x

ilustr: SlidePlayer

Iklan

Indŕato Sumantoro

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Juli 2020

Minggu, 1 Januari 2023 19:39 WIB

Aspal Buton Tidak Sedang Baik-baik Saja

Aspal Buton tidak sedang baik-baik saja. Aspal Buton sedang mati sekarat. Untuk menyembuhkannya, atau meningkatkan kualitas aspal Buton, maka satu-satunya cara adalah dengan memproduksi aspal Buton sebagai aspal Buton ekstraksi, atau aspal cair. Dan apabila aspal Buton ekstraksi ini sudah mampu mengsubstitusi aspal impor, maka aspal Buton akan sehat dan pulih kembali. Bahkan lebih sehat dan bahagia dari sebelumnya. Hal ini akan membuktikan kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa dengan demikian, tujuan Allah SWT telah menciptakan aspal alam di Pulau Buton sudah tercapai tujuannya, dan menemukan takdirnya. Tetapi bagaimana dengan takdir Pak Jokowi?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Tahun baru 2023 baru saja kita lewati. Seharusnya tahun baru ini kita sambut dengan penuh harapan, semangat, dan gairah yang baru juga. Semua orang merasa sangat bersyukur, karena sudah mampu melalui tahun 2022 dengan selamat. Tahun 2022 merupakan tahun yang penuh dengan tantangan dan cobaan yang berat. Maka sudahlah sepantasnya apabila di tahun baru 2023 ini, harapan kita harus lebih baik lagi dari pada tahun 2022 yang lalu. Oleh karena itu, kita harus bercermin diri dan merenung dalam-dalam. Apa yang sudah kita lakukan dengan baik di tahun 2022 ? Dan apa yang akan bisa kita lakukan dengan lebih baik lagi di tahun 2023 ini?

Sejatinya sampai saat ini masih ada sebuah persoalan negara yang wajib mendapatkan perhatian yang sangat istimewa dari Pak Jokowi. Karena persoalan negara ini sudah sangat lama terkendala dan berjalan di tempat, alias mentok atau sudah menemui jalan buntu. Persoalan negara itu bernama pembangunan dan pengembangan hilirisasi aspal Buton. Pada saat ini, peristiwa yang telah memberikan harapan besar rakyat Indonesia adalah ketika Pak Jokowi memutuskan 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal. Hal ini berarti semua aspal impor yang berjumlah 1,5 juta ton per tahun itu akan digantikan oleh aspal Buton. Alangkah sangat bahagianya semua rakyat di Pulau Buton mendengar keputusan Pak Jokowi yang pro rakyat ini. Tetapi apakah keputusan 2 tahun lagi Indonesia stop impor aspal ini adalah realistik dan masuk akal? Karena selama ini Indonesia sudah mengimpor aspal sejak 44 tahun yang lalu.

Mungkin selama ini Pak Jokowi kurang cermat dalam mengkaji masalah aspal Buton. Mengapa sejak tahun 1980an Indonesia sudah mengimpor aspal? Mengapa Indonesia tidak menggunakan aspal Buton saja sejak dulu? Aspal impor digunakan, karena kebutuhan aspal nasional untuk memenuhi kebutuhan pembangunan infrastruktur jalan-jalan telah meningkat terus secara signifikan setiap tahunnya. Sedangkan produksi aspal Buton sudah tidak bisa ditingkatkan lagi, karena belum tersedianya Teknologi ekstraksi yang mumpuni, ekonomis, dan ramah lingkungan. Dampaknya impor aspal mengalir dengan sangat derasnya. Karena di era pemerintahan Pak Jokowi ini pembangunan infrastruktur jalan-jalan berkembang dengan sangat luar biasa pesatnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mungkin ketika Pak Jokowi berkunjung ke Pulau Buton, Sulawesi Tenggara, pada tanggal 27 September 2022 yang lalu, Pak Jokowi kurang lama tinggal di Pulau Buton. Untuk mampu membuat sebuah keputusan yang bijak, tepat sasaran, dan membumi, Pak Jokowi harus belajar dari sejarah aspal Buton terlebih dahulu. Mengapa Indonesia sudah 77 tahun merdeka, dan sudah 7 kali berganti Presiden, tetapi aspal Buton masih belum juga mampu mengsubstitusi aspal impor?. Apakah ada para Menteri terkait yang sanggup dan mampu menjelaskan isu ini kepada Pak Jokowi secara gamblang?

Seandainya saja Pak Jokowi mau tinggal di Pulau Buton lebih lama lagi, maka Pak Jokowi akan mampu melihat dengan mata kepala dan mata hati sendiri bahwa keadaan aspal Buton yang sebenarnya. Sejatinya keadaan aspal Buton tidak sedang baik-baik saja. Aspal Buton sedang mati sekarat. Dokter masih belum tahu apa penyebab penyakit aspal Buton ini, sehingga belum bisa memberikan obat yang paling tepat untuk penyakitnya. Dokter hanya memberikan vitamin saja untuk menguatkan badannya. Dengan harapan penyakitnya akan sembuh dengan sendirinya. Tetapi Dokter salah. Penyakit aspal Buton sudah sangat parah. Dan tidak akan mungkin bisa disembuhkan dengan hanya meminum vitamin saja. Aspal Buton harus segera diberi obat yang tepat, manjur, dan ampuh sesuai dengan jenis penyakitnya. Apabila terlambat, mungkin saja masa depan aspal Buton tidak akan bisa tertolong lagi. Karena sekarang aspal Buton tidak sedang baik-baik saja.

Pada saat ini, aspal Buton merasa sangat kecewa dengan perlakuan pemerintahan Pak Jokowi. Pak Jokowi sudah banyak memberikan harapan-harapan “angin surga” untuk aspal Buton. Tetapi semua itu hanya berupa sekedar wacana dari pencitraan semata. Belum kelihatan ada tindakan konkrit yang menunjukkan fakta dan bukti nyata bahwa kebijakan Pak Jokowi sudah tepat sasaran, atau sebagai “obat penyembuh” yang ampuh bagi penyakit aspal Buton. Selama ini Pak Jokowi hanya memberikan “vitamin” kepada aspal Buton. Dan bukan “obat penyembuh”. Coba Pak Jokowi renungkan lebih dalam lagi bahwa selama ini aspal Buton tidak sedang baik-baik saja. Oleh karena itu Pak Jokowi harus segera sadar bahwa aspal Buton sudah dalam keadaan darurat. Pak Jokowi harus segera dengan bersungguh-sungguh mencari tahu apa akar masalah atau “penyakit” aspal Buton ini. Mengapa di era pemerintahan Pak Jokowi yang akan berakhir kurang dari 2 tahun lagi, aspal Buton masih belum mampu juga mengsubstitusi aspal impor ?.

Adapun penyakit aspal Buton, tidak lain dan tidak bukan, karena kualitas aspal Buton masih belum mampu bersaing dengan kualitas aspal impor. Agar aspal Buton mampu bersaing dengan aspal impor, maka aspal Buton harus diolah terlebih dahulu menjadi aspal Buton ekstraksi, atau aspal cair. Ini adalah penyakit aspal Buton, Pak Jokowi. Mohon dipahami dengan baik-baik. Kalau sekarang Pak Jokowi sudah paham bahwa penyakit aspal Buton itu adalah karena kualitas aspal Buton masih belum mampu bersaing dengan kualitas aspal impor, maka “obat ampuh” apa yang wajib Pak Jokowi berikan kepada aspal Buton ?

Penyakit aspal Buton sebenarnya adalah sangat sederhana. Dan pengobatannya pun juga sangat mudah. Mungkin Pak Jokowi harus mencari bantuan dan nasehat seorang Dokter Spesialis penyakit aspal Buton. Dokter Spesialis mempunyai pengalaman dan pandangan yang lebih jauh ke depan dalam ilmu mengobati penyakit aspal Buton. Apabila penyakit aspal Buton adalah karena kualitas aspal Buton masih belum mampu bersaing dengan kualitas aspal impor, maka obat yang paling manjur dan ampuh adalah kualitas aspal Buton harus di tingkatkan terlebih dahulu agar setara dengan kualitas aspal impor. Ini adalah nalar, logika, dan akal sehat yang sangat sederhana, bukan?. Tetapi bagaimana caranya?

Untuk meningkatkan kualitas aspal Buton, maka satu-satunya cara adalah dengan memproduksi aspal Buton sebagai aspal Buton ekstraksi, atau aspal cair. Dan apabila aspal Buton ekstraksi ini sudah mampu mengsubstitusi aspal impor, maka aspal Buton akan sehat dan pulih kembali. Bahkan lebih sehat dan bahagia dari sebelumnya. Hal ini akan membuktikan kepada seluruh rakyat Indonesia, bahwa dengan demikian, tujuan Allah SWT telah menciptakan aspal alam di Pulau Buton sudah tercapai tujuannya, dan menemukan takdirnya. Tetapi bagaimana dengan takdir Pak Jokowi?    

Ikuti tulisan menarik Indŕato Sumantoro lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler