x

image: Art of Vaida Works

Iklan

Bambang Udoyono

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 3 Maret 2022

Selasa, 27 September 2022 13:09 WIB

Semua Kebenaran Akan Terungkap

Kebenaran pasti akan terungkap. Cepat atau lambat, hanya soal waktu. Maka kita sebaiknya fokuskan upaya pada pembangunan karakter, ketrampilan dan pengetahuan. Jangan fokus pada pencitraan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Semua Kebenaran Akan Terungkap

Bambang Udoyono, penulis buku.

Barangkali Anda sudah sering mendengar ungkapan dalam bahasa Inggris yang berikut ini. Time will tell.  Artinya waktu akan  mengatakan.  Maksudnya kenyataan yang lengkap, tidak hanya sebagian, akan terungkap bersama berlalunya waktu.  Atau dibutuhkan suatu kurun waktu tertentu untuk melihat kenyataan yang lengkap.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Ada seorang penulis kondang bernama Harumi Murakami yang memiliki sebuah quote yang memiliki kesesuaian maksud.  Kadang bukan orangnya yang berubah, tapi topengnya yang jatuh.  Demikian kata Harumi Murakami.

 

Banyak sekali orang yang sengaja memakai topeng memang.  Mungkin maksudnya baik.  Dia ingin memberi kesan baik kepada masyarakat.  Mungkin juga dia ingin menyenangkan banyak orang.  Mungkin dia terlatih dalam kebudayaan yang mengutamakan tata krama.  Berbagai sebab bisa kita temukan.  Apapun alasannya,  hal itu ibarat topeng yang menyembunyikan wajah aslinya.  Kalau topèng beneran yang saya lihat malah sering lebih jelek daripada wajah aslinya.  Tapi tentu bukan itu maksud Murakami. 

 

Kesan pertama bisa ditimbulkan oleh topeng ini.  Meskipun demikian bersama berlalunya waktu wajah asli akan nampak juga.  Apalagi ketika kita menentukan seperangkat kriteria dan menerapkan serangkaian langkah untuk menguji.  Dengan beberapa pancingan, setelah beberapa waktu maka akan muncul wajah asli di balik topeng.

 

Kadang kita tidak perlu melakukan pancingan sama sekali, orang lupa memakai topengnya sehingga terlihat wajah aslinya.  Biasanya setelah topeng jatuh wajah asli yang nampak memang lebih memprihatinkan daripada  topengnya.  Orang yang menimbulkan kesan pertama bagaikan macan perkasa bisa saja belakangan terbukti cuma seekor kucing kurus dan lemah.   Kadang saya tidak tega melihatnya. 

 

Mungkin Anda sering bertemu orang yang ketika omong suka memakai kata kata bahasa Inggris. Tapi ketika diminta berbicara bahasa Inggris sepenuhnya ternyata dia tidak mampu sama sekali. Saya beberapa kali bertemu orang yang seperti itu.

 

Saya juga pernah bertemu orang yang mencitrakan dirinya sebagai orang kaya.  Ketika bertemu di sebuah stasiun awalnya dia pura pura tidak melihat. Kemudian kami berpapasan lagi di gerbong yang sama. Dia lantas sibuk mengatakan kalau mobilnya sedang diservis di bengkel.  Sedangkan saya sama sekali tidak menanyakan mobilnya.

Masih banyak lagi orang yang memakai topeng dengan berbagai tujuan. Awalnya memang banyak orang bisa terpesona dengan keindahan topengnya. Tapi manakala topeng itu jauh berbeda dengan wajah aslinya, ada resiko. Suatu saat ketika topengnya jatuh seperti kata Harumi Murakami, maka hancurlah citranya.  

 

Daripada repot memakai topeng saya kira lebih baik kita sibuk membangun karakter, pengetahuan dan ketrampilan.  Ketiga hal itu lebih layak menjadi andalan.  Tentu boleh saja memakai topeng.  Tidak ada larangan.  Tapi nanti repot sendiri jika topeng yang jauh lebih cantik daripada wajah asli suatu saat jatuh.  Kasihan.

 

Jadi maksud saya, kita lebih baik mengutamakan pembangunan karakter, pengetahuan dan ketrampilan.  Itulah fokus ihtiar dan doa kita. Topeng hanya sebagai bumbu saja. Jangan menjadikan topeng sebagai andalan utama.  Kalau kita memiliki karakter, pengetahuan dan ketrampilan maka wajah asli kita tidak terlalu jauh dari topeng kita. Maka ketika kita lupa memakai topeng atau ketika topeng kita jatuh orang tidak akan kaget dan kecewa.  

Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler