Media merupakan salah satu bagian dari perkembangan teknologi yang semakin
pesat. Robert Heinich berpendapat bahwa, media adalah sesuatu yang dapat membawa sebuah informasi atau pesan yang terjadi antara sumber pesan (source) dengan penerima informasi (receive).
Sejak dahulu media digunakan untuk memberikan pesan atau informasi kepada masyarakat.
Dennis McQuail (1987) berpendapat bahwa,
Pertama, Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan
lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait.
Kedua, Media massa juga merupakan alat kontrol dan inovasi dalam masyarakat yang dapat
didayagunakan.
Ketiga, media merupakan lokasi yang semakin berperan, untuk menampilkan peristiwaperistiwa kehidupan masyarakat, entah itu yang bertaraf nasional maupun internasional.
Keempat, media berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, mulai dari seni,
simbol, tata cara, mode, gaya hidup, dan norma-norma.
Kelima, media telah menjadi sumber dominan bagi individu dan masyarakat untuk
memperoleh gambaran dan citra realitas sosial.
Pada era digital saat ini, media telah mengubah cara seseorang berkomunikasi,
belajar, mencari informasi, dan bekerja. Munculnya media sosial memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk mencari dan berbagi informasi seluas mungkin. Dengan mudahnya
mencari dan berbagi banyak informasi tentu akan memberikan efek positif dan negatif
terhadap penggunanya. menurut Steven M. Chaffee, ada lima jenis efek kehadiran media
massa sebagai benda fisik, yaitu:
Pertama, efek ekonomi, hadirnya media massa memberikan berbagai usaha produksi,
distribusi, dan konsumsi jasa media masssa.
Kedua, efek sosial, berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai
akibat dari kehadiran media massa.
Ketiga, penjadwalan kegiatan sehari-hari, hadirnya media massa memberikan pengaruh
terhadap kehidupan seseorang dalam menjalani aktivitasnya.
Keempat, efek hilangnya perasaan tidak nyaman, seseorang yang menggunakan media untuk
memuaskan kebutuhan sikologinya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak
nyaman, perasaan kesepian, marah, kecewa, kesal atau sebagainya.
Kelima, efek menumbuhkan perasaan tertentu, terkadang seseorang akan mempunyai
perasaan positif atau negative terhadap media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau
percaya pada suatu media tertentu erat kaitanya dengan pengalaman individu bersama media
massa tersebut.
Media sosial secara pasti mempengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Media
membentuk opini publik untuk membawakannya pada perubahan yang signifikan. Secara
instan media sosial dapat membentuk kristalisasi opini publik untuk melakukan tindakan
tertentu.
Harvey (2014) berpendapat bahwa:
Telah terjadi pergeseran paradigma antropologis pada akhir abad ke-20 dan awal abad ke-21,
yaitu adanya perubahan relasi antarmanusia dan perangkat elektronika yang dirancang untuk
melayani manusia, dengan kehadiranya teknologi komunikasi personal mobile.
Saat ini yang terjadi di berbagai negara, media sosial dimanfaatkan oleh individu, kelompok,
organisasi, atau bahkan pemerintah dijadikan sebahai alat untuk menyebarkan informasiinformasi bohong, provokato, rujaran kebencian, maupun propaaganda. Hal ini dapat
dilakukan secara sengaja, dan tidak disengaja.
El-Nawawy dan Khamis menunjukkan, kebanyakan konten yang dibuat pengguna
disebarluaskan melalui media sosial. tentu hal inilah yang nampaknya membuat media sosial
menjadi permasalahan di masyarakat saat ini. karena pesan media sosial lepas dari kendali
sensor pemerintah dan menyebar dari satu akun ke akun lainnyaa tanpa bisa dikendalikan
siapapun.
Oleh sebab itu, kita sebagai manusia merupakan salah satu makhluk sosial yang special, tentu
harus bijak dalam mengkonsumsi media sosial. kita juga perlu memperhatikan etika dan
akhlak dalam menggunakan media sosial.
Di era digital sekarang, media sosial telah menjadi fenomena yang semakin mengglobal dan
mengakar. Melihat fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini media massa tentunya bisa
menjadi salah satu alternatif untuk melakukan kegiatan dakwah. Banyak dari berbagai
kalangan masyarakat saat ini memanfaatkan media massa untuk melakukan kegiatan dakwah
melalui media sosial seperti youtube, instagram, twitter, facebook, line, atau aplikasi lainya.
Mereka melakukan kegiatan dakwah dengan cara menulis di blog (artikel), atau membuat
konten video di akun sosial media masing-masing. Namun, masih banyak dari mereka yang
masih kurang baik dalam hal menyampaikan materi konten dakwahnya. Oleh sebab itu, kita
sebagai pemberi materi atau infomasi harus memperhatikan isi pesan, jujur atau sesuai fakta,
audiens yang dituju, nada suara, gaya komunikasi dan lain sebagainya. Agar pesan yang kita
sampaikan kepada khalayak dapat diterima dengan baik serta bermanfaat bagi mereka atau
menjadi pengingat untuk hal-hal yang baik.
