Indahkan Hatimu, Kamu Akan Temukan Keindahan Hati Liyan
Bambang Udoyono
Find the sweetness in your own heart, then you will find the sweetness in every heart (Rumi) Temukan kebaikan di hatimu, maka kamu akan menemukan kebaikan di setiap hati. Demikian kira kira terjemahan bebas dari kata mutiara Maulana Jalaludin Rumi. Bagaimana maksud Rumi? Mari kita ulas.
Kadang saya bertemu dengan orang orang yang kata kata dan perbuatannya kasar sehingga menimbulkan kesan kalau hatinya tidak sehat dan tidak bersih. Beberapa kali saya melihat sendiri ibu ibu yang memarahi anaknya dengan kasar hanya karena anaknya minta dibelikan sesuatu atau berbuat kesalahan kecil. Di medsos saya jadi kurang berminat membaca postingan orang karena saking banyaknya pertengkaran dengan memakai kata kata kasar sekali.
Untunglah saya lebih sering menemukan orang orang yang perilakunya sopan dan perbuatannya baik. Saya mendapat kesan hati mereka sehat, meskipun ada juga yang cuma bersandiwara. Kadang dalam hati saya menyalahkan orang tapi untunglah saya lebih sering melihat sisi baik orang lain.
Kadang saya melihat dan membaca postingan orang yang selalu menyalahkan liyan. Seolah tidak ada orang benar di dunia ini dalam pandangan mereka. Di dunia nyata saya juga sering melihat dan mendengar orang yang selalu mengeluh tentang apa saja dan siapa saja.
Kalau kita lebih sering memandang orang lain salah daripada benar. Kalau kita lebh sering melihat kesalahan liyan daripada perbuatan baiknya. Kalau kita lebih sering menganggap orang lain berhati jelek sehingga kita selalu curiga dengan orang lain, saya kuatir hati kita agak kurang sehat. Karena itu kita layak memahami kata mutiara dari Maulana Jalaludin Rumi di atas. Temukan kebaikan dalam hatimu, maka kamu akan menemukan kebaikan di setiap hati.
Saya kira Rumi bermaksud menganjurkan kepada kita agar menata hati supaya bersih dan sehat. Kalau hati kita sudah bersih dan sehat maka kita akan melihat sisi baik dari perbuatan liyan. Meskipun memang banyak orang yang sering berbuat salah.
Saya yakin sejatinya hati manusia memiliki potensi baik. Hanya saja ada dua bisikan yang berlawanan. Di satu sisi ada bisikan baik dan di sisi lain bisikan buruk. Anda yang menentukan mana yang akan didengar. Pilihan ini akan memengaruhi hati kita, akan menjadi hitam atau putih. Rumi dengan kata mutiaranya di atas tentu saja menganjurkan kita memilih mencari kebaikan. Setelah hati kita menjadi sehat dan bersih maka kita akan menemukan kebaikan di dalam hati kita. Ada banyak ‘mutiara’ di dalam hati kita. Salah satu keuntungan yang didapat adalah kita akan mampu melihat hati yang sehat pada liyan.
Jadi jangan sampai keliru memilih bisikan. Pilih bisikan kebaikan agar hati Anda sehat dan bersih sehingga ia mampu memainkan fungsi sebagai pemandu kehidupan.
Hati bisa diibaratkan sebagai kolam. Kita harus menjaga agar kolam itu tidak kemasukan air keruh. Kita harus memastikan hanya air bersih saja yang masuk. Maksudnya kita harus menjaga agar masukan dari bacaan, obrolan, video dan apa saja, harus yang baik saja.
Kalimat terbaik adalah kalimat Allah. Maka Al Qur’an harus setiap hari masuk ke telinga, mata, pikiran dan hati kita sekeluarga. Itulah upaya untuk menemukan kebaikan di dalam hati kita. Kalau sudah bersih dan sehat maka kita akan melihat kebaikan di hati liyan. Demikian saya kira maksud kata mutiara Maulana Jalaludin Rumi.
Ikuti tulisan menarik Bambang Udoyono lainnya di sini.
