x

Hunab Ku is a Mayan divinity, recognized within this culture as \x22The Only God\x22. His name, in Mayan, is Hunab Ku.

Iklan

Hudhurul Qolby Panphila

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 9 Juli 2022

Senin, 14 November 2022 06:39 WIB

Kiblat Suku Maya di Amerika Kuno

Hunab Ku is a Mayan divinity, recognized within this culture as "The Only God". His name, in Mayan, is Hunab Ku.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di dunia ini ada banyak agama maupun kepercayaan kuno. Di Indonesia saja ada enam agama yang diakui oleh pemerintah, yaitu; Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.

 

Selain itu beberapa aliran kepercayaan/agama kuno seperti Kejawen, Sunda Wiwitan, Parmalim (agama asli Batak Toba), Kaharingan (agama asli suku Dayak di Kalimantan), Aluk Todolo (agama asli suku Toraja di Sulawesi), Marapu (agama asli Nusantara yang dianut oleh masyarakat di Pulau Sumba Nusa Tenggara Timur), dsb. Agama kuno tersebut telah eksis sebelum masuknya agama-agama dari mancanegara ke Nusantara.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Jutaan jalan spiritual dan agama yang terdapat di seluruh penjuru Bumi. Di Jepang terdapat sebuah agama kuno yang bernama agama Shinto.

 

Benua Amerika sebelum didatangi para imigran dari Eropa masuk dan mendiami Amerika, sebelum Christopher Columbus seorang penjelajah laut terkenal yang di danai oleh Ratu Isabella dari Andalusia (Spanyol) menjelajah dan menemukan benua Amerika. Amerika sebelumnya telah dihuni oleh Suku Maya yang merupakan asli penduduk Amerika.

 

Suku Maya (Amerika) tidak beragama Kristen Protestan maupun Katolik, melainkan telah memiliki agama kunonya tersendiri. Suku Maya menyembah Tuhan yang dinamai Hunab Ku. “Hunab Ku” bermakna The Only God (Satu Tuhan).

 

William F. Hanks adalah seorang ahli bahasa dan antropolog, penulis buku Converting Words: Maya in the Age of the Cross. Dalam bukunya ia mengutip teks dalam Kitab Chilam Balam (Kitab asli Suku Maya);

 

“Hunab Ku satu-satunya Dewa (Divine/ Ilahi) yang hidup dan benar, juga Dewa terbesar dari orang-orang Yucatan. Itu tidak memiliki bentuk karena mereka mengatakan bahwa itu tidak dapat diwakili karena tidak berwujud.”

Hunab Ku stone temple

Hunab Ku tidak digambarkan seperti manusia serta bukan dalam bentuk patung apapun. Hunab Ku disimbolkan seperti geometri yang kompleks sebagaimana gambar diatas. Itulah yang menjadi “kiblat” Suku Maya semenjak kuno sebelum lahirnya agama Abrahamik (Yahudi, Kristen, Islam).

 

Pada selanjutnya, Christopher Columbus bersama Ratu Isabella (Spanyol) menjelajah dan menemukan benua Amerika. Disusul kedatangan para imigran Eropa masuk dan mendiami Amerika, dominasi Suku Maya menjadi minoritas. Teologi Hunab Ku tergeser oleh pemujaan kepada Yesus Putra Allah.

Ikuti tulisan menarik Hudhurul Qolby Panphila lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler