Belajar Teori Komunikasi dari Film Jodha Akbar - Hiburan - www.indonesiana.id
x

ilustrasi: Fanni Herman Photography

Fidelia Simamora

Seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi UPJ yang mencoba berbagi sedikit cerita.
Bergabung Sejak: 16 Desember 2022

Sabtu, 28 Januari 2023 06:47 WIB

  • Hiburan
  • Topik Utama
  • Belajar Teori Komunikasi dari Film Jodha Akbar

    Hallo sobat Indonesiana, apakah kalian pencinta film Bollywood ? Series film India akhir-akhir ini sedang meramaikan kanca film Indonesia. Film Jodha Akbar pernah tayang di ANTV dan menjadi tontonan berbagai kalangan masyarakat. Pada artikel ini akan lebih membahas tentang teori komunikasi yang bisa dipahami dari film Jodha Akbar.

    Dibaca : 759 kali

    Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

    Hallo sobat Indonesiana, apakah kalian pencinta film Bollywood? Series film India akhir-akhir ini sedang meramaikan kanca film Indonesia. Film Jodha Akbar pernah tayang di ANTV dan menjadi tontonan berbagai kalangan masyarakat. Pada artikel ini akan lebih membahas tentang teori komunikasi yang bisa dipahami dari film tersebut.

    Sebagai penonton setia Jodha Akbar tidak mungkin tidak baper dengan beragam adegan romantik yang ditayangkan. Film ini memiliki latar kerajaan India yang megah dengan tokoh utama, yaitu Jodha dan Jalal. Film ini memiliki alur yang menarik dengan musik dan tarian yang menawan. Lalu apa yang menjadi konflik dalam film ini? Konflik yang terjadi sewajarnya sepasang suami istri dibalut konflik politik antara dua kerajaan.

    Dalam film ini bisa disimpulkan teori yang relevan adalah komunikasi massa. Film Jodha Akbar menjadi bukti bahwa betapa besar pengaruh untuk memanipulasi pola pikir seseorang yang mendengarnya. Tentu daya persuasive yang tinggi diperlukan untuk mempengaruhi massa. Orang seperti apa sih yang bisa mempengaruhi seseorang? Orang yang memiliki kedekatan khusus dan terpandang biasanya menjadi faktor pendukung serta orang lebih percaya dengan omongannya. Menurut Aristotles ada 3 kunci pendukung untuk mempersuasi yaitu pathos (permainan emosi), ethos (kreadibilitas sumber), dan logos (faktor pendukung dan kelogisan pendapat). Walaupun selalu ada peluang untuk mempengaruhi seseorang.

    Fun fact tentang film ini bahwa Jodha dan Jalal menikah karena dijodohkan? Pernikahan yang dilandaskan cinta dan kepercayaan pasti menemui permasalahan dalam pernikahan, apalagi percintaan mereka? Tetapi konflik yang terjadi bisa berbuah baik bagi suatu hubungan jika diselesaikan dengan baik menurut Woods (Wood, 2017).  Hayoooo, siapa yang baper waktu ngeliat adegan Jalal menyatakan cintanya ke Jodha? Tentu saja aku juga baper, oh iya untuk yang belum nonton, bisa nonton dulu ya!

    Lalu apa makna yang diambil untuk kehidupan kita? Cari tahu dulu kebenaran dari sumber yang kredibel. Jangan mudah percaya dan terhasut karena yang menjelaskan adalah seseorang yang memiliki power. Selalu ingat dan pahami bahwa pada era digital semua orang bisa menjadi pembuat pesan dan mengirimnya kepada sumua orang di ruang digital. Pesan hoax yang meraja rela tersebar karena kurangnya pemahaman terkait data dan budaya baca yang rendah. Dari sekarang mari biasakan untuk membaca pesan sebelum mengirim ke kerabat kita.

    Ikuti tulisan menarik Fidelia Simamora lainnya di sini.




    Suka dengan apa yang Anda baca?

    Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.









    Oleh: M Firmansyah

    Kamis, 9 Maret 2023 11:33 WIB

    Memori jadi Tema Festival Java Jazz 2023

    Dibaca : 141 kali