x

cover buku Sembrani

Iklan

Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 30 Desember 2022 18:54 WIB

Sembrani - Ketika Legenda Bersatu dengan Teknologi Menyelamatkan Hutan

Sembrani adalah buku ketiga dari trilogi "Darah Emas" karya Meiliana K. Tansri. Di buku ketiga ini Tansri mengupas tentang konflik harimau dengan manusia, perusakan Bukit Tigapuluh tempat Orang Rimba bermukim dibumbui dengan legenda dan teknologi masa kini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul: Sembrani

Penulis: Meiliana K. Tansri

Tahun Terbit: 2010

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tebal: 240

ISBN: 978-979-22-6038-0

 

“Sembrani” adalah buku ketiga dari Trilogi Darah Emas karya Meiliana K. Tansri. Buku pertama berjudul “Mempelai Naga” (https://www.indonesiana.id/read/155767/mempelai-naga-sebuah-novel-lingkungan-hidup-dengan-latar-belakang-budaya-tionghoa-jambi). Buku pertama berkisah tentang terpilihnya seorang gadis tionghoa sebagai mempelai naga dan segala kesulitan yang dihadapinya. Buku pertama ditutup dengan lahirnya seorang bayi perempuan yang membawa darah naga. Kelahiran sang bayi diganggu oleh seorang dukun yang berupaya mencegah lahirnya keturunan Naga. Akibat gangguan tersebut, sang ibu yang melahirkannya mati. Sang bayi juga disangka mati. Sang Naga gagal memasukkan mustika ke mulut sang bayi sehingga sang bayi buta. Sang Naga murka dan memasukkan sisiknya kedalam tubuh Datuk Itam - sang dukun. Sang bayi kemudian dibawa oleh Kakek Rombeng, seorang pendukung naga untuk dipelihara.

Buku kedua berjudul “Gadis Buta dan Tiga Ekor Tikus.” (https://www.indonesiana.id/read/160739/gadis-buta-dan-tiga-ekor-tikus-novel-tentang-konflik-perusakan-hutan-di-jambi). Buku kedua berfokus kepada perjalanan si Gadis Buta untuk mencari mustika. Mustika naga ini akan membuat kebutaannya sembuh dan bisa menjalankan perannya sebagai darah naga untuk melindungi alam dan menyingkirkan mereka-mereka yang merusaknya. Buku kedua mengekspose lebih banyak tentang Situs Kemingking melalui tokoh baru berupa tiga ekor tikus jelmaan penguasa Kerajaan. Buku kedua diakhiri dengan terbunuhnya Datuk Itam alias Muhammad Baharuddin dan berubahnya perilaku Gadis Buta menjadi sangat jahat karena pengaruh mustika hitam dari Datuk Itam.

Di buku ketiga, kisah pencarian mustika naga berlanjut. Sementara upaya untuk menutup Pabrik Kayu Lapis yang berdiri di atas Situs Kemingking semakin seru. Tansri memasukkan tokoh baru, yaitu Sembrani – seekor kuda, Tumenggung Tarik – Kepala Adat Orang Rimba, Rusdi dan Zulkifli seorang cindaku (persilangan manusia dengan harimau menurut kepercayaan lokal) dan Kemas Ramli seorang pintar yang paham tentang sejarah dan klenik Jambi.

Tansri mengekspose konflik manusia dan harimau yang selama ini sering menjadi berita di Jambi. Harimau memakan manusia. Manusia memburu anak harimau untuk dijual atau dimakan dagingnya. Tansri membangun cerita dengan menggunakan kepercayaan lokal bahwa orang-orang yang dimakan harimau adalah orang-orang yang sudah ditandai. Kisah perburuan harimau yang memangsa manusia dijalin dengan legenda tentang orang-orang yang disebut cindai. Cindai adalah orang-orang yang nenek moyangnya adalah hasil perkawinan antara manusia dengan harimau. Para cindai ini berupaya melindungi harimau dengan membunuh mereka-mereka yang mengancam keberadaan harimau.

Tansri juga memasukkan konflik kawasan Bukit Tigapuluh. Bukit Tigapuluh adalah kawasan hutan yang dihuni oleh Orang Rimba yang saat tahun 1980-an terancam eksploitasi oleh perusahaan kayu. Tumenggung Tarik bersama dengan Orang Rimba datang ke Pabrik meminta Hartanto menghentikan penebangan kayu di wilayah adat mereka di Bukit Tigapuluh. Hartanto tentu tidak begitu saja menyerah dengan tuntutan Tumenggung Tarik.

Tansri memberikan dua kejutan di buku ketiga. Kejutan pertama adalah ternyata yang membunuhi para musuh naga secara kejam bukanlah Leng Cu, tetapi badan astral Leng Cu yang terpisah dari tubuhnya. Badan Astral Leng Cu dikuasai oleh kekuatan jahat sehingga berlaku sangat kejam. Badan astral ini tidak bisa masuk kembali ke tubuh Leng Cu karena tubuh Leng Cu memakai mahkota yang ditemukan saat penggalian Situs Kemingking.

Kejutan kedua adalah tentang sosok Reuben Moore sang arkeolog. Jika di buku kedua sepertinya Moore adalah tokoh pelengkap saja, di buku ketiga ini Moore justru menjadi tokoh utama. Moore ternyata adalah keturunan Dinasti Phoenix. Reuben Moore datang ke Jambi dalam rangka untuk melakukan sebuah ritual pengorbanan supaya ia bisa menjadi sosok abadi. Para korban itu adalah mereka yang berdarah naga. Terutama Xander dan Leng Cu.

Untuk membuat ceritanya lebih mudah dipahami, Tansri memberikan penjelasan tentang legenda burung phoenix di Cina dan di Barat dan hubungannya dengan legenda naga. Pernikahan keturunan Phoenix si burung api dengan darah naga akan menghasilkan keabadian.

Ritual pengorbanan gagal total. Sebab Teddy menyabot dengan membuat korsleting listrik yang membuat kebakaran hebat di pabrik. Sedangkan pengorbanan Rigel, Leng Cu dan Xander juga gagal karena ada darah lain yang menempel pada Rigel. Darah seorang perempuan bernama Yuni yang sengaja ditempelkan ke tubuh Rigel sebelum ritual pembakaran dilakukan. Campuran darah lain selain darah keturunan naga membuat ritual tersebut gagal.

Puncaknya, Leng Cu yang terbang mendekat ke Reuben Moore untuk menyatu digagalkan oleh Sembrani yang gagah berani terbang melewati api untuk menangkap tubuh Leng Cu yang mendekat ke tubuh Moore. Gagalnya penyatuan tubuh naga (Leng Cu) dengan tubuh Phoenix membuat Moore mati.

Penggagalan ritual melalui teknologi kekinian yaitu kebakaran hebat akibat korsleting listrik dan unsur legenda menunjukkan bahwa Tansri ingin memberi pesan bahwa penyatuan kekuatan teknologi dan kekuatan alam akan mampu mencegah kekuatan buruk. Pengetahuan yang menghargai budaya akan membuat pembangunan selaras dengan alam.

Buku ketiga diakhiri dengan berubahnya ketiga ekor tikus kembali menjadi manusia. Alih-alih menegakkan kembali Kerajaan Kemingking, ketiga penguasa Kerajaan Kemingking tersebut memilih untuk bergabung dengan Orang Rimba.

Xander menikah dengan Leng Cu. Pabrik Kayu Lapis dibongkar. Di Situs Kemingking dibuat sebuah taman konservasi yang dikelola oleh Teddy Kho bersama Sakim. 725

Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler