x

gambar ini di ambil pada kelas online pada mata kuliah psikologi pendidikan 3c PBSI UIN Jakarta.

Iklan

NABILA

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 Maret 2022

Jumat, 9 Desember 2022 10:57 WIB

Mengenali Faktor Hereditas dan Lingkungan Dalam Proses Perkembangan

Artikel ini dibuat untuk menambah pengetahuan mengenai hereditas dan lingkungan dalam proses perkembangan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di kelas 3C PBSI UIN Jakarta pada mata kuliah Psikologi Pendidikan yang diampu oleh Ibu Maolidah membahas tentang hereditas dan lingkungan dalam proses perkembangan. Kuliah berlangsung pada hari Kamis (22/9/2022).
 
Pada dasarnya, manusia memiliki sifat dan karakteristik yang unik. Keunikan masing-masing individu tidak terlalu disadari. Faktor keturunan dan lingkungan dianggap sebagai faktor yang memengaruhi perkembangan karakteristik individu. Setiap orang diciptakan dengan keunikannya masing-masing, dan ciri khasnya masing-masing. Faktor keturunan dan lingkungan dianggap sebagai faktor yang memengaruhi proses pembentukan ciri-ciri setiap individu.
 
Hereditas dianggap sebagai faktor keturunan yang diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya, baik secara fisik maupun mental sejak pembuahan melalui gen. Dengan mempelajari dan memahami hereditas, kita dapat mengetahui pola pewarisan dan mengetahui kekurangan seperti penyakit, kelainan dan pola pewarisannya pada manusia, serta cara menghindari pewarisan sifat yang merugikan.
 
“Seorang Ibu akan banyak mewarisi karakter, sifat dasar, bakat dan intelegensi itu kepada anak yang memiliki gender yang berbeda” ucap Bu Ida pemilik nama lengkap Maolidah itu. Makanya, sering kali kita mendengar “Jadi Ibu itu harus pintar, harus cerdas, agar nanti anaknya juga cerdas” tambahnya.
 
Menurut psikiater medis dari University of Utrecht di Belanda, orang tua yang sangat cerdas biasanya melahirkan anak yang cerdas. Namun, hal ini tidak mutlak, bisa saja kedua orang tua ber-IQ rendah namun justru melahirkan anak ber-IQ tinggi, atau sebaliknya. Bagaimana? Kok bisa? Kecerdasan anak tidak hanya bergantung pada genetika tetapi juga pada lingkungan. Jadi lingkungan memengaruhi kecerdasan, dan pengaruh ini berkurang seiring bertambahnya usia anak.
 
Para ahli dari Graduate School of Education di University of Melbourne setuju. Dia mengatakan anak-anak tidak hanya berbagi gen, mereka juga berbagi keluarga dan lingkungan. Dengan kata lain kecerdasan anak juga dipengaruhi oleh dengan siapa anak bergaul, makanan apa yang dimakan, kualitas pendidikan dan lain-lain.
 
Jadi, IQ anak tidak hanya berasal dari orang tuanya. Faktor intelektual anak dapat berasal dari lingkungan anak, pendidikan dan interaksi sosial.
 
Nabila (086) - PBSI UIN JAKARTA

Ikuti tulisan menarik NABILA lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler