x

Gambar oleh jodeng dari Pixabay

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Rabu, 21 September 2022 18:23 WIB

Jalan Buntu Hilirisasi Aspal Buton

Sesungguhnya di setiap kesulitan selalu ada kemudahan. Apabila hilirisasi aspal Buton sudah menemui jalan buntu, maka sebaiknya kita mencari jalan berputar untuk terus fokus melanjutkan perjalanan hingga sampai ke tempat tujuan. Memang jalan berputar akan memerlukan waktu yang lebih lama, karena jarak yang akan ditempuh juga akan semakin jauh. Tetapi pada akhirnya, atas seizin Allah SWT, kita akan sampai juga ke tempat tujuan untuk menggantikan aspal impor dengan aspal Buton. Mungkin kita harus berjalan berputar terlebih dahulu untuk mengekstraksi minyak ekstra berat di lapangan Iliran High Medco, di Sumatera Selatan, sebelum kita akan sampai di tempat tujuan, Pulau Buton. Sejatinya Allah SWT selalu memiliki rencananya sendiri yang paling indah dan sempurna untuk bangsa dan negara Indonesia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Aspal Buton untuk pertama kali ditemukan pada tahun 1924. Pada tahun 2024, aspal Buton akan genap berusia 100 tahun atau 1 abad. Sampai saat ini, instruksi Pak Jokowi untuk menggantikan aspal impor dengan aspal Buton masih belum juga terwujud. Apakah masih ada sedikit harapan hilirisasi aspal Buton akan dapat terwujud di era pemerintahan Pak Jokowi yang tinggal tersisa 2 tahun lagi?

Apabila kita menengok sejenak ke belakang, perjalanan panjang selama 77 tahun Indonesia merdeka, visi dan misi Pak Jokowi untuk menggantikan aspal impor dengan aspal Buton, masih belum menunjukkan adanya tanda-tanda yang menggembirakan. Meskipun sudah banyak upaya yang telah dilaksanakan oleh kementerian-kementerian terkait. Tetapi mirisnya, sampai sekarang masih belum juga tampak adanya titik-titik terang yang memberikan secercah harapan. Hilirisasi aspal Buton selama ini masih berjalan di tempat, kalau tidak ingin dikatakan masih mati suri. Atau masih dalam tidur panjangnya yang abadi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mungkin kata-kata yang paling tepat untuk menggambarkan hilirisasi aspal Buton pada saat ini adalah bahwa hilirisasi aspal Buton telah menemui jalan buntu. Padahal pembangunan infrastruktur jalan-jalan sedang marak-maraknya di seluruh wilayah Indonesia. Fenomena ini tidak dapat diterima oleh akal sehat sama sekali. Karena aspal Buton merupakan kearifan lokal yang seharusnya dihormati dan dihargai oleh bangsanya sendiri. Tetapi ironinya, mengapa justru aspal impor yang lebih dijunjung tinggi?

Kalau hilirisasi aspal Buton sudah menemui jalan buntu untuk menggantikan aspal impor, maka apa yang harus kita lakukan selanjutnya? Menangisi nasib? Atau menyalahkan keadaan yang tidak kondusif?

Marilah sekarang kita mencoba untuk berpikir lebih dewasa dan jernih. Bagaimana kalau seandainya diri kita sendiri yang sedang mengalami dan menemui jalan buntu?. Apa yang harus kita perbuat? Kita pasti akan memiliki 2 pilihan. Alternatif pertama, kita maju terus pantang mundur dengan cara menerobos semua rintangan-rintangan yang menghambat. Atau alternatif kedua, kita akan mencari jalan berputar untuk tetap fokus berjalan terus sampai berhasil mencapai ke tempat tujuan dengan selamat. Alternatif mana yang terbaik? Dan jalan mana yang harus kita tempuh? Faktor-faktor apa yang harus mendasari sikap berpikir kita?

Nalar kita mengatakan bahwa apabila kita memilih alternatif pertama, ini bukanlah merupakan suatu pilihan yang cerdas dan bijak. Mengapa? Karena pemerintahan Pak Jokowi sudah berjalan selama 8 tahun, dan faktanya sampai sekarang ini, Pak Jokowi sendiri masih belum juga mampu mewujudkan hilirisasi aspal Buton. Dan apabila kita mau memaksakan juga, maka waktu yang tersisapun tinggal 2 tahun lagi. Dan ini waktu yang sangat singkat untuk dapat mewujudkan hilirisasi aspal Buton. Hati nurani kita juga mengatakan bahwa akhir yang baik sejatinya harus dimulai dengan awal yang baik pula. Sedangkan alternatif pertama ini sudah sejak lama telah diawali dengan situasi dan kondisi yang ambigu, membingungkan, dan kontradiktif. Oleh karena itu sebaiknya kita mencari jalan alternatif lain saja yang lebih aman dan nyaman.

Pilihan yang kelihatannya akan memberikan harapan dan keberhasilan yang lebih besar adalah alternatif kedua. Yaitu kita harus berinisiatif mencari jalan berputar untuk tetap fokus berjalan terus hingga sampai ke tempat tujuan. Bagaimana caranya? Dengan hidayah Al Quran, surat Al-Insyirah, Ayat 5-6, yang mengatakan: ”Karena sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”. Ayat-ayat ini mencerahkan kalbu kita untuk tidak boleh berputus asa. Kita harus banyak bersabar dalam menghadapi semua tantangan hidup. Tetapi selain bersabar, kita juga harus tetap terus berikhtiar dan berupaya semaksimal mungkin. Ayat-ayat Al Quran ini membangkitkan harapan dan semangat yang sangat luar biasa  besar bahwa apabila kita berupaya dan berikhtiar terus-menerus tanpa mengenal lelah dan pantang berputus asa, maka pasti pertolongan Allah SWT itu sudah sangat dekat.

Seperti yang dapat kita baca di Media bahwa PT Medco E & P mempunyai rencana untuk memproduksi lapangan minyak ekstra berat, Iliran High, yang berlokasi di Sumatera Selatan, dengan menggunakan metoda “Open Pit Oil Mining” atau tambang terbuka. Hal ini perlu dilakukan, karena lapangan Iliran High memiliki kandungan minyak yang sangat kental, sehingga tidak dapat mengalir untuk dipompakan ke permukaan. Disamping itu, kedalaman “Reservoir” sangat dangkal, sehingga berbagai macam metoda stimulasi uap panas telah dicoba, dan gagal. Sekarang satu-satunya cara untuk memproduksi lapangan minyak ekstra berat Iliran High Medco ini adalah dengan menggunakan metoda tambang terbuka.

Deposit batuan aspal Buton terletak di permukaan tanah. Sedangkan deposit minyak ekstra berat di lapangan Iliran High terletak di kedalam sekitar 30-50 meter. Untuk memisahkan antara campuran bitumen atau oil sands dengan batu-batuan pengikatnya diperlukan teknologi ekstraksi yang mumpuni, ekonomis, dan ramah lingkungan. Dan teknologi ekstraksi yang akan digunakan untuk mengekstraksi aspal Buton ini, dan juga mengekstraksi minyak ekstra berat di lapangan Iliran High Medco adalah sama.

Dengan demikian, jalan berputar yang dimaksud untuk mencapai tujuan mengsubstitusi aspal impor dengan aspal Buton, kelihatannya kita terpaksa harus melalui jalan berputar untuk mengekstraksi minyak ekstra berat di lapangan Iliran High Medco terlebih dahulu. Memang perjalanan berputar ini akan memerlukan waktu yang lebih lama. Karena jarak yang harus ditempuh juga akan semakin jauh. Tetapi arah tujuannya akan tetap sama. Yaitu untuk menggantikan aspal impor dengan aspal Buton.

Harapan ke depannya, apabila kita sudah mampu mengekstraksi minyak ekstra berat di lapangan Iliran High Medco, maka secara naluri pemerintah dan para Investor akan langsung segera melirik, dan tertarik dengan potensi dahsyat dari hilirisasi aspal Buton untuk mengsubstitusi aspal impor yang selama ini telah diabaikannya. Ada pepatah yang mengatakan: “Sekali mendayung, dua tiga pulau terlampaui”. Pepatah ini mengkiaskan dengan sangat tepat sekali keadaan strategis pada saat ini, dimana untuk mengektraksi minyak ekstrak berat di lapangan Iliran High Medco, dan juga  aspal Buton akan dapat dikerjakan secara bersamaan dengan menggunakan teknologi ekstraksi yang persis sama.

Dan seandainya saja harapan-harapan untuk mengekstraksi minyak ekstra berat di lapangan liran High Medco itu pada suatu saat nanti akan menemui jalan buntu juga, maka kita tidak boleh sekali-kali berputus asa. Sesungguhnya di setiap kesulitan ada kemudahan. Mungkin di lapangan-lapangan minyak berat yang lainnya masih membutuhkan teknologi ekstraksi yang mumpuni, ekonomis, dan ramah lingkungan. Kalau tidak di Indonesia, ya mungkin di Kanada, Venezuela, Khazakstan, Madagascar, dll. Dan kalau tidak sekarang, ya mungkin nanti, di masa yang akan datang. Sejatinya tidak akan ada satupun jalan buntu yang akan mampu menghentikan upaya-upaya untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton guna mengsubstitusi aspal impor demi kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia.

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler