PAGEBLUG NAMANYA
“Ya zaman pageblug ini! Jika ditawari kalung emas atau masker sensi, ya jelas toh akan kupilih masker sensi!” (terngiang ucap mbahku)
Polemik memang memisahkan kebutuhan mengenai nyawa atau kebutuhan lahar dahaga
“Lalu bagaimana nasib ojol yang mencari bintang diaspal atau terlintas rindu pada tukang cilor langgananku karna SD ditutup, belum lagi larangan bagi kaum beriman yang ingin bertemu Tuhannya namun disangkal?”
Sering ku mengumpat perihal polusi, kolusi bahkan yang terendah pungli!
Otakku masih berproses memikirkannya
Terkadang jika ku tersadar spontan meminta ampun dimaafkan doaku dalam kesal “semoga malaikat tak mendengarnya” (gumamku)
Negeriku ini menjadi bias bagiku
Terkadang sesuatu yang iya menjadi tidak atau sesuatu yang tidak memang seharusnya iya!! (sambil kugaruk apa yang bisa ku garuk)
“Akhhhh… lelah jika harus selalu mencerna rangkaian solusi yang ada, rasanya nalarku pun berat menopang sambungan perspektif asumsi dari berbagai kepala
Namun yang kuyakin hingga detik ini
Kiranya jika segenggam tanah saja dapat menjadi opsi dalamku bersuci
Dan air menjadi sumber kehidupanku serta duniawi
Harap ku semoga keduanya dapat bersua, berselaras bersama
Bangkitlah Nusantaraku
Pulihlah TANAH AIR ku
Corona Virus Disease 2020
#LombaPuisiTerokaIndonesiana
Ikuti tulisan menarik Winda Pipit lainnya di sini.