pada suatu hal tertentu.
1.Konflik hubungan manusia dengan alam
konflik hubungan manusia dengan alam pada cerpen Aqila si pemarah
derdapat pada kutipan
berikut:
“Huh! bunga itu terlalu kuning, warnanya terlalu menyilaukan!”
Pada kutipan diatas cukup menjelaskan bahwa Aqila tidak suka dengan bunga matahari yang
berwarna kuning terlalu mencolok untuk Aqila yang tidak terlalu menyiarkannya.
2.Konflik hubungan manusia dengan sesama
Konflik hubungan manusia dengan sesama pada cerpen Aqila si pemarah terdapat pada kutipan
berikut :
Data 1
“Ini Budi, dia anak yang jahat! Ia menertawakanku ketika aku jatuh!”.
Pada kutipan diatas konflik yang terjadi antara qila yang terjatuh lalu ditertawai oleh budi ini
membuat Aqila sangat kesal dan terlibat konflik antara mereka berdua.
Data 2.
, “Ini burung gagak jahat yang terbang sambil membawa kueku.”
Pada kutipan diatas menceritakan akan kekesalan Aqila karena kuenya dibawa gagak menimbulkan
Aqila marah kepada burung gagak tersebut.
Data 3.
“Apakah terjadi hal yang buruk di sekolah
hari ini?”
pada data 3 menceritakan konflik Aqila yang terjadi di sekolah mengakibatkan Aqila sangat marah
saat hari itu dimana Aqila mengalami kejadian yang buruk.

Nilai moral
1.) Hubungan Manusia dengan Diri Sendiri

Nilai moral yang merupakan hubungan manusia dengan diri sendiri adalah wujud nilai moral yang
hanya berhubungan dengan individu tersebut. Nurgiyantoro (2010:324), mengatakan bahwa
hubungan manusia dengan diri sendiri dapat muncul persoalan tentang eksentensi diri, harga diri,
percaya diri, takut, maut, rindu dendam, kesepian, keterombang-ambingan atau hal- hal lain yang
melibatkan diri dan kejiwaan seorang individu. Seperti pada cerpen Aqila si pemarah, dalamkutipannya.
Data 1.
“Tahukah kamu, kamu pandai sekali menggambar!”
Pada data satu menjelaskan bahwa Aqila sebenarnya mempunyai bakat menggambar yang bagus.
Masa kutipan ini bisa dijadikan motivasi untuk anak-anak agar lebih rajin belajar dan menggambar.
Data 2.
“Dalam waktu singkat, Aqila sudah lupa bahwa ia telah tersandung dan terjatuh hari ini.” Pada data
2 ini dijelaskan bahwa Aqila seorang anak yang pemarah tapi pada akhirnya Aqila juga bisa mampu
menggelikan emosinya dengan hal-hal positif. Cerpen Aqila si pemarah juga mampu mengajarkan
bagaimna cara untuk mengalihkan emosi pada seorang anak.
Wujud nilai moral Cerpen Aqila si pemarah juga mampu mengajarkan bagaimna cara untuk
mengalihkan emosi pada seorang anak.
2.) Hubungan Manusia dengan Sesama
Manusia sebagia makhluk social pasti memiliki hubungan dengan orang lain. Hubungan dengan
sesame pada dasarnya terjalin karena ada asas kebutuhan antara satu orang dengan orang lainnya
dalam pemenuhan kebutuhan hidup dan bersosialisasi. Dalam menjalin hubungan tersebut,
timbullah berbagai macam hubungan antara lain seperti hubungan kasih sayang, toleransi, rasa
hormat, simpati, kepedulian, bergaya hidup sehat, santun, kejujuran, bertanggung jawab,
memaafkan, mudah bergaul dan bersahabat dan lain-lain yang melibatkan adanya interaksi dengan
sesama manusia. Seperti yang terdapat dalam kutipan cerpen Aisyah Menghentikan Kebiasaan
Buruknya, dalam moral Hubungan Manusia dengan Sesama.
Data 1
“ Ini guruku, namanya Bu Amel, dia yang telah menolongku ketika aku terjatuh dan kemudian
memelukku,”
Nilai moral pada hubungan manusia dengan sesama, dalam kutipan diatas menjelaskan bahwa
sikap kepedulian,tolong menolong yang ada pada kutipan
menceritakan bahwa Aqila yang
terjatuh kemudian ditolong oleh gurunya adanya rasa saling peduli sesama manusia di kenal dengan
makhluk social dan tidak bisa hidup individual meraka harus saling gotong royong untuk
menjalankan hidupnya.
Data 2
Pada kutipan ini menjelaskan nilai moral pada hubungan manusia dengan sesame terdapat pada
kalimat berikut.
“Oh, mungkin ia sedang sangat lapar,” balas ayahnya.
Pada kutipan diatas menceritakan bahwa ayah Aqila sangat memahami keadaan burung gagak itu
yang sedang kelaparan hingga membawa kue beras milik Aqila ini menjelaskan adanya nilai moral
antara sesama bukan hanya manusia tapi juga dengan hewan sekalipun.
Data 3
“Minumlah susu ini, itu akan membuatmu sedikit tenang,”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada kutipan diatas menceritakan bahwa adanya rasa kepedulian antara ayah dan anak.ayah Aqila
mengetahui anaknya sedang kesal maka sebagai orang tua ayah Aqila membujuk Aqila untuk
makan dan Aqila pun menurutinya.
Data 4
“Anak manis, sekarang maukah kamu
bercerita kepadaku kenapa kamu begitu marah?”
Pada data diatas menceritakan akan kepedulian ayah Aqila yang menanyakan kenapa Aqila begitu
marah dan terlihat kesal pada hari itu nilai moral yang bisa kita ambil adalah menjadi orang tua
memiliki tanggung jawab yang besar untuk bisa mendidik anaknya.
3.) Hubungan Manusia dengan Lingkungan Alam
Hubungan manusia dengan lingkungan alam merupakan suatu sikap yang ditunjukkan oleh
manusia untuk menjaga alam. Dengan adanya hubungan tersebut, berarti manusia mencintai alam
yang pada dasarnya, hal itu tidak terlepas dari kehidupan manusia. Hal ini membuktikan bahwa
manusia merupakan bagian dari alam sehingga manusia harus memunculkan nilai kepedulian
terhadap alan dengan melakukan hal-hal seperti penghargaan terhadap alam, memelihara
lingkungan alam, menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga kelestarian alam. Hubungan
manusia dengan lingkungan alam terdapat pada kutipan dalam cerita anak berikut ini.
“Aqila! Aqila! Lihatlah bunga matahari yang indah itu!”
Dapat kita perhatikan pada kalimat diatas sangat alam dengan adanya bunga matahari yang
membuat pemandangan alam semangkin indahsangat jelas menjelaskan hubungan manusia dengan
alam, yang mana Ayah Aqila menujukan pemandangan bunga matahari yang indah kepada
Aqila .Menurut fadlilah (2013:203), peduli lingkungan ini dilakukan untuk berupaya mencegah
kerusakan pada lingkungan sekitar dan untuk mengembangkan upaya memperbaiki alam yang
terjadi. Semua hal tersebut bisa terwujud dengan cara merawat tanaman dan memanfaatkan
tanaman dengan bijak.

Ikuti tulisan menarik Neneng Nurhasanah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler