Militer AS-Taiwan Gelar Latihan Bersama, China Kerahkan Pesawat dan Kapal Perang

Senin, 13 Februari 2023 11:57 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemerintah Taiwan mengatakan hampir 20 pesawat dan kapal perang China berada di wilayah negara yang beribukota di Taipei itu, pada Minggu (12/2) pagi waktu setempat. Kehadiran armada militer China ini terdeteksi setelah Angkatan Laut China dan Korps Marinir Taiwan mengadakan latihan Bersama di kawasan Laut China Selatan pada akhir pekan lalu.

Kementerian Pertahanan Taiwan menyebut  sebanyak 18 pesawat militer China terdeteksi, 11 di antaranya melewati batas wilayah laut di Selat Taiwan. Selain itu, 4 kapal militer China juga terdeteksi di sekitar wilayah Taiwan.

 Pergerakan militer China di sekitar wilayah Taiwan hampir terjadi setiap hari dalam beberapa bulan terakhir. Deteksi terakhir militer China di Taiwan terakhir terjadi ketika kelompok kapal induk USS Nimitz dan Unit Ekspedisi Marinir ke-13 melakukan latihan perang bernama ekspedisi serangan terintegrasi di wilayah Laut China Selatan pada Sabtu (11/2).

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 “Mobilitas dan keberlanjutan yang disediakan oleh armada amfibi milik Angkatan Laut dan Korps Marinir memberikan keuntungan yang asimetris dalam sebuah lingkungan maritim. Integrasi Angkatan Laut yang tanpa hambatan ini membentuk eksistensi yang kuat di wilayah ini, untuk mendukung kedamaian dan stabilitas,” kata perwakilan Armada ke-7.

Desember tahun lalu, Kementerian Dalam Negeri Taiwan mengingatkan China untuk menghormati hukum laut internasional di Laut China Selatan. Pasalnya, tindakan melanggar batas wilayah laut yang dilakukan oleh China mencerminkan pengabaian secara terus-menerus terhadap pihak yang mengklaim secara sepihak dan negara-negara yang beroperasi secara sah di kawasan itu.

Latihan perang Amerika Serikat dan Taiwan berlangsung di tengah memanasnya hubungan antara Washington dan Beijing. Apalagi militer Amerika Serikat baru saja menembak balon mata-mata yang diduga milik China di South Carolina, Amerika Serikat pada 4 Februari lalu.  

 Presiden Amerika Serikat, Joe Biden pekan lalu dengan tegas mengatakan tindakan militer Amerika Serikat ini untuk menjaga kedaulatan negara. Ia menambahkan jika China mengancam kedaulatan negara, maka tugas pemerintah Amerika Serikat adalah melindungi negara. (TvA/foxnews)

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Teguh V. Andrew

Pengabar Berita Internasional. Dikurasi dan ditulis oleh Jurnalis Warga Teguh V. Andrew

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler