x

Iklan

Viny Khumairoh

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 16 April 2022

Rabu, 9 November 2022 19:48 WIB

Keterampilan Membaca Nyaring pada Anak Usia Dini

Membaca nyaring adalah salah satu kemampuan berbahasa yang dilakukan dengan cara melafalkan bentuk tertulis yang berupa kata-kata atau kalimat. Keterampilan membaca nyaring pada anak usia dini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak. Salah satunya melatih anak menjadi kreatif dengan permainan kata dan bicara depan umum.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Bahasa menjadi alat komunikasi dalam kehidupan sehari-hari, tanpa bahasa seseorang akan sulit untuk menyampaikan serta mengekspresikan emosi dan opininya. Begitu pun dengan anak usia dini. Secara naluri, seorag anak khususnya pada usia dini akan mengekspresikan hal yang di pikirkannya menggunakan bahasa, sehingga orang-orang disekitarnya dapat memahami dan mengerti apa yang ada di fikiran si anak dan mengerti perasaannya. Tidak heran jika bahasa menjadi media yang tepat dalam proses perkembangan seorang anak usia dini.

Tingkat kemampuan berbahasa seorang anak dapat dinilai dari cara ia menggunakan bahasa dan dapat mengekspresikannya (berbahasa ekspresif). Indikator pencapaian perkembangan anak khususnya pada kemampuan berbahasa ekspresif pada anak usia 5-6 tahun diantaranya adalah anak dapat mengungkapkan keinginan, perasaan, dan pendapatnya menggunakan kalimat sederhana yang ia susun sendiri untuk berkomunikasi dengan teman atau orang yang lebih dewasa dan dapat menceritakan ulang isi dari kandungan cerita yang ia baca dengan bahasa yang sederhana. Secara umum, indicator-indikator tersebut tertuju pada kemampuan anak untuk dapat berkomunikasi dan bercerita dengan orang lain.
 
Taman Kanak-kanak (TK) merupakan Lembaga Pendidikan anak usia dini yang sangat penting dan perlu diperhatikan. Anak usia dini memerlukan perhatian dari orang-orang di sekitarnya baik itu keluarga, guru, dan orang-orang disekitarnya. Salah satu jenis perhatian yang harus diberikan oleh guru kepada anak usia dini adalah komunikasi. Anak yang mampu berkomunikasi dengan baik akan dapat menyampaikan keinginan serta pengetahuannya. Komunikasi sangat berperan penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini. Hal ini dikarenakan komunikasi merupakan salah satu indikator yang menunjukkan perkembangan bahasa anak. Pada saat melakukan komunikasi anak mengekspresikan kemampuan berpikir dan kemampuan berbahasanya. Pendidikan anak usia dini, khususnya TK mengupayakan program pengembangan prilaku/pembiasaan dan kemampuan dasar pada diri anak secara optimal. Pada masa ini anak memasuki tahap praoperasional konkret dalam berfikir dari aktifitas kegiatan di TK. Salah satu kemampuan dasar yang perlu dikembangkan di TK adalah perkembangan bahasa anak diantaranya adalah pengembangan kemampuan membaca anak. Kemampuan yang dapat mengungkapkan pemikiran dalam berbahasa, sehingga bisa berinteraksi dengan lingkungannya.
 
Dalam buku “The Read-Aloud Handbook”, karya Jim Trelease, seorang penulis dan pendidik berkebangsaan Amerika, menceritakan pengalamannya di mana ada sepasang suami-istri memberikan bimbingan gratis kepada anak-anaknya setiap hari selama tiga puluh menit setiap malam, setiap tahun, bahkan setelah mereka sudah bisa membaca sendiri. Kegiatan membacakan buku pada anak-anak mereka bertujuan untuk menanamkan dan mempersiapkan suara, suku kata, akhiran, dan campuran bahasa ke dalam cinta terhadap buku. Pengalaman Trelease di atas secara tidak langsung mengajarkan bagaimana orang tua dan pendidik untuk membiasakan diri untuk membacakan cerita ataupun buku kepada anak. Hal ini bertujuan agar anak dapat terbiasa dengan mendengar kata-kata lewat cerita yang dibacakan. Lebih lanjut, Trelease menjelaskan bahwa maksud membacakan cerita di sini adalah membacakan cerita dengan suara lantang, pelafalan dan intonasi yang jelas disertai ekspresi dan bahasa tubuh lainnya. Dari gagasan Trelease inilah kemudian muncul istilah Read-Aloud atau membaca keras/nyaring yang kemudian berkembang menjadi sebuah metode pembelajaran dalam dunia pendidikan.
 
