Siapa bilang konten blog makin tertinggal? Justru semakin banyak budaya literasi digital yang digaungkan, blog tetap punya penikmat kontennya. Sebab platform blog tak hanya sekadar teks atau tulisan saja. Ada visual, infografis, bahkan sisi personal dari sekadar berbagi pengalaman. Ditambah lagi, blog menjadi ladang penghasil cuan alias masih bisa monetisasi melalui affiliate marketing atau Google AdSense. Selain passive income tersebut, para blogger juga kerap berburu hadiah kompetisi menulis seperti uang tunai puluhan juta, perjalanan wisata gratis, kendaraan, gadget, sampai hadiah lain yang nilainya tak terhingga.
Saya termasuk salah satu narablog yang kerap coba peruntungan ikut kompetisi menulis. Saat zaman old, ikut lomba menulis harus mengirim karya via pos atau surel terlebih dahulu. Semua itu tak berlaku lagi di zaman now. Sudah ada platform menulis melalui blog.
Pengalaman pertama, saya ikut kompetisi menulis melalui blog yaitu saat ada lomba dengan tema “Seandainya Saya Jadi Anggota DPD RI”. Tulisan pertama diblog tersebut ternyata tak mampu mengukuhkan saya sebagai juara. Selepas saya kuliah Diploma, saya pun disibukkan untuk mencari pekerjaan lain diluar dari dunia tulis menulis yang menjadi hobi saya.
Beranjak enam tahun dari itu, kemenangan pertama didapat saat ikut kompetisi menulis blog yang diadakan salah satu e-commerce tahun 2018. Waktu itu, saya ikut lomba dengan tema “Menulis dengan Cinta” setelah ikut workshop bersama salah satu komunitas blogger. Juri lomba tersebut seorang novelis yang dikenal dengan nama, Dini Fitria. Saya tak menyangka dapat juara kedua dalam kompetisi tersebut. Seingatku, ada beberapa produk sponsor dan voucher belanja ratusan ribu yang saya dapatkan.
Semangat ikut kompetisi menulis blog mulai bangkit sejak itu. Meski beberapa kali, saya juga coba peruntungan ikut lomba menulis melalui platform UGC seperti Kompasiana dan Kumparan. Hasilnya juga pernah mendapat hadiah jutaan rupiah dan smartphone dari brand teranyar. Saya juga pernah menjadi pemenang kompetisi menulis blog kolaborasi Tempo Institute dan penulis sastra, Pringadi Abdi Surya. Walau hanya jadi juara harapan, tapi saya juga senang dapat buku investigasi jurnalisme dari Tempo. Begitulah pengalaman ikut kompetisi menulis diblog yang memang lebih asyik tanpa harus memikirkan batasan kata sehingga tulisan bisa mengalir apa adanya.
Dari semua kompetisi menulis blog yang pernah saya menangkan, ada hadiah yang paling menarik dan tak akan pernah terlupakan. Saat saya menjadi juara 1 dalam lomba bertema “Upgrade Your Home Lifestyle”. Salah satu brand sanitasi produk mengundang sekitar 50 blogger ke showroom produknya di daerah Bekasi. Setelah event seharian tersebut, kami berkesempatan mengulas produk-produk yang sudah dilihat dalam bentuk tulisan.
Acara yang seru tentu saya ulas dalam format tulisan blog dengan konsep story telling. Alhamdulillah, strategi berhasil memenuhi ekspetasi dewan juri. Hadiah jutaan rupiah pun, saya dapatkan kala itu. Lebih menariknya lagi, saya mendapat amanah kontrak eksklusif menjadi freelance content writer untuk situs web perusahaan tersebut. Maka, nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?
Dari amanah itu, saya bergabung bersama tim digital marketingnya selama satu tahun. Menariknya, saya juga sempat diminta untuk membuat project “YouTuber Gathering”. Iya, saya membuat suatu acara pertemuan dan kompetisi vlog yang menantang para konten kreator untuk mengulas sanitasi produk dalam bentuk visual seperti video. Untunglah, semua acara berjalan dengan lancar dan sampai sekarang hubungan baik terhadap brand tersebut masih terjaga. Sungguh pengalaman yang luar biasa setelah aku menang lomba blog.
Berhubung kompetisi menulis blog makin diminati, saya lihat ada salah satu brand dari penyedia layanan Internetnya Indonesia yang sedang mengadakan Blog Competition. Total hadiahnya tak tanggung mencapai Rp 170 juta. Ada 36 pemenang dari 10 kategori yang bisa diikuti para blogger dimana saja. Dengan tema “Manfaat Tak Terbatas Internetnya Indonesia”, saya pikir semua bisa mengikutinya karena internet memang begitu dekat dalam keseharian kita.
Kompetisi menulis blog yang diadakan Indihome ini memang tak terbatas. Siapapun narablog punya kesempatan sama untuk menang dari 10 kategori yang ada, seperti:
- Teknologi & Internet (ICT)
- Lifestyle
- Parenting
- Gamer & eSport
- Pendidikan
- Profesi
- Ekonomi & Bisnis
- Creative & Culture
- Kesehatan
- Tourism & Hospitality
Masing-masing kategori punya pemenang. Dari 10 kategori, saya pikir gamer & eSport, tourism & hospitality, dan parenting masih jarang sekali peminatnya. Kita masih punya kesempatan untuk mengirimkan tulisan pada kategori tersebut sampai besok.
Saya pikir peluang lebih besar juga terjadi untuk kompetisi menulis tingkat nasional ini. Sebab, ada 5 juara harapan dan 1 juara utama (best of the best) yang berhak mendapat hadiah uang tunai. Cuan yang berlipat ganda ini tentu tak boleh terlewatkan untuk diraih. Konon kabarnya, para pemenang kompetisi menulis blog IndiHome juga punya kesempatan ikut bootcamp untuk mendapat ilmu dari para expert dan berhasil menjadi sosok blogger yang lebih profesional.
Inilah kompetisi menulis blog yang makin menggairahkan literasi digital. Menulis tak hanya sebagai bentuk hobi atau aktualisasi diri, karya kita bisa dihargai dengan nilai yang tak terhingga. Semoga kompetisi menulis blog ini semakin sering diadakan oleh brand-brand lain.
Saya jadi makin penasaran, siapa yang bakal menjadi juri dari kompetisi menulis kali ini. Tapi, siapapun jurinya yang paling penting kredibilitas atau brand penyelenggara lomba memang sudah populer. Maka, para blogger seperti saya bisa mencari referensi sebanyak-banyaknya, baik daring maupun luring.
Hadiah yang bernilai tinggi ditambah pengalaman berharga yang tak akan tergantikan bisa kita dapat dari setiap kompetisi menulis blog. Saya juga yakin bahwa pintu-pintu rezeki lain makin terbuka karena tulisan diblog bisa menjadi jejak digital yang baik dan bermanfaat ke depan. Semangat berkarya, teman-teman blogger!
Ikuti tulisan menarik Achmad Humaidy lainnya di sini.
