x

sumber: dokumentasi pribadi

Iklan

Mohammad Eby Fauzan

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 14 Oktober 2022

Jumat, 14 Oktober 2022 20:01 WIB

Hari Libur di Jepang

Penjelasan singkat tentang seluruh hari libur di Negara Jepang

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Pernahkan anda mendengar istilah Golden week? Mungkin istilah ini tidak asing jika anda adalah penikmat budaya Jepang. Istilah tersebut digunakan untuk menyebut rangkaian hari libur yang terjadi pada akhir April hingga awal Mei di Jepang. Lantas hari libur apa saja yang dirayakan ketika Golden week berlangsung? Pada topik ini kita akan membahas tentang hari libur nasional apa saja yang ada di Jepang. 

Negara Jepang memiliki total 16 hari libur nasional dalam setahun. Berbeda dengan Indonesia yang sebagian besar hari liburnya ditetapkan berdasarkan peringatan hari besar keagamaan, hari libur di Jepang ditetapkan untuk memperingati atau merayakan sesuatu dan tidak ada yang didasarkan pada hari besar suatu agama. Berikut adalah penjelasan dari setiap hari libur di Jepang.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

  • Hari Tahun Baru (Ganjitsu / 元日), 1 Januari

Hari ini ditetapkan untuk merayakan tahun baru sekaligus menandakan dimulainya musim liburan tahun baru. Terdapat berbagai budaya untuk memperingati hari ini, seperti mengirim kartu ucapan tahun baru, membuat masakan khas tahun baru, dan mengunjungi kuil bersama rekan sejawat.

  • Hari Kedewasaan (Seijin no Hi / 成人の日), Senin kedua bulan Januari

Di Jepang, menjadi dewasa merupakan hal yang spesial. Hari ini dirayakan untuk memberi selamat kepada anak-anak muda Jepang yang telah mencapai usia dewasa (20 tahun) pada tahun tersebut. Pada hari ini pemerintah setempat akan mengundang pemuda-pemudi yang berusia dewasa pada tahun tersebut untuk melakukan sebuah upacara sehingga mereka bisa bertemu dengan teman-teman lamanya.

  • Hari Pembentukan Negara (Kenkoku Kinen no Hi / 建国記念の日), 11 Februari

Pemerintah Jepang menetapkan hari ini sebagai hari Pembentukan Negara berdasarkan tanggal naik tahtanya Kaisar Jimmu pada tahun 660 SM, kaisar pertama Jepang. Untuk memperingati hari ini diadakan upacara di Istana Kekaisaran dan di beberapa kuil Shinto. Masyarakat Jepang juga memasang bendera serta pernak-pernik tentang Jepang di depan rumah mereka.

  • Hari Ulang Tahun Kaisar (Tennō Tanjōbi / 天皇誕生日), 23 Februari

Peringatan hari libur ini ditentukan berdasarkan tanggal lahir kaisar yang sedang memimpin saat ini. Sebuah upacara akan diadakan di Istana Kekaisaran, yang mana gerbang pintu istana yang biasanya tertutup dibuka selama upacara berlangsung. Selama upacara tersebut masyarakat umum diperbolehkan untuk masuk ke dalam area istana untuk memberikan selamat dan penghormatan kepada kaisar yang ditemani beberapa anggota kekaisaran yang sedang berada di balkon istana. 

  • Hari Ekuinoks Musim Semi (Shunbun no Hi / 春分の日), 20 atau 21 Maret

Hari ini merupakan hari perayaan ekuinoks vernal (titik musim semi), dimana durasi siang dan malam memiliki durasi yang sama dan juga menandakan dimulainya musim semi. Pemerintah Jepang mendedikasikan hari ini sebagai “rasa terima kasih kepada alam dan mencintai makhluk hidup”. Selama minggu peringatan hari Ekuinoks Musim Semi, beberapa kuil Buddha akan melakukan upacara untuk mendoakan para arwah leluhur. Masyarakat Jepang juga menjadikan minggu peringatan ekuinoks vernal sebagai waktu untuk berziarah ke makam para kerabat.

  • Hari Shōwa (Shōwa no Hi / 昭和の日), 29 April

Hari Shōwa adalah hari yang didedikasikan untuk mengenang era Shōwa, dimana terjadi berbagai peristiwa bersejarah bagi Jepang.. Hari ini ditetapkan berdasarkan tanggal lahir Kaisar Hirohito yang memimpin Jepang selama era Shōwa. Hari ini juga menandakan dimulainya Golden week di Jepang.

  • Hari Peringatan Konstitusi (Kenpō Kinen-bi / 憲法記念日), 3 Mei

Setelah berakhirnya Perang Dunia II, pemerintah Jepang pada saat itu menyusun sebuah konstitusi yang akhirnya disahkan pada 3 Mei 1947. Untuk memperingati peristiwa tersebut, pemerintah Jepang menetapkan tanggal 3 Mei sebagai hari Peringatan Konstitusi untuk merayakan umur panjang negara. Selama peringatan hari ini Gedung Diet Nasional atau Gedung Parlemen jepang akan dibuka untuk umum. Hari ini merupakan hari libur nasional kedua selama periode Golden week.