Pengertian Membaca Nyaring (Read-Aloud)
 
Membaca Nyaring atau bersuara (Read-Aloud) adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan cara melafalkan atau menyuarakan bentuk tertulis yang berupa kata-kata ataupun kalimat. Membaca nyaring memerlukan penguasaan keterampilan persepsi, yaitu berupa penglihatan dan daya tanggap sehingga pembaca mudah mengenal dan memahami kata-kata dengan cepat dan tepat serta mampu mengelompokkan ke dalam kesatuan pikiran dengan membaca secara baik dan benar. Tujuan dari membaca nyaring adalah untuk mendapat kepuasaan dan dapat memenuhi berbagai tujuan serta mengembangkan sejumlah keterampilan dan minat juga untuk meningkatkan kualitas membaca dengan jelas dan tidak terbata-bata.
Orang yang hendak membaca nyaring pertama-tama harus mengerti makna serta perasaan yang terkandung dalam bahan bacaan tersebut. Selain itu juga, orang yang membaca nyaring harus mempelajari keterampilan penafsiran atas lambang-lambang tertulis sehingga dalam penyusunan kata-kata serta penekanan sesuai dengan ujaran pembicaraan memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan yang jauh karena itulah pembaca harus melihat pada bahan bacaan untuk memelihara kontak mata dengan para pendengar.
 
Manfaat Membaca Nyaring Untuk Anak Usia Dini
 
Aktivitas membaca nyaring memiliki banyak manfaat bagi anak usia dini. Membaca nyaring dapat membangun literasi sejak dini, perkembangan bahasa anak, membangun kedekatan antara orangtua dan anak, dll. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyaningtyas, bahwa membaca nyaring memiliki manfaat terutama untuk perkembangan bahasa anak. Selain itu, mempererat ikatan kasih sayang antara orang tua dan anak-anak. Trelease juga menyatakan bahwa membaca nyaring memiliki manfaat antara lain untuk membangun ikatan orang tua dan anak-anak, memberikan teladan membaca dari orang tua pada anak, memberikan dasar pengetahuan pada anak, dan menumbuhkan keinginan anak untuk membaca.
 
Blackmore dan Barbara (2006:9-24) menambahkan bahwa manfaat membaca nyaring yaitu mendukung keterampilan menyimak, meningkatkan jumlah kosakata yang dikuasai anak, meningkatkan perhatian dan memori, membantu anak memahami makna kosakata baru, membantu anak untuk memahami konsep wacana tertulis, membantu anak untuk memperoleh informasi dari gambar, membangun ikatan antara orang tua dan anak, merangsang imajinasi semua pancaindra anak, dan kegiatan ini dapat menanamkan rasa cinta terhadap buku dan belajar. Gurdon (2019) menjelaskan bahwa membaca nyaring dapat merangsang jaringan otak anak sehingga mendorong perkembangan kognitif lebih optimal. Selain itu, pengalaman membaca bersama dapat menumbuhkan rasa empati dan mempercepat pemerolehan bahasa anak. Di samping itu, anak yang sering dibacakan nyaring oleh orang tua akan tumbuh dengan memiliki fokus yang baik dan ketahanan emosi serta penguasaan diri yang maksimal.
 
Upaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Nyaring Pada Anak Usia Dini
 
Dalam upaya meningkatkan kemampuan membaca nyaring seperti yang sudah dipaparkan di awal bahwa dengan membiasakan anak untuk mendengar dan membaca dapat meninbgkatkan kemampuan membaca nyaring seorang anak. Salah satu upaya yang sudah banyak dilakukan oleh para guru di sekolah untuk meningkatkan kemampuan membaca nyaring kepada muridnya adalah dengan memberikan waktu kepada mereka untuk membaca buku pilihan mereka, lalu setelah itu menyampaikan kembali inti dari cerita yang dibacanya menggunakan bahasanya sendiri.
 
Kegiatan ini dapat menjadi penilain guru terhadap perkembangan bahasa siswa. Selain itu, manfaat dari kegiatan ini adalah mengasah kemampuan berbahasa murid dan membebaskan mereka untuk menyusun kata demi kata sehingga menjadi kalimat yang sederhana dan mudah dipahami oleh lawan bicaranya.
 

Ikuti tulisan menarik Viny Khumairoh lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

1 hari lalu