Rachmat Kriyantono berpendapat bahwa:
Kata dasar berkomunikasi dalam Islam disebut Al-qaul/qawl (artinya perkataan) dan a/bayan
(artinya menjelaskan), yang artinya sebagai kemampuan berkomunikasi mencakup pemilihan
kata-kata yang dapat menjelaskan sesuatu.
Inti dari komunikasi yang efektif yaitu komunikasi yang diarahkan untuk mencapai
keseimbangan antara asppek vertikal atau horizontal maupun hablum minannas dan hablum
minallah. Wujud keseimbangan ini adalah adanya komunikasi yang informatif, faktual,
edukatif, dan berguna bagi keuntungan bersama.
Terdapat beberapa prinsip komunikasi dalam Islam agar bijak dalam menggunakan media
sosial, yaitu sebagai berikut:
- Qaulan Masyura (perkataan yang ringan). Dalam hal ini, seseorang yang
menggunakan media sosial saat ingin mengungkapkan sesuatu untuk
dikomunikasikan kepada penerimanya, tentu harus menggunakan kata-kata yang
mudah untuk dimengerti, mudah dipahami, mudah dicerna, mudah diterima, dan harus
disampaikan dengan cara lemah lembut tidak kasar.
- Qaulan Sadidan (perkataan jujur). Dalam berkomunikasi atau menyampaikan
informasi harus berkata jujur dan harus memperhatikan isi yang benar sesuai fakta.
Contohnya, ketika ingin memberikan informasi harus mengutaamakan kejujuran,
dengsn sesuai fakta yang ada dan tidak memanipulasi untuk membohongi khalayak
yang menerima pesan atau informasi.
- Qaulan balighan (perkataan yang berkesan dalam hati). Saat menyampaikan pesan
atau informasi kata-kata atau kalimat diungkapkan dengan indah, tegas yang nantinya
akan berkesan dalam hati sasaran. Contohnya perkataan yang fasih, tegas, jelas, tepat
dan tentunya komunikatif.
- Qaulan Kariman (perkataan baik). Perkataan yang indah, santun, baik, beretika, dan
kemuliaan. Agar penerima pesan atau informasi merasa dihormati dan dimuliakan.
Contohnya, ketika berbicara dengan seseorang yang lebih tua, kita tentu harus
menghormatinya dengan memperhatikan bahasa yang kita sampaikan. memberikan
komunikasi yang baik untuk menjalin relasi dengan memperhatikan pesan yang
disampaikan.
- Qaulan Layyinna (perkataan lembut dan mudah dipahami). Saat menyampaikan pesan
atau informasi harus menyampaikanya dengan lemah lembut dan menghindari
perkataan yang menyindir. Contohnya, saat menanggapi pemilihan presiden dan wakil
presiden kita harus menanggapinya dengan perkataan yang baik agar tidak terjadi
gosip atau pembahasan yang semakin panjang.
- Qaulan Ma’rufa (perkataan yang baik dan pantas). Baik dalam artian sesuai dengan
nilai dan norma di masyarakat. Pantas dalam artian sesuai dengan yang dibicarakan
dan membawa kebaikan. Contohnya, memberikan komunikasi yang mengajak kepada
kebaikan.
Komunikasi merupakan hal terpenting bagi kehidupan manusia sebagai makhluk sosial untuk
saling berinteraksi guna mencapai tujuanya masing-masing.
Komunikasi yang dilakukan kita kepada orang lain merupakan presentasi diri kita kepada
orang lain. Erving Goffman dalam bukunya The Presentation of Selfin Life (1961) membuat
metafora kehidupan sosial sebagai panggung pertunjukan.
Artinya, pesan atau informasi yang kita komunikasikan di media sosial dengan menggunakan
kata yang tidak baik atau tidak sopan, memprovokasi, merendahkan, dan mendiskriminasikan
orang lain, tentu merupakan suatu gambaran mengenai diri sendiri kepada orang lain.
Prinsip komunikasi dalam Islam yang sudah dijelaskan diatas merupakan suatu cara untuk
mengkonsumsi media sosial sebaik mungkin. Para khalayak yang membaca tulisan ini dapat
menerapkan prinsip ini untuk menggunakanya di media sosial, agar pesan atau informasi
yang disampaikan dapat diterima sesuai yang diharapkan.
Oleh sebab itu, kita sebagai pengguna media sosial tentunya perlu memperhatikan cara kita
menyampaikan pesan atau informasi dengan menggunakan prinsip komunikasi Islam.
Tujuannya agar pesan atau informasi dapat diterima dan tidak menimbulkan kegaduhan
antarsesama manusia. karena dengan menyampaikan informasi mengenai hal-hal yang baik
merupakan keharusan atau wajib bagi umat Islam. Kita bisa mempelajari bagaimana cara
para tokoh Islam dalam melakukan kegiatan dakwahnya. sebagai pemuda harapan bangsa
Indonesia, penulis berharap para khalayak yang membaca tulisan ini dapat mempraktekanya sesegera mungkin.
Mohon maaf jika terdapat kesalahan atau salah kata dalam penulisan ini, saya harap para
audiens dapat memakluminya, karena masih dalam proses belajar.
Ikuti tulisan menarik MadsHall lainnya di sini.