  • Hari Hijau (Midori no Hi / みどりの日), 4 Mei

Hari Hijau adalah hari untuk merayakan rasa terima kasih serta apresiasi terhadap alam. Sebelumnya peringatan hari hijau jatuh pada tanggal 29 April, seperti hari lahir Kaisar Shōwa. Namun sepeninggal Kaisar Shōwa, peringatan hari Hijau dipindah menjadi tanggal 4 Mei yang menjadikan hari ini sebagai hari libur ketiga dalam Golden week. seluruh taman nasional dan taman yang dikelola pemerintah Jepang digratiskan dari biaya masuk selama hari hijau.

  • Hari Anak-anak (Kodomo no Hi / こどもの日), 5 Mei

Hari anak-anak dirayakan untuk menghormati pertumbuhan anak serta apresiasi terhadap orang tua yang telah mendidik mereka. Berbagai tradisi dilakukan pada hari ini, seperti memakan kue chimaki, memasang bendera berbentuk ikan koi, dan memajang replika yoroi (zirah samurai) dan kabuto (pelindung kepala samurai) bagi rumah tangga yang memiliki anak laki-laki. Hari ini juga menjadi bagian dari Golden week sekaligus menjadi hari libur nasional terakhir selama periode tersebut.

  • Hari Laut (Umi no Hi / 海の日), Hari Senin minggu ketiga bulan Juli

Laut adalah sebuah unsur yang tak bisa dipisahkan dari negara Jepang sejak dahulu. Atas dasar tersebut, pemerintah Jepang menetapkan hari laut untuk berterima kasih kepada lautan dan orang-orang yang terlibat di bidang tersebut. Pada peringatan hari ini akan ada banyak masyarakat yang mengunjungi pantai, serta beberapa akuarium nasional juga akan mengadakan sebuah acara dengan tema perairan.

  • Hari Gunung (Yama no Hi / 山の日), 11 Agustus

Selain laut, gunung juga merupakan unsur yang tak bisa dipisahkan dari negara Jepang. Hari ini dibuat dengan tujuan agar masyarakat berterima kasih serta mau mendekatkan diri kepada gunung yang sejak dahulu sudah memberikan banyak manfaat. Akan ada banyak acara yang berhubungan dengan gunung pada hari ini.

  • Hari Penghormatan Orang Lanjut Usia (Keirō no HI / 敬老の日), Senin ketiga bulan September

Di Jepang, lansia menyumbang jumlah yang besar terhadap total populasi. Karena hal tersebut, seluruh kalangan di Jepang sangat menghargai lansia. Keirō no Hi ini ditetapkan dengan tujuan untuk merayakan dan memberi hormat kepada orang-orang yang telah lanjut usia. Untuk merayakan hari ini, sebagian masyarakat yang merantau akan pulang kampung untuk melihat orang tua mereka.

  • Hari Ekuinoks Musim Gugur (Shubun no Hi / 秋分の日), 22-23 September

Sama seperti hari ekuinoks musim semi, hari ekuinoks musim gugur juga dirayakan untuk menyambut datangnya musim gugur. Beberapa kuil Buddha juga akan melakukan upacara mendoakan arwah para leluhur, serta sebagian masyarakat akan berziarah ke makam para kerabat selama minggu ekuinoks berlangsung. Selama minggu ekuinoks musim gugur para petani akan berdoa agar mendapatkan hasil panen yang maksimal.

  • Hari Olahraga (Taiiku no Hi / 体育の日), Senin keduaa bulan Oktober

Pada awalnya perayaan hari ini ditetapkan pada tanggal 10 Oktober, sesuai tanggal pembukaan Olimpiade Tokyo 1964. Namun akhirnya diubah menjadi Senin kedua bulan Oktober sejak diberlakukannya Sistem Happy Monday pada tahun 2000. Untuk memperingati hari ini, sekolah di Jepang akan mengadakan festival olahraga yang akan diikuti oleh seluruh murid. 

  • Hari Kebudayaan (Bunka no Hi / 文化の日)

Hari kebudayaan ditetapkan dengan tujuan agar masyarakat mencintai kebebasan dan perdamaian, serta mempromosikan budaya Jepang. Acara penganugerahan Medali Kebudayaan di Istana Kekaisaran akan diadakan untuk merayakan Hari Kebudayaan. Beberapa museum akan membebaskan biaya masuk pada hari ini. Selain itu, Kantor Kebudayaan Jepang juga mengadakan festival kesenian.

  • Hari Pekerja (Kinrō Kansha no Hi / 勤労感謝の日)

Hari Pekerja ditujukan sebagai rasa terima kasih terhadap buruh serta pekerja yang telah bekerja sepanjang tahun. Seluruh kuil besar di Jepang akan mengadakan Niiname no Matsuri (新嘗の祭り) atau festival panen pada hari ini sebagai rasa terima kasih terhadap dewa. Penetapan hari ini merupakan implementasi dari salah satu sifat masyarakat Jepang, yakni bersyukur.

 

Sebagai negara yang terkenal sangat disiplin terhadap waktu, masyarakat Jepang sangat menghargai hari libur. Masyarakat yang lelah bekerja atau bersekolah menjadikan hari libur sebagai waktu untuk merelaksasikan badan dan pikiran. Pada akhirnya hari libur menjadi sarana terbaik untuk mempererat hubungan dengan kerabat bagi masyarakat yang telah bekerja atau bersekolah sepanjang tahun.

Ikuti tulisan menarik Mohammad Eby Fauzan lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler