x

Aspal. Ilustrasi Pembangunan Jalan

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Sabtu, 8 Oktober 2022 18:50 WIB

Hilirisasi Aspal Buton Harga Diri

Seandainya saja slogan “Hilirisasi Harga Mati” masih belum juga mampu mewujudkan hilirisasi aspal Buton pada saat ini. Maka kita harus membuat slogan baru: “Hilirisasi Aspal Buton Harga Diri”. Pemerintah selama ini sudah mampu membangun infrastruktur jalan-jalan Tol ribuan kilo meter di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan aspal impor. Sedangkan deposit aspal alam melimpah di Pulau Buton. Apakah kita masih mempunyai harga diri? Dan seandainya saja target pak Jokowi untuk stop impor aspal 2 tahun lagi tidak terwujud. Apakah kita masih mempunyai harga diri? Mungkin kita harus membuat slogan baru lagi yang lebih berdaya dahsyat untuk 2 tahun mendatang: “Hilirisasi Aspal Buton Jiwa dan Raga Kami”.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mengutip berita dari Investor.id tanggal 20 Januari 2022 dengan judul “Jokowi: Hilirisasi adalah Gerbang Emas Indonesia”, Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa program hilirisasi sumber daya alam adalah gerbang emas bagi bangsa Indonesia. Melalui program hilirisasi, kita akan dapat mewujudkan cita-cita Indonesia Emas pada tahun 2045.

Hilirisasi telah menjadi salah satu program utama yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Sebab selain memberikan nilai tambah ekonomi yang besar, hilirisasi diyakini akan menjadi kendaraan transformasi ekonomi Indonesia menuju negara maju. Hilirisasi juga bakal membuka lapangan kerja yang sangat besar.

Kata “hilirisasi” sekarang ini sudah menjadi viral, karena sudah sering diucapkan oleh Bapak Presiden Joko Widodo, dan juga oleh pejabat-pejabat tinggi negara. Sudahkah kita tahu apa arti dari “hilirisasi” itu? Hilirisasi merupakan suatu strategi untuk meningkat nilai tambah komoditas yang kita miliki. Dengan adanya hilirisasi, maka ke depannya komoditas bukan lagi berupa bahan baku, tetapi sudah berupa barang-barang setengah jadi atau barang-barang jadi. Oleh karena sangat pentingnya hilirisasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, maka slogan “Hilirisasi Harga Mati” sudah merupakan sebuah komitmen yang tidak terbantahkan lagi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kalau kita membaca berita-berita mengenai hilirisasi, sebagian besar Media mengulas berita-berita mengenai hilirisasi nikel, tembaga, batu bara, bauksit, dan timah. Anehnya, hilirisasi aspal Buton tidak pernah disebut-sebut. Aspal Buton baru menjadi “Head Line” setelah Pak Jokowi datang berkunjung ke Pulau Puton, Sulawesi Tenggara, pada tanggal 27 September 2022. Pernyataan Pak Jokowi yang sangat mengejutkan dan sensasional adalah bahwa Pak Jokowi menargetkan 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal. Apa korelasinya diantara hilirisasi, aspal Buton, dan impor aspal?  Hal ini ternyata yang membedakan antara  hilirisasi nikel, tembaga, batu bara, bauksit, dan timah, dengan hilirisasi aspal Buton.

Pak Jokowi menegaskan 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal. Sedangkan untuk hilirisasi nikel, tembaga, batu bara, bauksit, dan timah, Pak Jokowi menegaskan untuk stop ekspor bahan mentah. Sekarang kita sudah mengetahui dan menyadari bahwa hilirisasi aspal Buton itu ternyata tujuannya berbeda dengan tujuan hilirisasi nikel, tembaga, batu bara, bauksit, dan timah. Selama ini Indonesia telah mengimpor aspal dalam jumlah besar tiap tahunnya. Jadi tujuan hilirisasi aspal Buton adalah untuk mengsubstitusi aspal impor tersebut. Kata “impor” inilah yang seharusnya ditulis dengan huruf tebal dan digaris bawahi. Mengapa? Karena dengan melakukan impor aspal rakyat Indonesia selama ini sangat dirugikan. Sejatinya deposit aspal alam di Pulau Buton yang jumlahnya sangat melimpah ini selama ini telah mubazir. Karena tidak dimanfaatkan sebagai mestinya sesuai dengan amanah UUD’45, Pasal 33, Ayat 3.

Aspal alam di Pulau Buton memiliki beberapa keistimewaan. Antara lain, aspal alam Buton merupakan satu-satunya sumber daya aspal alam yang terdapat di Indonesia. Dan keistimewaan yang lain adalah mengapa baru sekarang Pak Jokowi sadar, ketika berkunjung ke Pulau Buton, bahwa impor aspal harus distop 2 tahun lagi? Padahal Indonesia sudah mengimpor aspal selama 42 tahun lebih. Keistimewaan berikutnya adalah kalau slogan “Hilirisasi Harga Mati”, tetapi mengapa hilirisasi aspal Buton mati suri, atau sampai sekarang masih belum juga terwujud? Dan keistimewaan yang lain lagi adalah kalau pemerintah telah mampu membangun infrastruktur jalan-jalan Tol ribuan kilo meter di seluruh wilayah Indonesia, tetapi mengapa membangun hilirisasi aspal Buton saja masih belum mampu?

Kelihatannya selama ini, slogan “Hilirisasi Aspal Buton Harga Mati” masih belum juga mampu menggerakkan, dan membangkitkan semangat pemerintah dan bangsa Indonesia untuk mampu mewujud hilirisasi aspal Buton. Kalau jalan menuju hilirisasi aspal Buton sudah menemui jalan buntu, maka kita harus mencari jalan berputar. Tetapi kita harus tetap fokus menuju tempat tujuan awal. Oleh karena itu kita harus membuat slogan baru yang akan lebih memicu asa kita agar lebih mampu berbuat yang lebih baik, lebih patriotis, dan lebih inovatif lagi dari sebelumnya. Adapun slogan baru kita sekarang ini adalah “Hilirisasi Aspal Buton Harga Diri”.

Pengertian Harga Diri (Self Esteem) menurut Stuart dan Sundeen (1991), mengatakan bahwa harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Sering kali harga diri dikaitkan dengan rasa percaya diri, yaitu dimensi evaluatif yang menyeluruh dari diri, yang pada akhirnya akan membentuk gambaran diri.

Sebagai bangsa Indonesia kita harus memiliki harga diri sebagai bangsa yang besar dan berdaulat penuh. Karena Indonesia memiliki sumber daya alam yang jumlahnya sangat luar biasa banyaknya. Kalau kita kaitkan, bahwa Indonesia sudah 42 tahun lebih telah mengimpor aspal, sedangkan di Pulau Buton memiliki deposit aspal alam yang melimpah. Apakah kita masih mempunyai harga diri? Kemudian,  faktanya Indonesia telah banyak membangun infrastruktur jalan-jalan Tol ribuan kilo meter di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan aspal impor. Apakah kita masih mempunyai harga diri? Dan apabila Pak Jokowi menargetkan 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal. Dan ternyata faktanya 2 tahun lagi tidak dapat terwujud. Apakah kita masih mempunyai harga diri?.

Berikut ini adalah upaya-upaya kita dengan semangat “Hilirisasi Aspal Buton Harga Diri” agar hilirisasi aspal Buton akan dapat segera terwujud:

  1. Bertindak secara mandiri. Mengambil keputusan bahwa hilirisasi aspal Buton adalah sebuah kewajiban untuk menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Bukan untuk menyejahterakan Oligarki ataupun oknum-oknum tertentu.
  2. Menerima tanggung jawab dari segala resiko yang akan dihadapi. Dan merasa lebih yakin dan percaya diri bahwa kita akan mampu mengatasi semua masalah dan tantangan yang akan menghambat.
  3. Merasa bangga dengan deposit aspal Buton yang jumlahnya sangat melimpah. Dan potensinya yang sangat luar biasa besar untuk mampu mengsubstitusi aspal impor.
  4. Suka dengan tantangan baru untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton guna menyejahterakan seluruh rakyat Indonesia. Dan juga untuk dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
  5. Upaya untuk mewujudkan hilirisasi aspal Buton yang akan dilaksanakan dengan penuh daya dan energi yang spontan. Serta kesadaran yang tinggi sebagai manifestasi dari cinta tanah air.
  6. Siap menghadapi keberhasilan sama besarnya seperti siap menghadapi kegagalan. Tidak merasa ragu-ragu dalam bersikap dan menindak lanjuti segala persoalan.
  7. Merasa memiliki kemampuan dan sangat percaya diri untuk dapat mewujudkan hilirisasi aspal Buton untuk kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

Slogan “Hilisasi Aspal Buton Harga Diri” perlu kita uji keampuhannya. Apakah akan mampu mewujudkan hilirisasi aspal Buton dalam 2 tahun ke depan?. Pak Jokowi sudah turun tangan untu mengurusi hilirisasi aspal Buton. Dan seandainya saja dalam 2 tahun lagi hilirisasi aspal Buton masih belum juga bisa terwujud, mungkin kita harus membuat slogan baru yang lebih berdaya dahsyat. Mungkin kita perlu merenung untuk membuat slogan baru untuk 2 tahun lagi, seandainya saja hilirisasi aspal Buton masih belum juga bisa terwujud. Mungkin slogan baru untuk 2 tahun mendatang adalah “Hilirisasi Aspal Buton Jiwa dan Raga Kami”.

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler