x

Potret malam dan hujan

Iklan

Putra Mahardika

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 Oktober 2022

Rabu, 25 Januari 2023 13:47 WIB

Akhir yang Indah dari Sikap Ikhlas.


Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pena telah diangkat. Lembaran telah kering.

 

Seorang orator pernah berbicara dihadapan cawan kosong di ujung desa

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Dibawah langit malam berselimut selaput hujan tipis

 

Yang menimbulkan jawaban sekaligus pertanyaan

 

Katanya menerima itu mudah. Namun entah mengapa dengung mata indahmu tetap mengikutiku. Seakan enggan melepas orkestra air mata di malam itu.

 

Katanya bertahan itu mudah. Namun entah mengapa entitas tak bersayap tetap menghantuiku. Seakan tak rela menemani renungan sia-sia di malam itu.

 

Katanya perpisahan itu mudah. Namun entah mengapa bintang masih menyinari jiwa yang mati. Seakan tak sudi kawannya menangis di malam itu.

 

Mungkin karena mencemaskan seseorang yang rapuh hanya menciptakan kondsi rawan namun candu. Perlahan kunikmati kepayahan agar tidak membiarkan wajahmu menguap disapu rindu. Namun, orator itu tidak sepenuhnya salah. Atau mungkin tidak salah sama sekali. Karena akhir yang indah dari ikhlas adalah melupakan, yang entah bagaimana terdengar sulit dirasa bagi para pecundang sepertiku.

 

Membunuh ekspektasi berlebihku, seperti postingan Instagrammu di akhir desember lalu.

Entahlah, sampai sekarang ku belum mampu membaca senja yang bertengger di matamu, yang berbalut rindu, mungkin hanya ia yang di bahumu yang tau.

 

Sampai detik ini, aku masih sibuk mencari arti dari sabda orator kala itu. Akhir yang indah dari ikhlas.

 

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Putra Mahardika lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB

Terkini

Terpopuler

Ekamatra

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Sabtu, 27 April 2024 14:25 WIB