x

cover buku Mata Hati Sang Pioneer Indonesia

Iklan

Handoko Widagdo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Senin, 2 Januari 2023 09:42 WIB

Mata Hati Sang Pioneer Indonesia

Pandji Wisaksana adalah seorang bisnisman, tepatnya seorang pioneer yang lebih dikenal karena kiprahnya di bidang sosial.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Judul: Mata Hati Sang Pioneer Indonesia

Penulis: Wibowo, Clara Wresti dan Alexander Wibisono

Tahun Terbit: 2007 (cetakan kedua)

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tebal: xxix + 290

ISBN: 978-979-22-2362-0

 

Pandji Wisaksana alias Phan Wan Jin adalah benar-benar seorang pioneer. Bukan saja karena Pandji mendirikan perusahaan plastik bernama Pioneer, tetapi karena sepak terjangnya di berbagai sektor adalah pioneer. Tionghoa Khek kelahiran Citepus tahun 1925 ini dikenal sebagai Sang Pelopor dalam banyak hal. Selain memelopori produksi alat rumah tangga berbahas plastik, ia juga dikenal sebagai perintis Lions Club Indonesia dan donor mata.

Siapa yang tidak pernah bertemu dengan produk alat rumah tangga berbahan plastik dengan gambar ayam jago di tahun 1970-80an. Saya yakin semua dari kita pernah bertemu dan menggunakan salah satu alat rumah tangga berbahan plastik dengan merk Pioneer berlambang ayam jago. Pandji Wisaksanalah yang mengawali produksi alat rumah tangga berbahas plastik di tahun 70-an. Saat masyarakat masih menggunakan alat rumah tangga berbahan gerabah, logam dan kaca, Pandji berani merintis sebuah bisnis yang akhirnya mengubah budaya. Sebab sejak saat itu kita jarang melihat alat rumah tangga berbahan gerabah dan logam. Pandji adalah Pioneer saat mendirikan Pioneer.

Sejak tahun 1971, Pandji bersama dengan Edy Koswara dan Suharso Suhandinata mendirikan Lions Club Jakarta Metropolitan (LCJM). Ia mnjabat sebagai Ketua Komite Ksejahteraan Orang Buta. Tidak hanya sekadar terlibat, Pandji langsung bergerak. Ia tercatat mencetak buku braille dan membagikannya ke sekolah-sekolah sampai universitas. Ia juga memprakarsai kampanye tongkat putih yang berhasil mengumpulkan 10.000 tongkat bagi orang buta. Selain bergerak sesuai komitenya, Pandji juga membangun dua klinik murah tetapi tidak murahan di Tanjung Priok, memberikan bantuan mesin cuci darah dan bantuan dana.

Kiprahnya yang luar biasa ini membuatnya diangkat menjadi Presiden LCJM pada tahun 1976. Ia ikut sebagai bagian dari delegasi Indonesia dalam Konferensi Internasional Lions Club ke-60 di New Orleans setahun berikutnya. Pada tahun 1982, Pandji terpilih sebagai Gubernur District 307 Lions Club Internasional. Saat menjabat sebagai Gubernur itulah Pandji memprakarsai pembangunan Gedung Pusat Pelayanan Masyarakat Lions Club.

Pandji sangat dekat dengan orang buta. Sebab ia dibesarkan oleh ayah yang mempunyai masalah kebutaan. Itulah sebabnya saat ia diminta membantu Ibu Nani Sadikin untuk mendirikan Bank Mata, ia tak menolak. Sekali lagi, Pandji menjadi sang perintis dalam mendirikan Bank Mata di Indonesia. Panji sendiri memilih untuk mendodorkan matanya melalui Bank Mata ini.

Pandji adalah seorang pengusaha. Namun Pandji lebih dikenal sebagai seorang filantropi. Sebagai seorang anak yang dibesarkan dalam keluarga pedagang, Pandji banyak belajar berdagang dari sang ayah. Ia dipercaya untuk mengelola bisnis keluarga ketika sang ayah sudah mundur.

Pandji tak hanya berhasil mengelola bisnis keluarga, tetapi juga mengembangkannya. Selain dari Pioneer, Pandji terlibat dalam banyak perusahaan yang hampir semuanya jalan dengan baik. Pandjilah yang merintis alat-alat rumah tangga berbahas plastik. Ia juga yang merintis pipa air berbahan plastik, yang ia namai PRALON. Juga drum berbahan plastik yang bisa dipakai untuk wadah bahan kimia berasam tinggi.

Meski Pandji berhasil di dunia bisnis, tetapi Panji lebih dikenal sebagai seorang yang mempunyai kepedulian sosial yang tinggi. Kripahnya di Lions Club sudah dijelaskan di atas. Selain di Lions Club, ternyata Pandji juga aktif di dunia pendidikan. Pandji aktif di Yayasan Trisakti yang mengelola Universitas Trisakti. Di Trisakti Pandji memfasilitasi berdirinya studi managemen bersama dengan NOVA University dari Amerika. Kegigihannya dalam mengembangkan studi managemen ini membuahkan anugerah Doctor Honoris Causa dari NOVA University.

Ia juga menaruh perhatian pada Uniersitas Atma Jaya Jakarta dan aktif di Yayasan Bhumiksara, sebuah yayasan Katholik. Ia terlibat langsung pendirian ATMI Cikarang, mendukung Universitas Siliwangi. Pandji memang mempunyai perhatian yang sangat tinggi untuk bidang pendidikan.

Melihat karyanya di bidang bisnis dan di bidang sosial, wajar jika Pandji mendapatkan banyak penghargaan. Ia mendapatkan penghargaan di bidang bisnis, baik di tingkat nasional maupun internasional. Di bidang sosial ia juga mendapatkan pengakuan yang luar biasa dari Pemerintah Indonesia dan berbagai pihak di luar negeri.

Wibowo, Clara Wresti dan Alexander Wibisono menulis biografi Pandji Wisaksana dengan sangat menarik. Urutan bab membuat kita bisa mengikuti dengan mudah karya-karya Pandji dibidang sosial maupun sebagai pengusaha. Selipan wawancara langsung di bagian akhir beberapa bab membuat kita bisa menikmati langsung bagaimana pandangan Pandji untuk berbagai topik yang digelutinya. 726

 

Ikuti tulisan menarik Handoko Widagdo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler